RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Deretan toko penjual emas di Dubai Gold Souk, Dubai, terlihat kembali
berkilauan setelah pemerintah melonggarkan pembatasan perjalanan demi
menekan penularan virus corona, namun masih ada satu elemen yang hilang: pembeli.
Tetapi bagi pemilik toko, pembukaan kembali salah satu pasar emas terbesar di dunia ini adalah langkah vital menuju new normal atau normalitas baru jelang puncak kedatangan turis di musim gugur di kota yang terkenal dengan wisata belanjanya itu.
Tetapi bagi pemilik toko, pembukaan kembali salah satu pasar emas terbesar di dunia ini adalah langkah vital menuju new normal atau normalitas baru jelang puncak kedatangan turis di musim gugur di kota yang terkenal dengan wisata belanjanya itu.
Membuka kembali toko-toko adalah langkah besar bagi kami ... Faktor
utama di sini adalah psikologis," kata Tawhid Abdullah, ketua Grup Emas
dan Perhiasan Dubai, kami berharap pada Juli atau Agustus ketika
bandara dibuka kembali ... kami akan mendapatkan kembali 50 persen dari
kegiatan bisnis kami.
Sektor pariwisata menjadi andalan Dubai, yang didatangi lebih dari 16 juta turis mancanegara sepanjang tahun lalu dan menargetkan kedatangan 20 juta turis mancanegara pada tahun ini, sebelum pandemi virus corona melumpuhkan pariwisata dunia.
Pusat perbelanjaan mewah, restoran kelas atas, dan pasar tradisional telah ditutup selama sebulan untuk melawan penyebaran virus, negara-negara Teluk berjuang melawan penyakit ini, yang menyebar dengan mudah di antara populasi besar pekerja migran yang hidup dalam kondisi padat, dan Uni Emirat Arab telah melaporkan sekitar 19 ribu kasus positif virus corona, dengan 203 kematian.
Diapit gedung pencakar langit, Dubai Gold Souk yang terletak di kawasan Old Dubai ditutup pada 24 Maret dan dibuka kembali pada 26 April dengan aturan kebersihan dan jarak sosial yang ketat, saat aturan jam malam resmi berakhir, beredar video viral saat penduduk Dubai turun ke jalanan dan bersorak sorai.
Sektor pariwisata menjadi andalan Dubai, yang didatangi lebih dari 16 juta turis mancanegara sepanjang tahun lalu dan menargetkan kedatangan 20 juta turis mancanegara pada tahun ini, sebelum pandemi virus corona melumpuhkan pariwisata dunia.
Pusat perbelanjaan mewah, restoran kelas atas, dan pasar tradisional telah ditutup selama sebulan untuk melawan penyebaran virus, negara-negara Teluk berjuang melawan penyakit ini, yang menyebar dengan mudah di antara populasi besar pekerja migran yang hidup dalam kondisi padat, dan Uni Emirat Arab telah melaporkan sekitar 19 ribu kasus positif virus corona, dengan 203 kematian.
Diapit gedung pencakar langit, Dubai Gold Souk yang terletak di kawasan Old Dubai ditutup pada 24 Maret dan dibuka kembali pada 26 April dengan aturan kebersihan dan jarak sosial yang ketat, saat aturan jam malam resmi berakhir, beredar video viral saat penduduk Dubai turun ke jalanan dan bersorak sorai.
Ketika
kami datang ke sini pada hari pertama seolah-olah kami datang ke tempat
baru, jadi kami mensterilkan semuanya. Kami sangat senang bisa
kembali," kata pemilik toko perhiasan Chandu Siroya, semua orang
ingin berlibur, tapi kali ini sebaliknya. Liburan itu terlalu lama
sehingga kami sangat ingin kembali," tambahnya, dikelilingi oleh selusin
karyawannya yang mengenakan masker.
Pemilik toko meninggalkan emas mereka di toko selama lockdown. Ini menjadi bukti reputasi Dubai sebagai salah satu kota teraman di dunia.
Menempati jalanan yang ramai dan ditutupi dengan atap yang terbuat dari daun kurma, di sebelah Dubai Gold Souk ada pasar lainnya yang menjual rempah-rempah dan karpet, ini adalah tempat ikonik, jantung kota kami, dan sangat senang untuk melihatnya kembali dibuka," kata Abdullah.
Sektor emas dan perhiasan juga merupakan salah satu pilar ekonomi Dubai, di antara banyak kawasan di Tanah Arab yang hanya bergantung pada minyak, pemerintah mengatakan 14 persen dari seluruh sirkulasi emas di dunia berasal dari Dubai, tetapi dua minggu setelah pembukaan kembali, Dubai Gold Souk yang biasanya ramai kini masih sepi.
Penjual yang menggoda wisatawan untuk membeli jam tangan telah menghilang, dan sebagian besar toko tutup. Karyawan di toko yang buka terlihat menjaga jarak satu sama lain.
Pemilik toko meninggalkan emas mereka di toko selama lockdown. Ini menjadi bukti reputasi Dubai sebagai salah satu kota teraman di dunia.
Menempati jalanan yang ramai dan ditutupi dengan atap yang terbuat dari daun kurma, di sebelah Dubai Gold Souk ada pasar lainnya yang menjual rempah-rempah dan karpet, ini adalah tempat ikonik, jantung kota kami, dan sangat senang untuk melihatnya kembali dibuka," kata Abdullah.
Sektor emas dan perhiasan juga merupakan salah satu pilar ekonomi Dubai, di antara banyak kawasan di Tanah Arab yang hanya bergantung pada minyak, pemerintah mengatakan 14 persen dari seluruh sirkulasi emas di dunia berasal dari Dubai, tetapi dua minggu setelah pembukaan kembali, Dubai Gold Souk yang biasanya ramai kini masih sepi.
Penjual yang menggoda wisatawan untuk membeli jam tangan telah menghilang, dan sebagian besar toko tutup. Karyawan di toko yang buka terlihat menjaga jarak satu sama lain.
Sulit dipercaya bahwa hal seperti ini bisa
terjadi," kata Chetan Dhanak, yang telah bekerja sebagai karyawan salah
satu toko emas di Dubai sejak ia tiba dari India 17 tahun lalu, bisnis
benar-benar menderita. Hanya tiga atau empat pelanggan yang datang
sejak kami buka kembali, sementara kami biasa menerima hingga 10 setiap
hari tergantung musim. Tapi itu akan kembali normal.
Kepala Pariwisata Dubai Hilal al-Marrion mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bulan lalu bahwa setelah menghentikan kedatangan turis mancanegara pada bulan Maret, kota ini dapat dibuka kembali untuk pariwisata internasional pada bulan Juli.
Katia Abu Samra, kepala pengembangan bisnis di Samra Jewellery, mengatakan lockdown mendorong perusahaannya untuk mengalihkan fokusnya ke pelanggan lokal.
Kepala Pariwisata Dubai Hilal al-Marrion mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bulan lalu bahwa setelah menghentikan kedatangan turis mancanegara pada bulan Maret, kota ini dapat dibuka kembali untuk pariwisata internasional pada bulan Juli.
Katia Abu Samra, kepala pengembangan bisnis di Samra Jewellery, mengatakan lockdown mendorong perusahaannya untuk mengalihkan fokusnya ke pelanggan lokal.
Kondisi ini telah membuka pintu yang sebelumnya tidak pernah kita miliki, Abu Samra yakin bisnis akan hidup kembali sebelum musim turis dimulai pada bulan September, namun jika kondisi Dubai sudah normal seperti sedia kala, ia punya keinginan lain, saya ingin mengunjungi kakek dan nenekku serta mencium mereka," katanya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : cnnindonesia.com
No comments:
Post a Comment