Thursday, August 1, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas, Terbang Karena The Fed, Bisa Lanjut Reli Karena Iran

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia merangsek naik pasca pengumuman hasil pertemuan Federal Reserve (FOMC) yang memantik pasar dalam euforia.

Penguatan harga emas karena sentimen suku bunga bisa semakin melaju menyusul ketegangan yang meningkat di Timur Tengah pasca pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di Iran.

Harga emas di pasar spot di New York ditutup naik 1,53% tadi malam ke level US$2.447,60 per troy ounce, pasca Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan ada kemungkinan pemangkasan bunga acuan bisa dilakukan pada September.

Pagi ini, pada pembukaan pasar Asia, emas spot bergerak stabil di kisaran US$2.447,23 per troy ounce.

Sentimen penurunan bunga The Fed telah mengantarkan harga emas berulang memecahkan rekor. Namun, bulan Juli lalu akan menjadi bulan terbaik bagi emas, setelah Maret lalu.

Dalam perdagangan intraday kemarin, harga emas sempat menyentuh US$2.450,9 per troy ounce, mendekati level tertinggi sepanjang masa di posisi US$2.483,73 yang terjadi pada 17 Juli lalu.

Suku bunga yang lebih rendah akan menaikkan pamor emas lebih tinggi karena logam mulia ini merupakan aset investasi yang tidak memberikan imbal hasil.

Selama Juli ini, harga emas telah mencatat kenaikan 5,3%, kenaikan bulanan terbesar sejak Maret lalu.

"Bila kita melihat, misalnya, inflasi bergerak turun dengan cepat atau kurang lebih sesuai ekspektasi, pertumbuhan tetap cukup kuat dan pasar tenaga kerja konsisten dengan kondisi saat ini, maka saya kira penurunan suku bunga bisa jadi menjadi pembahasan pada pertemuan [FOMC] pada September nanti," kata Gubernur The Fed Jerome Powell.

Ketegangan Timteng

Harga emas bukan hanya akan diuntungkan bila bunga The Fed mulai turun. Ketegangan di Timur Tengah seiring pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, oleh Israel di Iran, telah memicu kenaikan tensi ketegangan di kawasan tersebut.

Iran dalam laporan yang dilansir oleh New York Times, menyatakan akan membalas perbuatan Israel tersebut dengan melakukan aksi serangan balasan. Ini membuat prospek perdamaian di Timur Tengah semakin jauh dari harapan.

Sumber : bloomberg

 

No comments:

Post a Comment