PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia bergerak bak roller coaster pada pekan lalu, naik tinggi kemudian menukik tajam. Pergerakan tersebut tentunya mempengaruhi harga logam mulia di dalam negerim termasuk yang dijual di Pegadaian.
Di awal pekan lalu, atau di pembukaan perdagangan 2021, harga emas dunia langsung meroket 2,4%, sehari setelahnya kembali naik 0,36%, yang memunculkan harapan berlanjutnya tren menanjak emas dunia.
Namun, pada perdagangan Rabu, harga emas dunia malah ambrol 1,63% disusul 0,33% sehari setelahnya. Bahkan pada perdagangan Jumat lalu ambrol hingga 3,36%.
Alhasil, harga emas di Pegadaian ikut naik turun tajam pada pekan lalu. Sementara pada hari ini, Senin harga emas di Pegadaian kembali mengalami penurunan di semua jenis dan satuan.
Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar kebanyakan turun sebesar 0,22%. Satuan 2 gram mengalami penurunan terbesar, 0,25%, ke Rp 1.960.000/batang dibandingkan harga Jumat pekan lalu.
Harga emas Antam retro merosot lebih dalam dibandingkan emas Antam standar. Mayoritas mengalami penurunan 0,7%, satuan yang tertinggi 100 gram misalnya, hari ini dibanderol Rp 92.747.000/batang.
Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling sering naik-turun.
Kemudian emas Antam batik satuan 0,5 gram dihargai Rp 511.000/batang turun 0,16% dibandingkan harga kemarin, dan satuan 1 gram juga turun 0,17% di Rp 1.169.000/batang.
Emas batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal di bandingkan jenis standard dan retro. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram.
Terakhir emas UBS harganya juga turun di semua satuan, bahkan ada yang lebih dari 0,7% - PT RIFAN
Sumber : cnbcindonesia.com
No comments:
Post a Comment