Thursday, July 9, 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Hari Ini, Turun atau Naik


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas hari ini dan esok memang belum tentu sama. Kadang mengalami penurunan, atau justru akan naik. Banyak hal yang mempengaruhi harga emas, salah satunya adalah krisis global.

Para customer banyak yang ingin mengetahui perihal harga emas hari ini. Harga emas yang selalu naik turun memang membuat beberapa orang yang ingin berinvestasi emas harus memantau harga emas. Lalu, bagaimana untuk mengetahui harga emas setiap harinya

Sebelum Anda mengetahui harga emas hari ini, ada baiknya untuk mengetahui beberapa hal yang dapat menyebabkan turun naiknya harga emas di pasaran. Hal yang paling sering menyebabkan harga emas naik turun adalah karena permintaan dan pasokan.

Sama halnya dengan kebanyakan komoditas, penawaran dan permintaan menjadi peran utama dalam menentukan sebuah harga emas di pasaran. Jadi, harga emas hari ini sangat dapat dipengaruhi oleh permintaan dan pasokan emas yang tersedia.

Selanjutnya, keadaan ekonomi pasar pun menjadi salah satu faktor penyebab naik turunnya harga emas. Ketika ekonomi pasar sedang tidak stabil, maka akan berpengaruh terhadap harga emas. Hal tersebut terjadi karena semua orang panik dengan keadaan ekonomi yang tidak baik dan beralih ke investasi emas.

Bagi Anda yang ingin berinvestasi emas atau hanya mengoleksi perhiasan emas, memantau harga emas setiap harinya memang dapat memberi keuntungan tersendiri. Pasalnya, dengan terus memantau harga emas Anda dapat mengetahui kapan harus membeli emas kapan harus menjualnya. Jadi, Anda harus benar-benar tahu kapan waktu yang tepat untuk menjual dan membeli emas.  

Para investor akan untuk jika Anda menjual emas disaat harga emas sedang naik. Sebaliknya, sangat disarankan untuk membeli emas disaat harga sedang turun. Dengan begitu investasi emas merupakan investasi yang sangat menguntungkan bagi Anda - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Wednesday, July 8, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Dipicu Naiknya Selera Risiko Investor


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas memperbaiki penurunan pada hari Rabu pagi karena kepuasan risiko di kalangan investor tumbuh di tengah harapan pemulihan cepat. Namun, peningkatan tajam kasus covid-19 dorongan penurunan.
 
Secara global, emas mantap di dekat lebih tinggi dari pada tahun ini Rabu, karena terkait melonjaknya kasus coronavirus dan harapan langkah-langkah stimulus lanjutan dari Federal Reserve AS mengangkat permintaan untuk logam safe-haven.
 
Berdasarkan data invest.com pukul 14.00 WIB, emas spot XAU / USD di level $ 1.795,01 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak November 2011 di $ 1,796.93 pada hari Selasa, hanya beberapa dolar dari level kunci $ 1.800, sementara Emas Berjangka AS di level $ 1,807.20 per ons.
 
Emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus lanjutan dari bank sentral karena dinilai sebagai nilai perlindungan dan penurunan nilai mata uang.
 
Indikasi sentimen, kepemilikan Saham Emas SPDR® (NYSE: GLD ) naik 0,7 persen pada hari Selasa. yang berdampak membebani emas dan memperbaiki Indeks Dolar AS naik 0,1 persen.
 
Palladium Berjangka naik 0,3 persen menjadi $ 1,921,69 per ons dan Platinum Berjangka stabil di $ 835,45, sementara Perak Berjangka naik 0,1 persen menjadi $ 18,28 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tuesday, July 7, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Naik Di Tengah Lonjakan Kasus Virus Corona


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas Kontrak ditutup menguat pada perdagangan Senin waktu lokal. Kenaikan tersebut dimulai dari level tertingginya sejak 8 tahun yang lalu, kenaikan ini karena lonjakan kasus virus Corona di beberapa negara membuat aset-aset tak tertagih meningkat. Meskipun ekuitas yang kuat dan data sektor layanan AS yang positif menguatkan logam.

