Wednesday, September 16, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Tengah Siang, Harga Emas Spot Masih Melambung Di US $ 1.961,40/Ons Troi


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat. Rabu pukul 12.25 WIB, harga emas spot berada di US $ 1.961,40 per ons troi. Harga emas menguat 0,37% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Harga emas mulai menguat setelah kemarin terkoreksi tipis. Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior RJO Futures mengatakan, nilai tukar naik tingkat rendah dan terjadi aksi jual pada emas tapi ini hanya sementara. "Komentar dovish dari rapat The Fed dan penjelasan lebih lanjut kebijakan longgar bisa jadi harga emas ke atas US $ 2.000," kata Haberkorn kepada Reuters .

Indeks dolar yang menunjukkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah mata uang utama dunia melemah tipis pada perdagangan kemarin. Hari ini, investor akan menunggu pernyataan The Fed setelah rapat dua hari sejak kemarin. 

Ada optimisme yang lebih besar karena investor berpikir bahwa suku bunga rendah akan berlangsung dalam lebih dari tiga tahun yang akan bullish bagi emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang US Global Investors.

Stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya dan suku bunga rendah telah mengangkat harga emas naik 29% tahun ini. Kenaikan ini terjadi karena emas merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan nilai tukar - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co

 

Tuesday, September 15, 2020

PT Rifan Financindo - Ternyata RI Banyak Impor Emas Dari Hong Kong

 


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selain barang konsumsi seperti anggur kemasan dari China, ternyata RI juga banyak impor emas dari Hong Kong . Berdasarkan laporan BPS impor bahan baku yang secara month-to-month juga mengalami kenaikan 5% pada Agustus 2020, yakni terjadi pada komoditas emas dari Hong Kong, Soya Bean Flour dari Brazil, besi baja dari Ukraina.

Selain emas, alat untuk kebutuhan komunikasi juga memperlakukan dari Tiongkok," kata Kepala BPS Suhariyanto saat janji pers secara virtual, Selasa, dia menjelaskan, impor barang konsumsi dan impor bahan baku untuk Agustus 2020 meningkat dari bulan ke bulan, akibat kenaikan tingkat impor pada sejumlah komoditas. "Barang konsumsi bulanan mengalami peningkatan 7,31%, di antaranya adalah anggur dari Tiongkok, kemudian krim dan bubuk Selandia Baru, bentuk gula gulung dari India," katanya.

Sementara untuk impor non-migas bulan Agustus 2020 tercatat mencapai USD9,79 miliar, atau naik 3,01% dibandingkan Juli 2020. Kemudian impor migas Agustus 2020 senilai USD0,95 miliar tercatat turun 0,88%, dibandingkan bulan Juli 2020. Demikian pula jika dibandingkan Agustus 2019 turun 41,75%.

Peningkatan impor non-migas terbesar Agustus 2020 dibandingkan Juli 2020 adalah golongan besi dan baja senilai USD89,2 juta (23,31%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal, perahu, dan struktur terapung senilai USD60,8 juta (40,96%) ). Tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Agustus 2020 adalah senilai USD24,72 miliar (29,90%), Jepang USD7,31 miliar (8,84%), dan Singapura USD5,41 miliar (6,55%) .

Impor non-migas dari ASEAN tercatat senilai USD15,61 miliar (18,89%) dan Uni Eropa senilai USD6,61 miliar (7,99%). Sementara nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Januari-Agustus 2020 mengalami penurunan, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi (7,86%), bahan baku / penolong (18,85%), dan barang modal (20,13%) -
PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : sindonews.com 

Friday, September 11, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Banggar DPR Soroti Ambruknya IHSG Karena PSBB Total DKI


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Badan Anggaran (Banggar) DPR soroti upaya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah mengumumkan akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Hal ini karena rencana tersebut merontokkan ratusan triliunan dana di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Ketua Banggar Said Abdullah menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk dinilai cukup dramatis yang telah membuat IHSG anjlok.

Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan boombastis, dramatis oleh Gubernu DKI Jakarta Anies Baswedan, sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu dan membakar ludes Rp 300 triliun saham-saham kita berguguran. Kalau korporasi hancur maka ritel akan hancur, ini tantangan berat bagi OJK [Otoritas Jasa Keuangan] dan BI [Bank Indonesia], jelas Said dalam membuka rapat Banggar dengan Pemerintah.

Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis terkapar di zona merah setelah ambles 5,01% ke level 4.891,46 setelah sebelumnya perdagangan sempat dihentikan oleh bursa karena anjlok lebih dari 5%. Koreksi IHSG merupakan dampak pemberlakuan kembali PSBB total oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 668 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 10,2 triliun.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menarik rem darurat untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) semakin masif. Anies memutuskan akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti awal pandemi Corona di RI.


Kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu, bukan lagi masa transisi, tapi PSBB awal dulu," ujar Anies dalam video yang disiarkan Pemprov DKI Jakarta, Kamis.

Menurutnya, kembalinya PSBB ke tahap awal itu karena kondisi Jakarta sudah mengkhawatirkan. Rem darurat ini mulai berlaku pada 14 September mendatang.


