Thursday, October 15, 2020

Rifan Financindo - Setelah 3 Hari Berturut Turut Amblas, Harga Emas Antam Hari Ini Naik


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Antam (JK: ANTM ) akhirnya berbalik menanjak setelah tiga hari berturut-turut amblas hingga nyaris kembali ke bawah Rp1 juta.
 

Harga emas Antam (JK: ANTM ) akhirnya berbalik menanjak setelah tiga hari berturut-turut amblas hingga nyaris kembali ke bawah Rp1 juta.  

Harga emas Antam hari ini dipatok sebesar Rp1.009.000 per gram. Harga tersebut Rp2.000 lebih tinggi dari hari kemarin yang hanya Rp1.007.000 per gram.

Dengan kenaikan harga tersebut, emas Antam dengan ukuran lainnya menjadi lebih mahal. Misalnya, ukuran berat 0,5 gram saat ini lebih tinggi menjadi Rp534.500. Sementara itu, emas untuk berat 2 gram dan 3 gram masing-masing harganya ikut menanjak ke Rp1.958.000 dan Rp2.912.000 -
RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Wednesday, October 14, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Karena USD Menguat

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat sebagian disebabkan karena menguatnya indeks dolar AS. Selain itu, indeks saham AS yang mendekati rekor ketinggiannya juga merupakan faktor “bearish” bagi metal yang “safe-haven”.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $34.90 per ons pada $1,890.10. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.015.000,- per gram, turun Rp 2000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS pada pembukaan perdagangan sesi New York mengarah bervariasi. Pada minggu ini akan ada laporan penghasilan kuartal ketiga dari perusahaan-perusahaan besar.

Banyak negara-negara industri yang utama kesulitan dalam meredam penyebaran infeksi Covid – 19. Sementara Johnson & Johnson menghentikan sementara uji coba vaksin Covid – 19 nya, padahal Johnson & Johnson diharapkan akan segera mengeluarkan vaksin yang menjanjikan.

Pasar menantikan keluarnya data Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September yang diperkirakan naik 0.2% dari bulan Agustus yang berada pada 0.4%.

Hal penting diluar pasar metal adalah menguatnya indeks dolar AS dan harga minyak mentah Nymex yang mengalami kenaikan dan diperdagangkan disekitar $40.25 per barel.

Penurunan harga emas lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,887.18 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,874.78 dan kemudian $1,847.32. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,914.64 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,929.70 dan kemudian $1,957.16 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibznews.com

Tuesday, October 13, 2020

PT Rifan Financindo - Ada Kabar Buruk, Harga Emas Sedang Drop Hari Ini



PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kemungkinan paket stimulus Covid-19 lanjutan AS yang lebih rendah membuat harga emas tertekan seiring dengan penguatan dolar AS. Pelemahan harga emas pun masih berlanjut hingga pagi ini, Selasa. 

Pada 07.40 WIB, harga emas spot turun 0,17% ke US$ 1.919/troy ons. Di saat yang sama, posisi dolar AS yang tercermin dari indeks dolar mengalami apresiasi sebesar 0,08%. 

Dolar AS dan emas bergerak berlawanan arah. Penguatan dolar AS cenderung akan menjadi sentimen negatif bagi logam kuning tersebut karena emas dibanderol dalam dolar AS yang menyebabkan harganya menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain dan akan menurunkan minat beli terhadap logam mulia tersebut. 

Soal stimulus Covid-19 lanjutan AS masih juga belum menemukan titik terang. Antara Trump, Republik dan Demokrat ada perbedaan pendapat soal besaran stimulus yang akan diberikan. 

Partai Republik mengusulkan paket stimulus lanjutan ini nilainya tak lebih dari US$ 1,5 triliun. Sementara Partai Demokrat mengusulkan sebesar US$ 2,2 triliun. Trump yang sebelumnya mematok US$ 1,6 triliun pun sudah menaikkan tawarannya menjadi US$ 1,8 triliun. Namun masih saja belum deal.

Jika paket stimulus yang disetujui ternyata lebih rendah dari ekspektasi pasar harga emas berpotensi akan goyang. Mengapa demikian? Paket stimulus AS ini memiliki dua implikasi utama. 

Pertama pengaruhnya melalui jalur ekspektasi inflasi. Stimulus ekonomi yang masif oleh pemerintah maupun injeksi likuiditas oleh bank sentral terutama the Fed membuat pasokan uang yang beredar membludak. 

Tingginya pasokan uang ini membuat pelaku ekonomi memandang akan adanya ancaman inflasi yang tinggi di masa depan. Investor pun berupaya untuk mencari suaka dari fenomena hidden tax dan devaluasi mata uang tersebut dengan mengalokasikan sebagian asetnya ke emas sebagai aset untuk proteksi (hedging) terhadap inflasi.

Jalur lain yang dipengaruhi oleh stimulus adalah defisit anggaran AS. Semakin besar stimulusnya semakin banyak pula utang AS, apalagi di tengah era suku bunga murah seperti sekarang ini. Utang yang menggunung adalah sumber dari instabilitas dan mencerminkan risiko di masa mendatang. 

Selain sebagai aset untuk proteksi, emas juga dikenal sebagai aset minim risiko (safe haven). Permintaan aset-aset semacam ini menjadi semakin tinggi di tengah risiko ketidakpastian yang juga meningkat. 

Pelaku pasar juga terus mencermati perkembangan terbaru pemilu AS yang sudah semakin dekat. Jika mengacu pada poling yang ada, elektabilitas Joe Biden masih lebih unggul dari petahana yaitu Trump. 

Kemenangan Biden dinilai akan menjadi katalis positif untuk harga emas naik lebih tinggi. "Emas akan lebih tinggi jika Biden menang karena dia akan menghabiskan banyak uang," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, melansir Reuters.

Dalam riset terbarunya Standard Chartered menyebutkan bahwa jika Joe Biden dari Demokrat yang menang bakal mendorong harga emas lebih tinggi. Alasan mengapa kemungkinan harga emas bakal terdongkrak naik lebih tinggi adalah korelasi antara dolar AS dan emas yang negatif dan sangat kuat.

"Kemenangan Biden dan Demokrat mendapatkan kendali penuh atas Kongres menggambarkan skenario terlemah untuk dolar AS, imbal hasil obligasi pemerintah, dan aset berisiko AS sehubungan dengan stimulus fiskal yang dimaksudkan dan kenaikan pajak; dan mengingat emas saat ini memiliki korelasi terkuat (di atas - 50%) dengan dolar AS, respons dolar AS adalah kuncinya. " kata Suki Cooper selaku analis dari Standard Chartered.

Jika berkaca pada sejarah, menurut Cooper ketika Republik yang menang harga emas cenderung mengalami pelemahan. ""Dalam enam pemilu terakhir ... respons harga emas menjelang pemilu beragam, tetapi secara historis harga secara luas turun tipis setelah kemenangan Partai Republik," kata Cooper kepada Kitco News.

Standard Chartered memperkirakan harga emas bakal balik ke US$ 2.000/troy ons di akhir tahun dan naik ke US$ 2.100/troy ons pada kuartal pertama tahun depan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  cnbcindonesia.com

 

Monday, October 12, 2020

PT Rifan - Dollar AS Melempem, Emas Ketiban Untung





PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia naik pada akhir pekan lalu karena nilai tukar dolar AS yang terus melemah, peringkat harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi 1.912,22 dolar AS per ons dan menguat 0,7 persen secara mingguan pada pekan ini.

Sedangkan emas berjangka patokan Amerika Serikat (AS) juga ikutan naik sebesar 1,2 persen menjadi 1.917,90 dolar AS.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melanjutkan pembicaraan mereka mengenai rencana stimulus fiskal virus corona, setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi awal pekan ini.

Itu berarti sepanjang tahun ini logam mulia ini telah naik hampir 26 persen, kenaikan yang sangat tinggi karena adanya wabah virus corona atau Covid-19.

Sementara itu dolar AS jatuh terhadap saingannya, di tengah spekulasi bahwa Joe Biden akan keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS dan mungkin menawarkan lebih banyak rangsangan pos.

Disisi lain harga logam mulia lainnya seperti perak naik 1,7 persen menjadi 24,24 dolar AS per ons, naik lebih dari 2 persen l untuk minggu ini.

Platinum naik 1,6 persen menjadi 875,80 dolar AS dan paladium naik 1,3 persen menjadi 2,401,99 dolar AS - PT RIFAN

Suara.com 

Friday, October 9, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Ke $1,885 Setelah Bertemu Resistance Di $1,900



RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi AS pada hari Kamis kemarin ke $1,900. Sekali lagi emas memilih untuk berperilaku seperti pasar komoditi dan mengikuti kenaikan pasar saham global dalam perdagangan semalam. Kelihatannya para trader emas memandang rally dari pasar saham menunjukkan permintaan terhadap komoditi yang membaik secara keseluruhan. 
 
Namun kemudian harga emas berbalik turun ke $1,882, kerendahan harian yang baru, sebelum akhirnya naik lagi ke $1,885. Pergerakan turun dari “resistance” di $1,900 disebabkan karena naiknya kembali dolar AS ke tinggian baru di 93.80. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.004.000,- per gram, naik Rp 5000.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS dibuka mengarah naik dalam perdagangan sesi New York, meneruskan keuntungan pada hari Rabu.

Para trader dan investor masih memonitor diskusi di Kongres mengenai paket stimulus bagi penduduk dan bisnis Amerika, walaupun tidak nampak terobosan kesepakatan di depan mata.   Meskipun demikian indeks saham AS tetap mengalami rally dengan pemikiran kesepakatan akan bisa dicapai segera. Pergerakan naik harga emas juga mendasarkan dirinya kepada pemikiran stimulus uang yang dikeluarkan oleh pemerintah akan menimbulkan inflasi yang problematik nantinya.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa ada 840.000 orang Amerika yang pertama kalinya mengisi klaim pengangguran mingguan. Sementara para ekonom memperkirakan ada penurunan klaim pengangguran ke 820.000.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,910.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,927.00 dan kemudian $1,950.00. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,877.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,851.00 dan kemudian $1,800.00 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibznews.com

Thursday, October 8, 2020

Rifan Financindo - Ketidakpastian Stimulus AS Mereda, Harga Emas Naik


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada perdagangan Rabu waktu setelah meredanya menaikkan stimulus AS untuk mendukung ekonomi yang dilanda virus corona. Harga emas kini fokus pada risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve AS untuk petunjuk tentang prospek moneter moneter.

Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD1.884,46 per ounce. Harga emas berjangka AS turun 1,3% menjadi USD1.884,60 per ounce

Retracement Presiden Trump dari tidak ada negosiasi stimulus menjadi tindakan bantuan sepihak telah membantu mendukung harga meskipun dolar AS hanya melemah sedikit, kata portfolio manager di GraniteShares Jeff Klearman. 

Harga emas telah turun hampir 2% pada hari Selasa setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penghentian negosiasi stimulus tambahan hingga setelah pemilihan presiden 3 November. Namun, dia menyarankan bantuan penggajian baru untuk maskapai penerbangan.

Kekhawatiran penghancuran permintaan terkait virus korona masih, yang berarti atau lambat, paket stimulus stimulus akan disahkan dan The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter akomodatif yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan kebijakan 15-16 September Fed pada 1800 GMT. Ketua Fed Jerome Powell menyerukan lebih banyak bantuan untuk bisnis dan rumah tangga untuk pemeliharaan pemulihan ekonomi yang baru lahir dari guncangan.

Ada antisipasi tentang tingkat inflasi sebagai akibat dari stimulus dan itu bisa dilindungi oleh emas, kata presiden dan kepala investasi Sica Wealth Management Jeffrey Sica - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

Wednesday, October 7, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Karena Pidato Powell Negatip


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi AS, sebagian masih karena melemahnya dolar AS. Kenaikan metal safe-haven menjadi terbatas oleh karena berkurangnya keengganan terhadap resiko di pasar pada awal minggu ini.

Namun kenaikan harga emas terkoreksi oleh karena pidato Powell yang negatip. Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $17.20 pada $1,905.30 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.017.000,- per gram, naik Rp 2000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham Eropa turun sedikit dan saham Asia naik sedikit. Indeks saham AS dibuka sedikit turun pada perdagangan New York. Pasar menjadi lebih berminat terhadap resiko dengan Presiden AS Donald Trump meninggalkan rumah sakit pada hari Senin malam dan kelihatannya dalam semangat yang baik ditengah pertempurannya melawan Covid – 19.

Didalam pemilihan presiden, Trump mengalami kenaikan sejak kemenangannya di dalam debat calon presiden dan terkena Covid – 19 yang membangkitkan simpati para pendukungnya. Trump lebih disukai pasar karena kebijakannya yang selama ini berorientasi pasar. Sebaliknya Biden disukai karena akan memberikan stimulus dalam jumlah yang lebih besar.

Kongres AS terus melanjutkan diskusi mengenai paket bantuan keuangan yang kedua kalinya untuk membantu mengatasi perekonomian yang terkena dampak Covid – 19. Namun, kesepakatan mengenai besarnya jumlah yang akan dikeluarkan belum kelihatan mendekat.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,925.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,950.00 dan kemudian $1,980.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,900.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,880.00 dan kemudian $1,851.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibznews.com