PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka akhirnya menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga emas rebound dari penurunan tajam akhir pekan lalu. Harga emas bangkit ketika ekspektasi stimulus fiskal tambahan di Amerika Serikat mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, terangkat USD6,90 atau 0,38% menjadi menetap di USD1.836,80 per ounce. Akhir pekan lalu emas berjangka anjlok USD21,5 atau 1,16% menjadi USD1.829,90, demikian dilansir dari Antara, Selasa (19/1/2021).
"Pemerintah baru (AS) akan memberikan lebih banyak stimulus ekonomi dan juga kebijakan Federal Reserve AS tidak mungkin menjadi lebih hawkish di masa depan," kata analis Commerzbank, Eugen Weinberg.
Oleh karena itu, kami cenderung melihat dukungan lanjutan untuk harga emas
Presiden terpilih AS Joe Biden menyusun rencana stimulus USD1,9 triliun minggu lalu untuk membantu ekonomi dan meningkatkan peluncuran vaksinasi terhadap COVID-19. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan tidak ada alasan untuk mengubah sikap akomodatif bank sentral mengingat kedalaman masalah ekonomi akibat pandemi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas. Namun, Weinberg dari Commerzbank mengatakan dolar yang lebih kuat, optimisme ekonomi dan kekhawatiran tentang Janet Yellen sebagai calon menteri keuangan AS, yang mungkin membatasi sisi stimulus fiskal, membebani harga emas - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : okefinance.com
No comments:
Post a Comment