Harga emas di pasar naik 0,5% menjadi USD1.783,75. Sementara emas Berjangka AS ditutup naik 0,2% ke 1,793 per ons, Investor ragu bahwa pemulihan ini akan tetap bertahan karena kita semua mengharapkan snapback itu ... dan kita mungkin harus mengembalikan yang lebih lama, dan itu mendukung harga emas, kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Dalam empat hari pertama bulan Juli saja, 15 negara bagian AS telah melaporkan penilaian peningkatan kasus Covid-19 yang baru. Sementara kasus terus meningkat di negara-negara termasuk India, Australia dan Meksiko.
 
Mengesampingkan lonjakan kasus Virus Corona baru, saham AS naik setelah pertumbuhan yang tak terduga di sektor layanan AS. Terkait dengan harapan pengembalian yang dipimpin Cina dari kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh wabah koronavirus.
 
Emas non-yield telah meningkat 17,5% sepanjang tahun ini, didorong oleh langkah-langkah stimulus dan penggantian suku bunga oleh bank sentral. Emas mencapai USD1.788,96 minggu lalu, level tertinggi sejak Oktober 2012.
 
Dengan 10y breakevens terus mencetak tertinggi baru pasca-Covid, normalisasi dalam ekspektasi peringkat mungkin tetap pendorong kuat kenaikan harga emas lebih ke dalam USD1.800 per ons, palladium naik 0,1% menjadi USD1.921,69 per ons, sementara platinum naik 2,3% pada USD818,28 per ons. Perak naik 1,1%, menjadi USD18,24 per ons - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com 

Monday, July 6, 2020

PT Rifan - Mengenal Sejarah Emas, Si Logam Mulia Yang Tak Pernah Redup

 
PT RIFAN BANDUNG - Emas merupakan salah satu yang terpenting di dunia. Saking berhemat barang yang satu ini pun ikut diperdagangkan di seluruh dunia. Emas menjadi logam mulia yang banyak digandrungi, baik untuk mata uang hingga perhiasan.
 
Emas sudah menjadi simbol kekayaan dan kemewahan di hampir setiap budaya. Pertama kali emas sendiri ditemukan di sungai, di tanah dunia kuno dengan kondisi yang masih sangat alami. Meski tak diketahui jelas kapan pertama kali umat manusia menemukan emas, namun emas dipercaya sudah eksis dikumpulkan tahun lamanya.
 
Pada tahun 40.000 SM, pecahan-pecahan emas ditemukan di gua-gua Spanyol. Di sekitaran tahun 3600 SM, emas sudah diolah melalui proses peleburan oleh para tukang emas Mesir.

penduduk Mesir berpartisipasi dalam sejarah sebagai penakluk emas pertama di dunia. Penduduk Mesir diceritakan sebagai tahanan perang dan pejantan untuk mendulang tambang emas primitif pada zaman mereka.
 
Menurut catatan sejarah, penduduk Mesir melakukan semua itu kompilasi harga emas tidak memiliki nilai tukar resmi tetapi hanya meminta emas untuk membuat emas sebagai komoditas, pada tahun 2600 sebelum masehi (SM), penduduk Mesopotamia kuno (sekarang menjadi Republik Irak) telah berhasil membangun emas menjadi perhiasan. Kaum Mesopotamia ini dipercaya sebagai manusia yang pertama kali menggunakan emas sebagai perhiasan.
 
Lalu, pada tahun 1223 SM, makam Tutankhamen yang ikonik atau peti mati Firaun dibuat dengan balutan emas. Lalu, pada tahun 950 SM, kuil pertama kaum Yahudi yaitu Bait Salomo (sekarang dikenal sebagai Tembok Ratapan) dibangun dengan konstruksi berbahan dasar emas.
 
Dilansir dari Harga Emas, koin emas dipercaya muncul pertama kali pada tahun 700 SM. Karena itu, koin emas digunakan sebagai mata uang yang disetujui peraturan barter. Harga emas sudah bisa disetujui mata uang.
 
Lalu, pada tahun 564 SM, Raja Croesus dari Lidia meningkatkan teknik pemurnian emas dan membuat mata uang emas internasional pertama - PT RIFAN

Sumber : detikfinance.com 
 

Wednesday, July 1, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Dipicu Kekhawatiran Infeksi Covid-19 Dorong Permintaan Safe-haven


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada Rabu siang, naik tertinggi tahun, karena lonjakan infeksi covid-19 di Amerika Serikat meredakan harapan rebound ekonomi yang cepat dan mendorong investor beralih ke aset emas.
 
Berdasarkan data invest.com pukul 11.05 WIB, emas spot XAU / USD naik 0,20% menjadi $ 1,784.07 per ons dan Emas Berjangka AS naik 0,09% menjadi $ 1,802,15, kasus-kasus baru infeksi covid-19 di AS meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 100.000 per hari jika lonjakan saat ini semakin tak terkendali, pakar penyakit menular pemerintah mendukung.
 
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa, Selasa, untuk membahas lebih lanjut tentang ekonomi AS yang sedang berjuang melawan ekonomi luar biasa dari pandemi.
 
Emas cenderung mendapat sentimen positif dari langkah-langkah stimulus bank sentral karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap kritik dan penurunan nilai mata uang, kepercayaan pabrikan Jepang merosot di kuartal kedua ke tingkat sejak krisis keuangan global 2009, menggarisbawahi kerusakan akibat pandemi.
 
Sentimen terhadap kepemilikan terguncang global setelah Beijing meluncurkan undang-undang keamanan nasional baru untuk Hong Kong , menunjukkan masa depan yang lebih otoriter, mendorong Amerika Serikat menentukan status khusus negara pada hari Senin.
 
Saham Asia diprediksi akan berfluktuasi pada putaran kedua tahun ini karena optimisme tentang pemulihan ekonomi global dengan proyeksi ekonomi seperti AS mungkin belum melewati puncaknya.
 
Palladium naik 0,3% menjadi $ 1,925,05 per ons, sementara platinum naik 0,7% menjadi $ 822,50 dan perak naik 0,6% ke level $ 18,24 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tuesday, June 30, 2020

PT Rifan Financindo - Bursa Asia Babak Belur, Jepang Paling Parah Drop 2,3%


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan awal pekan Senin terpantau mayoritas berada di zona merah.
 
Sentimen negatif datang dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang selain merevisi turun angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, IMF juga mempublikasikan kajiannya yang mengatakan pasar saat ini sangatlah riskan terkoreksi mengingat fundamentalnya yaitu ekonomi yang masih sangat rapuh. 

Lembaga keuangan global yang bermarkas di Washington DC tersebut menyoroti reli di pasar keuangan yang terjadi, terutama di pasar saham. Sejak menyentuh titik dasar (bottom) pada 23 Maret 2020, pasar ekuitas global mengalami reli tak terbendung.

IMF melihat bahwa saat ini terjadi diskoneksi antara pasar dan kegiatan ekonomi riil yang berpotensi membuat harga-harga aset terkoreksi alias hanya fenomena bear market rally. Fenomena ini juga pernah terjadi pada krisis-krisis sebelumnya.

Diskoneksi antara pasar dan ekonomi riil meningkatkan risiko terjadinya koreksi harga aset-aset keuangan ketika selera investor terhadap risiko memudar, hal ini akan menjadi ancaman untuk pemulihan.

Selain itu anjloknya bursa saham Wall Street di AS juga memperburuk keadaan bursa kawasan Benua Kuning. Terpantau pada perdagangan Jumat indeksDow Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,84%, S&P 500 terkoreksi2,42%, dan Nasdaq Composite terdepresiasi2,59%.

Di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 2,30% setelah rilis data Penjualan Ritel Bulan Mei Jepang oleh Kementrian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang yang menunjukkan terjadinya kontraksi penjualan ritel sebesar 12,3%, kontraksi ini lebih parah dari ramalan konsensus yang meramakan hanya terjadi kontraksi 11,6%.

