PT RIFAN BANDUNG - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi
WIB), kembali berada di bawah level psikologis USD 1.800 per ounce.
Pelemahan harga emas terjadi di tengah ketidakpastian atas jadwal
waktu tapering atau pengurangan pembelian aset Federal Reserve AS, yang
menyebabkan sebagian besar investor menahan diri.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New
York Exchange, merosot USD 7,9 atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada
USD 1.792,10 per ounce. Emas kehilangan lebih dari 2,0 persen untuk
minggu ini.
Sehari sebelumnya, Kamis (9/9), emas berjangka terangkat USD 6,5
atau 0,36 persen menjadi USD 1.800, setelah jatuh USD 5 atau 0,28 persen
menjadi USD 1.793,50 USD pada Rabu (8/9), dan terjun USD 35,2 atau 1,92
persen menjadi USD 1.798,50 ounce.
Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities mengatakan
kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mencegah dana-dana
spekulatif berpindah ke emas.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik
setelah data ekonomi menunjukkan inflasi yang tinggi dapat bertahan
untuk beberapa waktu
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi,
imbal hasil yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam peluang kerugian
yang lebih besar memegang emas tanpa suku bunga.
"Data indeks harga produsen AS yang meningkat dapat mendorong orang
untuk percaya bahwa The Fed dapat menunjukkan sedikit kurang akomodatif
di kemudian hari," tambah Melek
Investor emas memantau dengan cermat keputusan Fed, karena emas
yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik ketika suku bunga
rendah.
Banyak pelaku pasar emas menahan diri karena ketidakpastian seputar
jadwal waktu tapering Fed, kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.
Hal itu karena USD kemungkinan akan melemah hingga akhir tahun, analis
pasar berpendapat bahwa emas layak dibeli ketika turun di bawah USD
1.800.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 27,7 sen atau
1,15 persen, menjadi ditutup pada USD 23,9 per ounce. Platinum untuk
pengiriman Oktober turun USD 18 atau 1,85 persen menjadi ditutup pada
USD 956,5 per ounce - PT RIFAN
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment