PT RIFAN BANDUNG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal Maret ini masih mengindikasikan pelemahan setelah akhir pekan lalu, akhir Februari, koreksi indeks sangat dalam pada perdagangan intraday. Untuk perdagangan hari ini, sejumlah sentimen akibat corona (COVID-19) masih akan menjadi pemberat indeks.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pemberat indeks berasal dari China. Data China kemarin telah keluar dan hal tersebut akan menjadi tekanan global pada pekan ini. Angka data manufacturing ini merupakan data terendah sepanjang masa sejak dari tahun 2005 silam.
Hal ini merupakan pukulan yang cukup besar bagi China terkait dengan data ekonomi tersebut, yang memberikan gambaran bahwa ternyata dampak dari virus corona semakin serius terhadap perekonomian China.
Data Non-Manufacturing China juga merupakan yang terendah sejak 2007 silam. Kedua data ini merupakan salah satu hal yang diperhatikan oleh para pelaku pasar dan investor. Oleh sebab itu, sekuritas ini melihat kemungkinan besar China untuk memenuhi target perekonomiannya pada tahun ini juga terancam gagal.
Panin Sekuritas menyebutkan IHSG terlihat berusaha melawan arah pada perdagangan sesi 2 yang lalu dan meninggalkan pola hammer (palu) yang mana merupakan pola penguatan secara teknikal, indikator Stochastic juga membentuk golden cross sehingga cukup mendukung untuk penguatan menutup gap yang terbentuk pada perdagangan pekan lalu.
Namun jika bursa Amerika masih melemah, maka penguatan yang terjadi ini hanya sementara. Sekuritas ini memprediksi indeks akan bergerak mixed cenderung melemah di awal bulan ini.
Sementara itu, Artha Sekuritas mengemukakan IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk doji (pola candlestick yang harga open dan harga close-nya sama atau hampir sama) dengan tail yang cukup panjang, Stochastic membentuk golden cross mengindikasikan potensi balik arah atau rebound dalam jangka pendek sebelum melanjutkan pelemahan kembali.
Hari ini indeks saham dalam negeri diperkirakan akan bergerak di kisaran support 5.342 dan 5.231 serta resisten di 5.510 dan 5.567 - PT RIFAN
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pemberat indeks berasal dari China. Data China kemarin telah keluar dan hal tersebut akan menjadi tekanan global pada pekan ini. Angka data manufacturing ini merupakan data terendah sepanjang masa sejak dari tahun 2005 silam.
Hal ini merupakan pukulan yang cukup besar bagi China terkait dengan data ekonomi tersebut, yang memberikan gambaran bahwa ternyata dampak dari virus corona semakin serius terhadap perekonomian China.
Data Non-Manufacturing China juga merupakan yang terendah sejak 2007 silam. Kedua data ini merupakan salah satu hal yang diperhatikan oleh para pelaku pasar dan investor. Oleh sebab itu, sekuritas ini melihat kemungkinan besar China untuk memenuhi target perekonomiannya pada tahun ini juga terancam gagal.
Panin Sekuritas menyebutkan IHSG terlihat berusaha melawan arah pada perdagangan sesi 2 yang lalu dan meninggalkan pola hammer (palu) yang mana merupakan pola penguatan secara teknikal, indikator Stochastic juga membentuk golden cross sehingga cukup mendukung untuk penguatan menutup gap yang terbentuk pada perdagangan pekan lalu.
Namun jika bursa Amerika masih melemah, maka penguatan yang terjadi ini hanya sementara. Sekuritas ini memprediksi indeks akan bergerak mixed cenderung melemah di awal bulan ini.
Sementara itu, Artha Sekuritas mengemukakan IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk doji (pola candlestick yang harga open dan harga close-nya sama atau hampir sama) dengan tail yang cukup panjang, Stochastic membentuk golden cross mengindikasikan potensi balik arah atau rebound dalam jangka pendek sebelum melanjutkan pelemahan kembali.
Hari ini indeks saham dalam negeri diperkirakan akan bergerak di kisaran support 5.342 dan 5.231 serta resisten di 5.510 dan 5.567 - PT RIFAN
Sumber : cnbcindonesia.com
No comments:
Post a Comment