Sementara itu di Hong Kong, Indeks Hang Seng turun 1,01%, setelah rilis data Ekspor dan Impor Hong Kong Bulan Mei oleh Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, Impor Hong Kong bulan Mei sendiri terkontraksi 12,3% naik dari bulan sebelumnya yang terkontraksi 6,7% sedangkan ekspornya juga ikut terkontraksi 7,4% lebih parah dari bulan sebelumnya yaitu kontraksi sebesar 3,7%.

Sedangkan bursa saham Indeks STI di Singapura terkoreksi 1,05%, Indeks Kospi di Korea Selatan anjlok 1,93%, Indeks SSE di China turun 0,61%, akan tapi dari dari dalam negeriIndeks Harga Saham Gabungan (IHSGhanya ikutmengalami depresiasi tipis 0,05% ke level 4.869,00 dan berhasil menjadi juara Asia - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Monday, June 29, 2020

PT Rifan - Harga Emas Semakin Dekati US$1.800, Level Tertinggi sejak 2011


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka semakin mendekati level US$1.800 per troy ounce, level tertingginya sejak 2011, seiring dengan melonjaknya permintaan investasi aset aman di tengah kekhawatiran pasar atas meningkatnya jumlah infeksi Covid-19.

Dalam publikasi riset Universitas Johns Hopkins, emas batangan menuju kuartal terbaiknya sejak 2016 seiring dengan jumlah kematian dari pandemi Covid-19 telah mencapai 500.000 jiwa di seluruh dunia, sedangkan kasus terkonfirmasi sudah melebihi 10 juta jiwa, meningkatnya angka itu adalah pengingat mengerikan bahwa pandemi paling mematikan di era modern ini lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya

Senada, Analis Sumber Daya MineLife Pty Gavin Wendt mengatakan bahwa harga emas mendapatkan manfaat dari meningkatnya kekhawatiran pasar yang berkembang terkait Covid-19 yang dianggap telah diremehkan oleh banyak negara.

Emas juga mendapatkan manfaat dari triliunan dolar stimulus yang akan digelontorkan oleh The Fed dan Pemerintah AS. Selain itu, proyeksi tingkat suku bunga acuan AS di area negatif juga menjadi pemicu. Dua sentimen ini akan mendorong emas ke rekor tertinggi.

Untuk diketahui, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dijadwalkan untuk bersaksi di depan Komite Jasa Keuangan House pada Selasa. Jika komentar kedua pejabat AS itu bernada dovis, akan menjadi tenaga tambahan emas untuk reli.

Selain itu, laporan data pekerjaan AS untuk periode Juni pada rilis Kamis (2/7/2020) juga akan menjadi sentimen penggerak emas pada pekan ini, pada perdagangan Senin hingga pukul 10.15 WIB harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex bergerak menguat 0,24 persen ke level US$1.784,6 per troy ounce.

Pada pertengahan perdagangan, emas sempat menyentuh level US$1.789 per troy ounce dan terus menguji level US$1.800 per troy ounce, level yang belum disentuhnya kembali sejak 2011, pada September 2011, emas sempat menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di level US$1.923,7 per troy ounce.

Di sisi lain dalam perdagangan yang sama, harga emas di pasar spot bergerak menguat tipis 0,04 persen ke level US$1.772 per troy ounce, harga emas telah menguat hingga 17 persen sepanjang tahun berjalan 2020 didukung investor yang berbondong-bondong memburu emas karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.

Bahkan, Goldman Sachs memprediksi emas akan mencapai level US$2.000 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan, sementara itu, Tim riset Monex Investindo Futures menilai dalam jangka pendek harga emas di pasar spot berpeluang menguji level support US$1.768 selama harga tidak mampu menembus level US$1.778 per troy ounce.

Penurunan lebih lanjut dari level itu berpeluang menekan harga emas menguji level support selanjutnya di US$1.764 hingga US$1.760 per troy ounce.

Namun, harga emas berpeluang melanjutkan kenaikan menguji resisten US$1.778 karena dipicu kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global. Penembusan level itu berpeluang menopang kenaikan harga emas menguji level resisten di US$1.785 dan US$1.788 per troy ounce - PT RIFAN
 
Sumber : bisnis.com