PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas mundur kian kencang pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berada di jalur penurunan harian terbesar dalam sebulan.
Pasalnya, USD lebih kuat dan imbal hasil obligasi pemerintah yang
lebih tinggi menghilangkan daya tarik logam tersebut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New
York Exchange, terjun USD 35,2 atau 1,92 persen menjadi ditutup pada USD
1.798,50 USD per ounce
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama
saingannya melonjak 0,5 persen, membuat emas lebih mahal bagi pemegang
mata uang lainnya.
"Pasar emas melihat beberapa retracement, dengan USD kemungkinan akan
naik lebih jauh dan menekan logam," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi
pasar senior di RJO Futures
Emas mencapai tertinggi 2,5 bulan pada Jumat (3/9) setelah laporan
pekerjaan AS yang jauh lebih lemah dari perkiraan memicu spekulasi bahwa
Federal Reserve AS mungkin mendorong kembali pengurangan pembelian
obligasi (tapering).
"Tetapi kenyataannya adalah mereka (Fed) ingin mulai melakukan
tapering-nya, sehingga pasar (emas) akan melihat untuk memposisikan
dirinya di depan jika hal itu benar-benar terjadi,” tambah Pavilonis - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment