Tuesday, August 20, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Mulai Terjun Bebas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas sedikit menurun tetapi tetap berada di dekat level tertingginya sepanjang masa. 

Berdasarkan data Refinitiv, pada hari ini, Senin pukul 19.10 WIB, harga emas tercatat di posisi US$ 2.493,23 per troy ons, jeblok 0,51% dibandingkan penutupan sebelumnya di US$ 2.507,28 per troy ons.

Harga emas sempat mencetak rekor penutupan tertinggi pada awal pekan lalu di US$ 2.472,25 per troy ons pada 12 Agustus 2024, dan terus meningkat hingga mencapai US$ 2.507,28 pada Jumat (16/8/2024). Meskipun terjadi penurunan kecil hari ini, tren jangka panjang masih mengindikasikan kekuatan dalam pergerakan harga emas.

Penurunan ini dianggap sebagai koreksi sementara, dengan ekspektasi bahwa faktor-faktor makroekonomi seperti pelemahan inflasi dan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan terus mendukung harga emas dalam jangka menengah hingga panjang.

Harga emas melemah pada Senin, namun tetap bertahan di sekitar level historis $2.500 per ons, setelah para trader melakukan aksi ambil untung menyusul lonjakan emas ke puncak tertinggi sepanjang masa pada sesi sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS bulan depan.

Harga emas spot turun 0,2% ke level $2.503,10 per ons pada pukul 07:24 GMT, sementara emas berjangka AS naik tipis 0,2% ke level $2.541,50 per ons.

Antusiasme terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September mendorong harga emas ke rekor tertinggi $2.509,65 pada Jumat lalu. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik dan tingginya permintaan bank sentral turut mendorong kenaikan harga emas lebih dari 20% sepanjang tahun ini.

Emas telah memburu level psikologis $2.500 selama beberapa bulan, dan kini setelah level tersebut tercapai, kita melihat aksi ambil untung yang wajar," kata Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade, kepada Reuters.

Pekan lalu, penjualan ritel AS yang kuat dan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan, bersama dengan data inflasi yang moderat, mengembalikan kepercayaan laju ekonomi AS.

Traders yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan, dan fokus kini beralih pada seberapa besar pemotongan tersebut. Menurut alat CME FedWatch, kemungkinan pemotongan 25 basis poin diperkirakan mencapai 75,5%.

Trader akan mengamati nada dan bahasa Jerome Powell di Jackson Hole pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait hal ini," tambah Waterer.

Pasar juga akan mencermati risalah pertemuan kebijakan The Fed pada Juli yang akan dirilis pada Rabu untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com, mengatakan bahwa perlambatan ekonomi AS, pemotongan suku bunga yang akan datang, imbal hasil yang lebih rendah, dolar yang lebih lemah, risiko geopolitik yang terus-menerus, dan permintaan bank sentral yang kuat akan mendorong harga emas naik dalam jangka panjang.

Beberapa bank di China telah diberikan kuota impor emas baru oleh bank sentral, dengan harapan permintaan yang bangkit kembali meskipun harga mencapai rekor tertinggi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

 

Monday, August 19, 2024

PT Rifan - Optimisme Kenaikan Harga Emas Dunia Masih Kuat

PT RIFAN BANDUNG - Emas belum menunjukkan sinyal penurunan harga. Alih-alih melemah, harga emas dunia justru akan meningkat beberapa kuartal ke depan.

Optimisme kenaikan harga emas ditunjukkan dengan posisi harga emas di pasar spot masih mencatat kenaikan 2,1% menjadi US$2.508,82/ons pada pukul 16:06 sore di New York, dilansir dari Bloomberg News, Sabtu.

Juga investor emas “biasanya lebih cenderung berpikir bahwa the Fed akan lebih agresif dalam hal akomodasi moneter,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities.

Harga dapat naik lebih jauh ke US$2.700 dalam beberapa kuartal mendatang, karena “makro/moneter dan bank sentral sedang menyelaraskan diri,” kata dia.

Sementara para spekulan justru kini meningkatkan taruhan net-bullish mereka pada emas berjangka Comex ke level tertinggi empat tahun pada pekan yang berakhir 13 Agustus, sebagaimana data Commodity Futures Trading Commission.

Pada sisi lain kepemilikan emas atas instrumen investasi ETF Spot di bursa telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah beberapa tahun mengalami arus keluar.

Trader pada hari Jumat waktu AS menilai data ekonomi terbaru menjadi petunjuk tentang prospek kebijakan Fed. Data menunjukkan pembangunan rumah baru di AS turun pada bulan Juli ke level terendah sejak setelah pandemi karena para developer properti merespons permintaan yang lemah. 

Ini “merupakan indikator lain bahwa resesi sedang dalam perjalanan,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. The Fed akan menurunkan suku bunga “dan melangkah lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya - PT RIFAN

Sumber : bloomberg

 

Friday, August 16, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Usai Turun 2 Hari Beruntun, Harga Emas Naik Terbatas

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas ditutup naik pada perdagangan kemarin. Kenaikan yang hadir setelah harga sang logam mulia turun 2 hari beruntun.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.454,8/troy ons. Naik 0,22% dibandingkan hari sebelumnya.

Kenaikan ini terjadi setelah harga emas turun 2 hari berturut-turut. Selama 2 hari tersebut, harga terpangkas 1,06%.

Oleh karena itu, membeli saat harga sudah murah (bargain buying) sepertinya jadi faktor kenaikan harga emas kemarin.

Namun, kenaikan harga emas jadi terbatas karena perkembangan di Amerika Serikat (AS). Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, klaim tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir 10 Agustus tercatat 227.000. Turun 7.000 dibandingkan minggu sebelumnya dan menjadi penurunan selama 2 minggu beruntun.

Klaim 227.000 juga menjadi yang terendah dalam 5 pekan terakhir.

Kemudian, US Census Bureau mengumumkan penjualan ritel Negeri Adidaya pada Juli naik 1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm. Lebih tinggi dibandingkan Juni yang tumbuh 0,2% dan menjadi pertumbuhan tertinggi sejak Januari tahun lalu.

Data ini bak 2 sisi mata uang. Di satu sisi, investor lega karena rasanya ekonomi AS masih berdaya tahan, tidak akan resesi, tidak akan hard landing.

Namun di sisi lain, ekonomi AS yang masih kuat bisa membuat bank sentral Federal Reserve berpikir ulang untuk menurunkan suku bunga acuan secara agresif. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan 25 basis poin (bps) jauh lebih tinggi ketimbang 50 bps.

Kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps menjadi 5-5,25% pada September adalah 75%. Sementara probabilitas pengguntingan 50 bps ke 4,75-5% hanya 25%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 56,21. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang berada di zona bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 70,19. Menempati area beli (long) yang bahkan cukup kuat.

Cermati pivot point di US$ 2.456/troy ons. Dari sisi, target support terdekat ada di kisaran US$ 2.432-2.414/troy ons.

Sedangkan target resisten terdekat ada di rentang US$ 2.473-2.497/troy ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Thursday, August 15, 2024

Rifan Financindo - Bursa Asia Bersiap Untuk Penurunan Usai Rilis Data Inflasi AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Asia bersiap untuk mengalami beberapa kerugian pada Kamis pagi, setelah reaksi Wall Street yang cukup tenang terhadap data inflasi AS yang sejalan dengan ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Saham berjangka di Jepang dan Hong Kong turun, sementara saham berjangka di Australia naik dan kontrak AS sedikit berubah. S&P 500 ditutup naik 0,4% pada Rabu (14/08/2024), sementara Nasdaq 100 naik 0,1%, setelah harga konsumen inti tahunan - yang tidak termasuk biaya makanan dan energi - meningkat pada laju paling lambat sejak awal 2021 pada bulan Juli.

Data inflasi secara luas sejalan dengan ekspektasi dan memperkuat perkiraan untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve bulan depan. Pasar swap saat ini sepenuhnya memperhitungkan satu pemotongan 25 basis poin pada bulan September dan 100 basis poin pemotongan hingga akhir tahun. Hal ini menunjukkan keyakinan bahwa The Fed akan memberikan satu pemotongan 50 basis poin dalam tiga pertemuan The Fed yang tersisa di 2024.

Treasury berakhir padai Rabu (14/08/2024) dengan sedikit perubahan, seperti halnya indeks dolar, sementara yen melemah sedikit terhadap dolar untuk diperdagangkan pada 147 per dolar. Mata uang Jepang sedikit berubah pada awal Kamis. Imbal hasil 10 tahun Australia turun tipis dalam perdagangan awal.

Di Evercore, Krishna Guha mengatakan indeks harga konsumen (IHK) AS tidak sempurna, tetapi cukup bagus karena konsisten dengan data yang jinak pada ukuran inflasi pilihan The Fed. Selain itu, bank sentral telah menolak ketergantungan pada titik data, dan melihat prospek yang lebih luas dan keseimbangan risiko.

Ini sekarang adalah The Fed yang mengutamakan data tenaga kerja, bukan The Fed yang mengutamakan data inflasi, dan data tenaga kerja yang masuk akan menentukan seberapa agresif The Fed menarik pemotongan suku bunga," kata Guha.

Di Asia, data yang akan dirilis pada Kamis termasuk produk domestik bruto (PDB) di Jepang dan perdagangan Juli untuk Indonesia, sementara pasar di Korea Selatan dan India akan ditutup. Bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC) akan merilis data Fasilitas Pembiayaan Jangka Menengah, sementara harga rumah, penjualan ritel, dan angka produksi industri juga akan diumumkan.

Manajer hedge fund Michael Burry, yang bertaruh melawan pasar perumahan AS pada 2008, semakin meningkatkan sahamnya di Alibaba Group Holding Ltd meskipun memangkas portofolio ekuitasnya hingga setengahnya pada kuartal kedua.

Investor juga akan fokus pada reaksi lebih lanjut atas keputusan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk mundur dari pemilihan kepemimpinan Partai Liberal Demokrat yang berkuasa bulan depan. Langkah tersebut akan memicu "periode ketidakpastian politik yang sederhana," menurut Taro Kimura, Ekonom Senior Jepang untuk Bloomberg Economics. "Itu bukanlah prospek yang disambut baik untuk pasar mengingat kekacauan baru-baru ini di saham dan yen serta sorotan politik pada kenaikan suku bunga Bank of Japan (BOJ) bulan lalu."

Saham AS

S&P 500 memperpanjang kenaikannya menjadi hari kelima berturut-turut pada Rabu, rekor kemenangan terpanjang dalam lebih dari sebulan. Sebagian besar kelompok utama memperoleh keuntungan, dengan saham keuangan, energi, dan teknologi memimpin kenaikan. Dalam perdagangan akhir, Cisco Systems Inc naik pada perkiraan pendapatan yang solid.

Saham-saham raksasa teknologi beragam, dengan Nvidia Corp naik dan Alphabet Inc turun. "Indikator ketakutan" Wall Street - VIX - terus mereda, turun ke sekitar 16. Itu terjadi setelah lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membawa pengukur di atas 65 minggu lalu.

Gubernur The Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee mengatakan dia semakin khawatir tentang pasar tenaga kerja daripada inflasi, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News pada Rabu.

Di Nationwide, Mark Hackett mengatakan "menenangkan ketakutan makro" adalah salah satu faktor yang memberikan latar belakang yang lebih baik untuk ekuitas. Tekanan dari penurunan pasar adalah "ingatan yang memudar," katanya.

Data inflasi telah cukup baik untuk memungkinkan The Fed mulai memangkas suku bunga pada bulan September, tetapi tidak memberi mereka alasan untuk memangkas secara agresif," kata Brian Rose di UBS Global Wealth Management. "Keputusan apakah akan memangkas 50 basis poin bukannya 25 basis poin biasanya dapat bergantung pada laporan tenaga kerja Agustus."

Rose juga mencatat bahwa data penjualan ritel hari Kamis (15/08/2024) adalah rilis penting lainnya karena risiko utama bagi skenario dasar soft landing adalah kemunduran dalam belanja konsumen.

Dalam komoditas, minyak kembali menguat dalam perdagangan awal setelah jatuh untuk sesi kedua pada Rabu. Harga emas stabil pada awal Kamis setelah dua penurunan harian untuk diperdagangkan sekitar US$2.447 per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

Wednesday, August 14, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terkoreksi Usai Sentuh Rekor Penutupan Tertinggi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Selasa usai menyentuh rekor penutupan tertinggi sehari sebelumnya, seiring rilis data inflasi harga produsen (PPI) Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) terkoreksi 0,29 persen pada Selasa ke level USD2.465,05 per troy ons. Pada Senin, emas ditutup menguat 1,68 persen ke USD2.472 per troy ons.

