Tuesday, October 6, 2020

PT Rifan Financindo - Trump Tinggalkan RS, Dolar AS Dan Emas Kompak Melempem


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jadi sorotan. Trump baru meninggalkan RS Walter Reed setelah dinyatakan positif COVID-19. Trump pun kini dikabarkan telah kembali ke Gedung Putih.

Dokter Gedung Putih Sean Conley yang merawat Trump mencegah bahwa Trump sudah cukup sehat untuk melanjutkan perawatan dari Gedung Putih. Nantinya Trump sekalian ruang kerja sementara di dalam rumah eksekutif di lantai bawah tanah yang dekat dengan ruang medis Gedung Putih.

Belum ada keterangan Trump sembuh dari COVID-19. Ia masih membutuhkan perawatan medis yang ketat di Gedung Putih.

Keluarnya Trump dari AS mempengaruhi pergerakan dolar AS dan emas . Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan saat desas-desus kesehatan Trump sempat mengangkat harga spot emas ke level US $ 1.918 per troy ounce.

"Desas-desus tentang masalah Trump memang kemarin sempat mengangkat harga emas, karena harga emas ini sempat di level terendahnya itu di tanggal 5 di level US $ 1.886 per troy ounce tetapi dia kembali lagi naik, naik tinggi di level US $ 1.918 per troy ons, "kata Ibrahim kepada detikcom, Selasa (6/10/2020).

Namun, saat Trump dikabarkan membaik dalam waktu yang singkat seperti sekarang, harga emas kembali melandai.

"Setelah dapat informasi, pagi ini Trump kembali ke Gedung Putih dari Rumah Sakit Militer, sehingga harga emas itu kembali lagi melandai, bahkan saat ini beberapa jam yang lalu sempat mencapai level US $ 1.908 per troy ounce," sambungnya.

Hal inilah yang kemudian membuat dolar AS melemah. "Nah ini yang mengakibatkan dolar tetap kembali lagi mengalami pelemahan," tuturnya.

Hal serupa disampaikan oleh Analis Bank Mandiri Reny Putri. Rupiah kini cenderung menguat dan menguat minggu ini di kisaran Rp 14.650-14.760.

"Kabar sembuhnya Trump belum memberikan dampak yang terlalu signifikan ke pasar. Kalau kita lihat di daerah, hari ini mata uang Asia menguat begitu juga dengan rupiah kembali ke level Rp 14.700-an," kata Reni.

Begitu pula dengan emas masih melandai. Sebab, dalam jangka pendek pasar ini akan cenderung menunggu dan melihat terhadap instrumen safe haven ini.

"Begitu pula dengan emas masih bergerak ke samping . Dalam jangka pendek kita masih menunggu dan melihat terhadap respons pasar terhadap perkembangan kasus COVID di dalam negeri dan UU Cipta Kerja yang baru disahkan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : detikfinance.com

 

 

Monday, October 5, 2020

PT Rifan - Usai Jadi Instrumen Juara Hingga Triwulan III, Harga Emas Diramal Masih Bakal Naik

PT RIFAN BANDUNG - Minat investor pada aset safe haven meningkat di tengah pandemi Covid-19 yang tidak kunjung selesai. Alhasil, kuartal III-2020 emas masih menjadi investasi akhir tertinggi.

Harga emas spot di sepanjang kuartal III-2020 tumbuh 22,29%. Kinerja logam mulia Antam juga tumbuh signifikan sebesar 17,64% pada periode yang sama. Kinerja emas ini melebihi kinerja instrumen investasi lain, seperti pasar pengunduran yang memberikan pengembalian sekitar 7%. Sedangkan kinerja pasar saham masih minus.

Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, ketidakpastian pandemi berakhir menggiring kapan investor untuk mendapat dana investasi mereka. "Investor butuh keamanan tidak mau investasi di aset berisiko dulu untuk jangka pendek ini dan memilih emas.

Bussines Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono juga mengatakan bahwa pergerakan harga emas yang berada di kisaran US $ 1.900 per ons troi menandakan bahwa investor memang berlari ke emas sebagai aset safe haven .

Eko memandang investor masih bisa memegang kepemilikan emas mereka hingga akhir tahun karena kenaikan harga masih mungkin terjadi meski tidak signifikan. Sementara di 2021 jika vaksin sudah bisa disebarluaskan, Eko memandang harga yang sangat buruk.

Selain itu pelaku pasar juga harus waspada pada hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS). "Setelah pemilu AS pasar akan melihat kepastian arah kebijakan AS yang baru, jika sesuai ekspektasi pasar, investor bisa pindah ke aset berisiko dan meninggalkan emas," kata Eko.

Suluh menambahkan, pergerakan dolar AS ke depan yang terkena dampak sentimen pemilu AS, suku bunga acuan The Fed yang masih rendah dan stimulus. "Saat ini bank sentral masih cenderung mendorong harga emas tetap di atas meski belum kembali terbang lagi," kata Suluh.

Bahkan, Suluh memproyeksikan harga emas yang naik ke US $ 2.000 per troi di akhir tahun. Namun, penguatan harga emas bergantung pada hasil pemilu AS dan dampaknya pada dolar AS yang ujungnya mempengaruhi harga emas.

Sementara, penurunan emas di sepanjang September terjadi karena aksi profit taking setelah emas menyimpan rekor harga tertinggi. "Jangan khawatir, sentimen positif yang menyokong harga emas banyak dan emas masih terlalu dini untuk bergerak dalam tren menurun," kata Suluh. Pemberitaan mengenai perkembangan pengadaan vaksin Covid-19 juga tidak membawa emas saat ini turun.

Selain emas, Eko memandang investasi di pasar baik melalui reksadana pendapatan tetap maupun Surat Berharga Negara (SBN) ritel, juga menarik. Menurut Eko di tengah kondisi yang tidak pasti, investor perlu memiliki instrumen investasi yang dapat memberikan kestabilan imbal hasil, salah satu alternatifnya adalah di pasar pengunduran - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

Friday, October 2, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Balik Arah Usai Mampir di US$ 1.900


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Semalam harga emas balik ke level US$ 1.900/troy ons setelah ambles dari level tersebut pada pekan terakhir bulan lalu. Namun pagi ini Jumat, harga bullion turun lagi dari level psikologis tersebut.

Pada 08.25 WIB, harga emas dunia di pasar spot terkoreksi 0,34% ke US$ 1.898,6/troy ons. Pada perdagangan kemarin, harga emas ditutup menguat ke US$ 1.905/troy ons. 

Harga emas mulai bangkit setelah menyentuh titik terendah dalam dua bulan terakhir pada 25 September lalu di US$ 1.860/troy ons. Saat itu dolar AS sedang bangkit dan perkasa.

Emas dan dolar AS bergerak berlawanan arah. Logam kuning itu ditransaksikan dalam mata uang Paman Sam, sehingga wajar saja jika harga emas cenderung tertekan saat dolar AS naik.

Namun setelah itu dolar AS melorot. Hal ini tercermin dari penurunan indeks dolar. Terpangkasnya indeks dolar membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain dan lebih menarik untuk dibeli.

Amblesnya dolar AS merespons kemungkinan lanjutnya paket stimulus untuk bantuan Covid-19 tambahan senilai US$ 2,2 triliun yang sempat menimbulkan perdebatan dan diskusi alot.

Investor saat ini tengah menanti kesepakatan antara Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyepakati paket stimulus bantuan Covid-19 tersebut.

Jika ada kesepakatan, stimulus akan berpotensi membangkitkan kembali ekspektasi inflasi ke arah target sasaran Federal Reserves, yang mana dengan penurunan suku bunga acuan oleh the Fed menjadi katalis yang sangat bagus untuk emas

Lebih lanjut Melek mengatakan tembusnya harga emas dari level resisten psikologisnya di US$ 1.900/troy ons dapat membuat harga emas berpotensi naik lebih tinggi lagi. Selain soal stimulus prospek perekonomian ke depan yang masih berisiko dan penuh ketidakpastian juga menguntungkan emas.

Aktivitas sektor manufaktur AS secara tak terduga melambat di bulan September. Klaim pengangguran di AS terus menurun tetapi masih berada di angka yang tinggi dan membuktikan bahwa AS sedang resesi. Hal ini yang membuat minat investor terhadap emas belum luntur.

