Friday, May 15, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Minyak Dan Emas Global Naik, Ibukota Baru Tak Masuk RAPBN

 
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga minyak mentah bergerak bervariasi pada akhir pekan ini. Sentimen utama bagi harga emas hitam ini berasal dari proyeksi International Energy Agency (IEA) yang menyebut stok minyak mentah akan susut pada semester II-2020.

Harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futures naik 1 sen menjadi US$ 31,13 per barel. Brent berhasil lanjutkan penguatan setelah pada sesi sebelumnya naik hampir 7 persen.

Hal berbeda terjadi pada harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2020 di Nymex yang turun 13 sen, atau 0,5 persen, pada US$ 27,43 per barel. Pada sesi sebelumnya, WTI melonjak 9 persen. Kini harga WTI menuju kenaikan mingguan ketiga.

Harga minyak telah terangkat oleh lebih banyak tanda-tanda bahwa pemangkasan produksi minyak yang dilakukan OPEC dan produsen utama lainnya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, ternyata lebih banyak dari yang diperkirakan. Namun, pelaku pasar tetap berhati-hati, dengan pandemi virus corona yang masih jauh dari kata selesai. Terlebih kluster baru muncul di negara-negara yang telah menerapkan pelonggaran penguncian.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan Direksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Susunan itu diperoleh KONTAN dari surat SK-109.MBU/05/2019 tanggal 29 Mei 2019.

Lalu surat SK-169/MBU/08/2019 tanggal 2 Agustus 2019, SK-211/MBU/10/2015 tanggal 30 Oktober 2015, SK 138/MBU/07/20017 tanggal 24 Juli 2017, dan SK 325/MBU/12/2019 tanggal 23 Desember 2019.

Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Muhammad Iqbal Nur sebagai Direktur Perencanaan Korporat PLN, Bob Sahril sebagai Direktur Niaga dan Pelayanan PLN, Rudy Hendra Prastowo sebagai Direktur Energy Primer, dan Ikhsan Asaad sebagai Direktur Mega Project PLN.

Kemudian mengalihkan tugas Syofvi Felienty Roekman menjadi Direktur HR PLN, Waluyo Kusdwiharto Direktur Sumatra dan Kalimantan, Syamsul Huda Direktur Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.

Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pernyataan Federal Reserve yang cenderung khawatir terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat dan indikasi pengambilan kebijakan suku bunga negatif.

Pada perdagangan Jumat pukul 05.13 WIB, harga emas spot naik 0,02 poin menjadi US$1.716,3 per troy ounce. Adapun, harga emas Comex kontrak Juni 2020 meningkat 0,4 persen atau 6,8 poin menuju US$1.723,2 per troy ounce.

Harga emas mengalami penguatan setelah Kepala Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan ekonomi AS menghadapi risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat virus corona jika pembuat kebijakan fiskal dan moneter tidak mau mengambil risiko, namun demikian, Powell masih menentang gagasan penyebaran suku bunga negatif. 

Pemulihan mungkin memakan waktu untuk mengumpulkan momentum, dan berlalunya waktu dapat mengubah masalah likuiditas menjadi masalah solvabilitas, kata Powell Rabu dalam sambutannya pada acara virtual yang diselenggarakan oleh Peterson Institute for International Economics.

Powell dan rekan-rekannya dalam rapat penetapan kebijakan Fed (FOMC) telah mengambil langkah dramatis untuk melindungi ekonomi AS selama pandemi corona virus. Mereka telah memotong suku bunga acuannya menjadi hampir nol dan terlibat dalam pembelian obligasi tanpa batas - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bareska.com

No comments:

Post a Comment