RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka menguat lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari keenam berturut-turut, didorong oleh penurunan dolar dan imbal hasil (yield) obligasi AS saat investor mengabaikan petunjuk Federal Reserve tentang kemungkinan tapering langkah-langkah dukungan ekonomi. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terkerek USD0,4 atau 0,02% menjadi ditutup pada USD1.881,90 per ounce
Risalah pertemuan Fed menunjukkan "sejumlah" pejabat berpikir bahwa jika pemulihan bertahan, mungkin tepat untuk "mulai membahas rencana untuk menyesuaikan laju pembelian aset."
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan acuan melemah, sementara indeks dolar turun, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Emas juga menemukan dukungan tambahan ketika indeks aktivitas bisnis Federal Reserve Philadelphia turun menjadi 31,5 pada Mei dari level tertinggi hampir 50 tahun di 50,2 pada April, lebih buruk dari yang diharapkan.
Jika pengetatan moneter akhirnya dilakukan oleh Fed akan menghilangkan daya tarik emas karena itu diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang aset-aset non-imbal hasil.
Kenaikan emas terjadi meskipun jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran menurun.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis bahwa 444.000 orang mengajukan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 15 Mei, lebih baik dari yang diperkirakan dan peningkatan dari 478.000 klaim pada minggu sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 4,2 sen atau 0,15% menjadi ditutup pada USD28,067 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik USD3,4 atau 0,28% menjadi ditutup pada USD1.205 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : okefinance.com