Pendorong utama untuk emas adalah uang untuk investasi dan reaksi terhadap kabar seputar ekonomi, geopolitik dan dolar" kata Davit Govett, Chief Executiv dari Govertt Precious Metals kepada Reuters.

Banyak faktor yang mempengaruhi, tetapi hal tersebut akan menjadi lebih buruk terlebih dahulu sebelum membaik, oleh karena itu emas bakal mendapat untung dan kembali ke level US$ 2.000" pungkasnya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Thursday, October 1, 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Berjangka Turun Imbas Kacaunya Debat Capres AS


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka turun pada perdagangan kemarin. Harga emas turun setelah debat pertama calon presiden AS yang kacau mendorong investor beralih ke aset yang lebih aman.

Harga emas di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun USD7,7 atau 0,4% menjadi ditutup pada USD1.895,50 per ounce.

Debat pertama calon presiden AS antara petahana Donald Trump dan saingan Demokrat Joe Biden membuat investor berhati-hati dan mendorong mereka untuk mencari aset yang aman. Hal ini mengurangi daya tarik emas bagi investor.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tidak berubah pada penutupan pada 93,8937.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1714 dari USD1,1737 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2897 dari USD1,2861 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7161 dari USD0,7129.

Dolar AS dibeli 105,48 yen Jepang, lebih rendah dari 105,68 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9212 franc Swiss dari 0,9195 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3312 dolar Kanada dari 1,3385 dolar Kanada.

Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 95,1 sen atau 3,89% menjadi ditutup pada USD23,494 per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

 

Wednesday, September 30, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Ke Level Tertinggi Dalam Sepekan


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik ke level tertinggi dalam sepekan pada perdagangan kemarin. Hal tersebut menyusul pelemahan terhadap dolar dan ada harapan tinggi untuk stimulus fiskal tambahan untuk ekonomi Amerika Serikat (AS) menjelang debat Presiden AS yang pertama

Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD1,889,85 per ounce. Sementara emas berjangka AS naik 0,7% menjadi USD1,895,70.

Sementara itu harga Perak naik 1,3% menjadi USD24,02 per ounce, platina bertambah 0,3% menjadi USD881,90 dan paladium 2,1% lebih tinggi pada USD2.301,78.

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures mengungkapkan, kenaikan ini menyusul disetujuinya rencana pemberian stimulus oleh Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Ketua DPR Nancy Pelosi. Hal ini menjadi lingkungan pendukung dari kenaikan harga emas.

"Karena kami melihat prospek stimulus yang lebih baik, kami memahami ada kecenderungan melemahnya mata uang domestik, dalam hal ini dolar melemah dan mendukung emas dan perak," katanya.

Mnuchin dan Pelosi melayani untuk berbicara pada hari Selasa tentang undang-undang-undang bantuan virus corona, kata yang berkaitan dengan ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow.

Ini terjadi setelah Pelosi pada hari Senin malam memberdayakan informasi yang mengumumkan tagihan virus corona senilai USD2,2,2 atau triliun sekitar Rp32.737 (mengacu pada kurs Rp14.800 per USD).

Kepala Analis Logam Mulia di HSBC James Steel dalam sebuah catatan yang mengatakan, dipandang sebagai investasi yang terlindungi dari nilai inflasi dan depresiasi mata uang, telah naik sekitar 24% sepanjang tahun ini didukung oleh stimulus moneter dari bank sentral utama dan pemerintah - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Tuesday, September 29, 2020

PT Rifan Financindo - Jelang Debat Perdana Trump Biden, Dolar AS Loyo Emas Bangkit


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Ketika dolar AS mulai menunjukkan kehilangan keperkasaanya, harga emas kembali bangkit. Itulah yang terjadi semalam dan berlanjut hingga pagi ini.

Pada 08.40 WIB, harga emas dunia di pasar spot naik 0,25% ke US$ 1.885,5/troy ons. Semalam harga bullion melesat 1,1% ketika di saat yang sama indeks dolar turun 0,4%.

Pagi ini indeks dolar yang mencerminkan posisi greenback terhadap mata uang lain terkoreksi 0,06%.