Kami sampaikan malam ini sebagai ancang-ancang, mulai Senin 14 September kegiatan perkantoran yang non esensial diharuskan melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah, bukan kegiatan usahanya yang berhenti tapi bekerja di kantornya yang ditiadakan, kegiatan usaha jalan terus, tapi kegiatan perkantoran di gedungnya yang tidak diizinkan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Thursday, September 10, 2020

Rifan Financindo - Uji Coba Vaksin Corona Gagal, Harga Emas Langsung Meroket

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas langsung meroket ke tingkat tertingginya setelah uji coba vaksin virus corona atau Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca mengalami masalah.

Mengutip Bloomberg, Kamis (10/9/2020) harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi 1,945,20 dolar AS per ounce. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,6 persen menjadi 1,954,90 dolar AS per ons.

Uji coba global vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk sementara karena penyakit yang tidak dapat menyatakan pada peserta penelitian.

"Berita penundaan itu mungkin secara tidak langsung mendukung emas, karena dapat menyebabkan perlambatan ekonomi yang berkepanjangan dan ekspektasi lebih lanjut dari stimulus fiskal," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Sementara itu menguatnya harga emas dipicu oleh dolar AS yang turun 0,2 persen setelah Bloomberg melaporkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi ECB yang akan dipublikasikan hari ini.

Anggota dewan ECB, Isabel Schnabel, sebelumnya mengatakan perkembangan ekonomi sejak Juni secara luas sejalan dengan ekspektasi sehingga "baseline" bank tersebut masih dipertahankan.

Pandemi itu masuk bank sentral utama untuk memberikan stimulus besar-besaran, membantu emas melonjak sekitar 28 persen sepanjang tahun ini karena sebagai lindung nilai terhadap potensi penurunan nilai mata uang dan inflasi.

Di tempat lain, platinum melambung 1,8 persen menjadi 917,32 dolar AS per ons. Dewan Investasi Platinum Dunia mengubah perkiraannya untuk pasar tersebut pada 2020 dari surplus menjadi defisit.

Perak naik 0,7 persen menjadi 26,88 dolar AS per ons, sementara paladium meningkat 0,8 persen menjadi 2,292,98 dolar AS per ons - RIFAN FINANCINDO

 

Sumber : suara.com 

Wednesday, September 9, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Tak Cuma Saham & Minyak, Harga Emas Juga Ikut Ambles

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dalam tiga hari perdagangan terakhir, harga emas cenderung terkoreksi tipis saja. Faktor yang membuat harga emas susah bangkit masih sama, dolar yang mulai menunjukkan keperkasaannya lagi. Rabu, harga emas dunia di pasar spot terkoreksi. Pada 08.20 WIB, harga emas terpangkas 0,31% ke US$ 1.924,9/troy ons. Sejak Senin pekan ini, harga emas mulai tak sevolatil sebelumnya.

Semalam harga emas sempat naik dan ditutup di US$ 1.930/troy ons ketika pasar saham AS dan harga minyak ambruk. Dini hari tadi Wall Street terbenam di zona merah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup anjlok 2,25%. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite ambrol masing-masing 2,78% dan 4,11%.

Di saat yang sama harga minyak Brent anjlok 5,3% dan WTI ambrol 7,6% dalam sehari ke bawah US$ 40/barel akibat diskon harga minyak Aramco serta prospek permintaan yang memudar pasca lewat musim puncak mengemudi di AS yang ditandai dengan hari buruh kemarin.

Sebagai aset safe haven dan hedging, kinerja buruk instrumen investasi atau kelas aset lain seharusnya memantik aksi beli emas oleh para investor dan akan berujung pada kenaikan harga emas.

Namun kebangkitan dolar AS dari level terendahnya dua tahun menekan balik harga emas. Indeks dolar yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang lain masih terus menguat. Pagi ini indeks dolar naik 0,11% ke 93,544 dan mencapai level tertinggi sejak Juli.

Emas merupakan komoditas yang dibanderol dalam dolar AS, sehingga penguatan greenback akan membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi para pemegang mata uang lainnya. Hal ini berimbas pada penurunan minat terhadap emas yang berujung pada tertekannya harga.

Penguatan dolar AS tak terlepas dari pasar yang mengantisipasi sikap bank sentral Eropa yang dinilai akan lebih dovish lagi. 

ECB mungkin akan mulai khawatir dengan penguatan mata uang euro akhir-akhir ini, dan bisa jadi akan mengubah proyeksi inflasi. Kami berpandangan dolar AS bisa menguat sepanjang pekan ini karena potensi kebijakan ECB yang lebih dovish," kata Kim Mundy, Currency Analyst di Commonwealth Bank of Australia, seperti dikutip dari Reuters.

Jika penguatan dolar AS masih terus berlanjut, maka pergerakan harga logam kuning juga kemungkinan besar masih akan tertekan mengingat reli sembilan pekan beruntun harga emas sejak awal Juni hingga awal Agustus dipicu oleh pelemahan dolar AS. 

Meskipun volatil dan terkoreksi. Prospek emas ke depan dinilai masih positif. Kebijakan bank sentral yang tetap ultra-longgar membuat fundamental emas kokoh. Hanya saja penguatan emas yang terlalu cepat sampai menyentuh level tertinggi dalam sejarah membuat harga logam kuning itu sedang konsolidasi saat ini.

Semua bank sentral berada di perahu yang sama. Mereka harus terus mencetak uang, terus melonggarkan kebijakan, untuk melawan kemerosotan yang kita hadapi dan itu akan membuat emas tetap didukung, kata Edward Meir, seorang analis di ED&F Man Capital Pasar.

Harga bullion telah melesat lebih dari 27% sepanjang tahun ini, setelah bank sentral secara global membanjiri pasar dengan stimulus luar biasa untuk mengimbangi kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona,

Kebijakan yang berpotensi membuat inflasi tinggi di masa depan itu menguntungkan emas karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Emas telah terjebak dalam kisaran perdagangan yang sangat ketat. Jika kita bisa menembus lebih dari US$ 1.960, itu mungkin akan memantik harga emas untuk menjadi bullish - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Tuesday, September 8, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Naik Tipis Di Tengah Keterpurukan Covid 19


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak melemah pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal ini di tengah pergerakan dolar yang stabil. Meskipun ketidakpastian ekonomi membatasi kerugian logam mulia karena investor menunggu dari bank sentral.

Secara global, harga emas naik tipis karena dolar tergelincir, dengan data ekonomi yang lemah Amerika Serikat pada akhir pekan lalu naik ke atas pemulihan ekonomi global dari keterpurukan Covid-19.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD1.935,53 per ons, setelah jatuh ke level terendah satu minggu di USD1.916,24 pada hari Jumat. Sedangkan emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD1.941,10.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada Minggu bahwa kesepakatan antara Gedung Putih dan Kongres akan mendanai pemerintah federal hingga awal Desember. Serta rincian RUU keluarkan harus pada akhir minggu.

Sementara itu, sentimen lain terjadi di karenakan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menyebutkan, spekulan meningkatkan posisi mereka dalam kontrak emas dan perak Comex dalam seminggu hingga 1 September. Permintaan ritel untuk emas fisik sedikit meningkat di India minggu lalu karena penurunan harga domestik dan festival, tetapi hub emas batangan teratas di seluruh Asia melihat aktivitas yang tidak ada.

Perak turun 0,2% menjadi USD26,84 per ons, platinum naik 0,6% menjadi USD900,01 dan paladium stabil di USD2.296,54 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

Monday, September 7, 2020

PT Rifan - Data Lapangan Kerja AS Membaik, Harga Emas Dunia Berangsur Turun

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia berakhir datar pada perdagangan akhir pekan lalu, seiring data lapangan kerja AS berbalik lebih baik dari gempa bumi dan mendorong penguatan dolar AS.

Sementara itu emas batangan melemah 2 persen secara mingguan, peringkat harga emas spot tergerus lalu datar ke harga 1.930 dolar AS per ons. Sementara harga emas pasar berjangka melemah 3,50 dolar AS ke posisi 1.934 dolar AS per ons.

Emas berkorelasi dengan dolar AS khususnya dalam beberapa pekan lalu dan emas batangan yang menyusul rilis data yang solid beberapa proporsi pengangguran di USA, kata Tai Wong, Analis pada BMO.

Indeks dolar AS naik 0,5 persen berada di posisi terbaik sejak awal April dan membuat harga logam berharga bagi mata uang asing, data menunjukkan nonfarm payrolls naik sebanyak 1.371 juta lapangan kerja pada periode Agustus. Angka pengangguran turun jadi 8,4 persen dari sebelumnya 10,2 persen di periode Juli.

Tetapi data ini tidak mengubah posisi Fed dalam hal stimulus dipompa ke perekonomian dan menempatkannya pada toleransi terhadap tingkat inflasi sehingga mendukung harga emas dalam jangka panjang, "kata Michael Matousek, analis pada Global Investor. 

Data manufaktur AS yang melesat tinggi di bulan Agustus, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan melaporkan indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur melesat menjadi 56 dari bulan Juli 54,2, PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atasnya berarti ekspansi. 

Selain data manufaktur, pasar tenaga kerja AS juga membaik. Departemen Tenaga Kerja AS Jumat lalu melaporkan sepanjang bulan Agustus perekonomian AS mampu menyerap 1.371 juta tenaga kerja, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 8,4 persen dari sebelumnya 10,2 persen. Rata-rata upah per jam juga naik 0,4 persen.

Ekspansi sektor manufaktur yang meningkat dan membaiknya pasar tenaga kerja harapan perekonomian AS bisa segera bangkit dari kemerosotan tajam.

Saat perekonomian bangkit, permintaan minyak mentah juga akan meningkat, tetapi para analis menilai peningkatan permintaan tersebut masih belum mampu menyerap pasokan, sebab perekonomian AS masih jauh dari tingkat sebelum diserang virus corona - PT RIFAN

Sumber : suara.com