RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik tipis karena komentar dari pejabat tinggi Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) dan catatan data aktivitas industri jasa AS yang membaik.
Harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi 1.811,38 dolar AS per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup sedikit berubah menjadi 1.814,50 dolar AS per ounce.
Harga emas sempat melonjak 1 persen di awal sesi karena didukung data ketenagakerjaan ADP yang lebih lemah dari perkiraan.
Mengimbangi data pekerjaan tersebut, adalah indeks aktivitas PMI non-manufaktur Institute for Supply Management, yang melesat ke angka tertinggi dalam sejarah pada bulan lalu
Mengingat The Fed mengatakan mereka akan melihat data ekonomi dan mungkin mengurangi pembelian aset pada September atau November, data yang kuat seperti PMI membantu target mereka untuk mulai mengurangi," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Pandangan tapering itu diperkuat komentar dari Vice Chairman The Fed, Richard Clarida, yang menyatakan bank sentral dapat mulai mengurangi pembelian obligasi pada akhir tahun.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun bangkit dari level terendahnya menyusul komentar Clarida, mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan bunga. Dolar AS juga pulih, semakin mengurangi daya pikat logam kuning itu.
Namun, munculnya permintaan fisik membantu meredam risiko penurunan harga emas, meski permintaan belum pulih ke tingkat sebelum Covid.
Logam lainnya, perak turun 0,5 persen menjadi 25,42 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi hampir tiga minggu - RIFAN FINANCINDO
Sumber : suara.com
No comments:
Post a Comment