PT RIFAN BANDUNG - Emas berjangka kembali melorot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan memperpanjang kerugian untuk hari kelima beruntun. Harga emas turun selama empat minggu beruntun, karena investor bereaksi terhadap data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Dilansir dari Antara, Departemen Perdagangan AS melaporkan Jumat (24/2) bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS tidak termasuk makanan dan energi yang disebut Indeks PCE inti naik 0,6 persen bulan ke bulan dan 4,7 persen tahun ke tahun pada Januari.
Pasar telah memperkirakan pembacaan masing-masing di 0,5 persen dan
4,4 persen.
Data inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi mendorong ekspektasi
kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve akan berlanjut, mendukung USD
menguat dan imbal hasil imbal hasil obligasi pemerintah AS naik.
Presiden Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester mengatakan dalam
sebuah wawancara dengan CNBC pada Jumat (24/2) bahwa dia belum
memutuskan apakah dia ingin bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 50
basis poin pada pertemuan berikutnya pada Maret.
Laporan PCE menunjukkan bahwa The Fed perlu berbuat lebih banyak,"
kata Loretta Mester. “Sungguh menggembirakan bahwa inflasi menurun dari
puncak (nya), tetapi dibutuhkan lebih banyak lagi.”
Presiden Joe Biden, dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih,
setuju bahwa laporan hari ini menunjukkan Amerika telah membuat
kemajuan pada inflasi.
Tetapi tak memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,"
ungkap Biden.
Departemen Perdagangan AS melaporkan Jumat (24/2) bahwa penjualan rumah
baru AS meningkat 7,2 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara
musiman sebesar 670.000 unit pada Januari, level tertinggi sejak Maret
2022.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New
York Exchange, tergelincir USD 9,7 atau 0,53 persen menjadi ditutup pada
USD 1.817,10 per ounce. Untuk minggu ini, kontrak berjangka emas
kehilangan USD 23,3 atau 1,80 persen.
Harga emas berjangka tergelincir USD 14,70 atau 0,80 persen menjadi USD
1.826,80 pada Kamis (23/2), setelah turun tipis USD 1 atau 0,05 persen
menjadi pada USD 1.841,50 - PT RIFAN
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment