RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas
naik tajam lebih dari 1% pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB),
di tengah ekspektasi bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan
meningkatkan langkah-langkah stimulus untuk menangani kejatuhan ekonomi
terbesar di dunia itu dari pandemi virus corona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi
COMEX New York Exchange, melambung 26,3 dolar AS atau 1,43% menjadi
ditutup pada 1.866,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka melonjak 10,3 dolar AS atau 0,56% menjadi
1.840,20 dolar AS.
Emas berjangka terangkat 6,90 dolar AS atau 0,38% menjadi 1.836,80
dolar AS pada Senin , setelah anjlok 21,5 dolar AS atau 1,16%
menjadi 1.829,90 dolar AS pada Jumat, dan turun 3,5 dolar
AS atau 0,19% menjadi 1.851,40 dolar AS pada Kamis.
"Apakah perasaan hormat akan bertahan sore hari tetap
dipertanyakan ketika tindakan pertama Biden adalah membalikkan beberapa
kebijakan pendahulunya. Emas mengalami hari yang sangat baik dan bahkan
membuka pintu untuk 1.900 dolar AS," kata Tai Wong, kepala perdagangan
derivatif logam dasar dan mulia di BMO.
Indikator yang paling relevan dengan pasar untuk pasar emas adalah
penerimaan bahwa rancangan undang-undang stimulus 1,9 triliun dolar AS
akan diterima di Capitol Hill, terutama di Senat dan apakah itu akan
menghadapi angin kencang atau badai."
Biden dilantik pada Rabu, dengan investor fokus pada
proposal paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar AS dan kecepatan
distribusi vaksin COVID-19.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat dihasilkan dari langkah-langkah stimulus.
Komentar Janet Yellen, yang dicalonkan Biden untuk mengepalai
Departemen Keuangan, menggarisbawahi perlunya stimulus, juga mendukung
logam tersebut, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO
Future.
Yellen, mantan ketua Federal Reserve, pada Selasa
mendesak anggota parlemen AS untuk "bertindak besar" pada pengeluaran
bantuan dan mengatakan bantuan pandemi akan menjadi prioritas di atas
kenaikan pajak.
Emas masih bisa mencapai 2.000 dolar AS, mungkin pada pertengahan
kuartal kedua ketika sejumlah besar orang diinokulasi dan ada begitu
banyak uang tunai dalam sistem dengan permintaan hampir kembali normal,
kata Howie Lee, ekonom di OCBC Bank.
"Orang-orang akan mulai melihat inflasi dengan sangat cermat," tambah Lee.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 44,6 sen atau
1,76 persen menjadi ditutup pada 25,766 dolar AS per ounce. Platinum
untuk pengiriman April melonjak 24,4 dolar AS atau 2,23 persen menjadi
menetap di 1.116,40 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO
Sumber : okezone.com