PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan sebenarnya dalam data makro ekonomi Indonesia, bisa mengatasi dampak negatif dari pelemahan rupiah.
Tapi masalahnya penyebaran covid ini secara masif, membuat instrumen USD Amerika Serikat merupakan salah satu intrumen safe heaven, maka dari itu rupiah belum ada katalis positifnya, “ kata Nafan.
Bahkan, menurutnya Bank Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan mengangkat intervensi di bidang pasar saham. Namun, kinerja tersebut masih membuat kinerja rupiah masih berada di zona positif, karena intrumen USD AS yang safe heaven.
Ia menilai berarti The Fed lebih cenderung memperhatikan resiko dampak sistematis, bagi pasar dari penyebaran Covid-19 ini, karena AS berpotensi bisa mengalami resesi atau kemerosotan, dan memang efeknya dari penyebaran Covid-19 ini, ia memperkirakan akan berakhir Agustus.
Kendati begitu, ancaman resesi masih ada apabila Presiden AS Donald Trump tidak memutuskan suatu kebijakan untuk menangani hal itu, karena ini pemulihannya jangka panjang, tidak bisa temporer.
Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), yang sempat menembus ke level 15.000 per Dolar Amerika Serikat (AS) imbas dari penurunan suku bunga The Fed.
Kondisi ini dikatakan sempat terjadi pada saat krisis ekonomi tahun 2008-2009. Selain itu, Bank Sentral AS alias The Fed juga melakukan quantitative easing, yakni salah satu kebijakan moneter guna meningkatkan jumlah uang beredar. Kebijakan ini ikut mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap ekonomi global.
Wacana lockdown terkait antisipasi Virus Corona dan pembatasan akses juga berdampak pada memburuknya perekonomian indonesia. Kondisi surplus perdagangan dinilai semu. Impor bahan baku per Februari turun cukup tajam, dibandingkan bulan Januari.
Indeks Dolar sepekan menguat 1.72 persen menjadi 98. Hal ini menunjukkan Dolar dianggap sebagai safe haven ketika kinerja ekonomi global dibayangi resesi, dengan kondisi yang ada, dia memprediksi rupiah bisa melemah lebih besar lagi ke depan. “Perkiraan rupiah dua pekan ke depan Rp 15.500- Rp 15.700.
Saat ditanya, sampai level berapakah rupiah akan melemah, Bhima mengaku belum bisa memastikan karena kondisi terus memburuk - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : liputan6.com
No comments:
Post a Comment