PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Ed Moya, analis di platform trading online OANDA, mengatakan dalam sebuah komentar pada hari Jumat:
Dolar telah menguat seiring meningkatnya permintaan untuk Treasury lantaran investor khawatir terhadap prospek pertumbuhan global. Setelah jatuh ke level $1.920, emas mulai menarik arus safe haven karena aksi jual pasar saham meningkat."
Harga emas berada dalam range yang terbatas bersamaan dengan semakin dekatnya paruh kedua.
Untuk bulan Juni sejauh ini, logam mulia turun 2,6% setelah jatuh 1,8% di bulan Mei. Meskipun demikian, harga masih naik lebih dari 5% untuk tahun ini.
Inflasi yang lebih tinggi dari yang diinginkan oleh otoritas AS hingga Eropa menyiratkan bahwa ekonomi di kedua sisi Atlantik berjalan dengan baik untuk menjaga permintaan safe-haven tetap hidup bagi logam mulia.
Tetapi dengan bank sentral dari Fed hingga BoE dan ECB mengincar lebih banyak kenaikan suku bunga, dolar dan imbal hasil Treasury AS dapat mengalami lonjakan baru pada pertengahan tahun, membebani emas.
Investor akan mendapat informasi terbaru mengenai kemungkinan arah
suku bunga di masa depan pada hari Jumat dengan dirilisnya data bulan
Mei indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi/PCE, yang merupakan
pengukur inflasi pilihan Federal Reserve - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
No comments:
Post a Comment