Emas dan dolar AS cenderung bergerak berlawanan atau berkorelasi negatif. Dolar AS yang melemah membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang selain dolar sehingga bisa mendongkrak minat terhadap logam kuning itu.

Nancy Pelosi, Ketua DPR AS dari kubu Partai Demokrat mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan rancangan undang-undang untuk paket stimulus bantuan Covid-19 lanjutan senilai US$ 2,2 triliun. Namun ia tidak menjelaskan kapan voting akan dilakukan.

Reuters mengabarkan paket stimulus baru tersebut akan meliputi bantuan atau pendanaan untuk sekolah, restoran, UKM, pekerja di sektor maskapai penerbangan dan beberapa sektor lainnya. 

Kabar ini juga menjadi sentimen yang positif untuk emas. Seperti yang diketahui, harga emas bisa melesat lebih dari 20% sepanjang tahun ini karena stimulus jumbo yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun bank sentral secara global. 

Kebijakan moneter yang akomodatif dengan suku bunga rendah serta dibarengi dengan quantitative easing membuat ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan. Emas yang merupakan aset untuk lindung nilai (hedging) terhadap depresiasi nilai tukar pun mendapat berkahnya. 

Pelonggaran kuantitatif (QE) atau yang juga dikenal dengan money printing telah membuat trader beralih ke pasar saham dan harga aset ekuitas tersebut melonjak tinggi. Hal ini juga berlaku untuk emas. Hal ini menjadi alasan mengapa belakangan ini harga emas dan saham cenderung bergerak beriringan.

AS kini juga semakin dekat dengan pemilunya. Hari ini akan menjadi hari pertama debat pemilu antara petahana Donald Trump dengan pesaingnya dari partai Demokrat Joe Biden. Tentu ini akan menjadi momen yang disorot oleh publik global termasuk investor.

Meski harga emas terus tertekan sejak Agustus, analis dari lembaga think tank asal Inggris Capital Economics, Samuel Burman memperkirakan harga emas bakal sentuh level US$ 2.000/troy ons lagi akhir tahun.

Karena emas tak memberikan imbal hasil, maka daya tarik aset ini akan sangat tergantung pada imbal hasil riil dari aset safe haven lain seperti obligasi pemerintah AS. Imbal hasil riil telah anjlok beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari penurunan imbal hasil nominal dan kenaikan ekspektasi inflasi" katanya dalam sebuah laporan.

Kami berpikir bahwa harga emas bakal naik ke atas sampai akhir tahun 2021 seiring dengan penurunan lebih dalam imbal hasil riil yang bakal memberatkan nilai dolar AS tambahnya, mengutip Kitco News.

The Fed selaku bank sentral AS memberikan sinyal bakal menahan suku bunga rendah mendekati nol persen sampai 2023. Hal ini membuat Capital Economics memperkirakan imbal hasil nominal obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di level 50 basis poin.

Anjloknya imbal hasil ini dibarengi dengan adanya ekspektasi inflasi yang lebih tinggi seiring dengan membaiknya ekonomi AS berarti imbal hasil riilnya akan turun kata Burman. Lebih lanjut, Burman memproyeksikan harga emas bakal ke US$ 2.100/troy ons akhir tahun depan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Monday, September 28, 2020

PT Rifan - Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak, Waktunya Beli

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas Antam hari ini tak bergerak. Harga emas Antam masih betah di level Rp 1.006.000 per gram..

Harga pembelian kembali atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga stagnan di Rp 894.000 per gram. Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga emas tersebut

Harga emas Antam tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.

 Berikut rincian harga emas Antam hari ini:

  • Emas batangan 1 gram Rp 1.006.000
  • Emas batangan 5 gram Rp 4.810.000
  • Emas batangan 10 gram Rp 9.555.000
  • Emas batangan 25 gram Rp 23.762.500
  • Emas batangan 50 gram Rp 47.445.000
  • Emas batangan 100 gram Rp 94.812.000
  • Emas batangan 250 gram Rp 236.765.500
  • Emas batangan 500 gram Rp 473.320.000
  • Emas batangan 1.000 gram Rp 946.600.000 - PT RIFAN

Sumber : investing.com