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) semalam melaporkan PPI Juli naik 0,1 persen dari Juni, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 0,2 persen secara bulanan, menurut Marketwatch.

PPI inti, yang tidak termasuk item yang volatile, tidak berubah dari bulan sebelumnya, sementara estimasi konsensus mengharapkan kenaikan 0,2 persen secara bulanan.

Data ini semakin meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga dari level tertinggi dalam 23 tahun pada pertemuan komite (FOMC) September mendatang seiring dengan penurunan inflasi mendekati target 2 persen.

Namun, rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) atau inflasi harga konsumen Juli pada Rabu akan sangat diperhatikan. Indeks tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi berada pada tingkat tahunan sebesar 3 persen.

Pandangan kami adalah bahwa kita mendekati awal siklus pemotongan suku bunga The Fed. Pasar memperkirakan pemotongan sebesar 100 basis poin pada 2024, dimulai pada September,” tulis analis ANZ Bank.

ANZ Bank menilai, pihaknya bagaimanapun mengharapkan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada 2024 dan total 200 basis poin dalam siklus pelonggaran tahun ini.

Pemotongan suku bunga biasanya positif untuk emas karena mengurangi biaya peluang memegang emas,” kata AZ Bank.

Dolar jatuh setelah rilis PPI, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,4 poin menjadi 102,74.

Imbal hasil (yield) Treasury juga turun, dengan obligasi bertenor 2 tahun AS terakhir terlihat membayar kupon 3,963 persen, turun 6,5 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 4,8 basis poin menjadi 3,86 persen - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

 

Tuesday, August 13, 2024

PT Rifan Financindo - Futures Emas Lebih Tinggi Sselama Sesi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Futures emas lebih tinggi selama sesi AS pada Senin, Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD2.510,70 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 1,51%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.418,80 dan resistance pada USD2.512,30.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,01% dan diperdagangkan pada USD102,94.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September naik 1,56% dan diperdagangkan pada USD28,02 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September naik 1,98% dan diperdagangkan pada USD4,07 per pon - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, August 12, 2024

PT Rifan - Ada Kabar Genting Dari AS, Gerak Emas Bisa Liar

PT RIFAN BANDUNG - Para pemilik emas harus bersiap dengan kemungkinan gejolak pasar karena beragam rilis data pekan ini. Terutama data penting yang jadi pertimbangan utama pengambilan keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed.

Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Jumat kemarin, harga emas ditutup naik 0,17% menjadi US$ 2.430,92 per troy ons.

Harga emas pekan ini diperkirakan akan bergerak penuh volatilitas di tengah beragam sentimen yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter bank sentral.

Data yang jadi tolok ukur utama The Fed dalam mempertimbangkan kebijakan suku bunganya akan dirilis pekan ini.

Inflasi konsumen dan inflasi inti konsumen pada Rabu (14/8/2024). Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS tahunan akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pad Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.

Sementara AS akan mengalami inflasi secara bulanan menjadi 0,2% setelah sebelumnya deflasi 0,1%. Inflasi inti AS diperkirakan akan menjadi 3,2% yoy dibanding bulan sebelumnya 3,3% yoy.

Dengan proyeksi tersebut, pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga akan terjadi pada pertemuan berikutnya yakni September.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar melihat peluang 51,5% untuk The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke 5,00%-5,25% pada pertemuan September.

Sementara 48,5% pasar melihat peluang The Fed memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin ke target 4,75%-5,00% pada pertemuan September.

Penurunan suku bunga akan menguntungkan emas yang tidak memiliki imbal hasil. Saat emas banyak peminat, harga akan turut terdongkrak.

Sementara itu, Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris "Rich Dad Poor Dad," memproyeksikan harga emas akan melonjak dari US$ 2.400 per troy ons menjadi US$ 3.300 per troy ons. Jika melihat harga saat ini, bisa jadi kesempatan karena emas sedang terkoreksi.

Kiyosaki meramalkan bahwa harga emas akan menguat jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS yang akan datang.

Dalam postingannya di platform media sosial X pada 23 Juli 2024, Kiyosaki mengungkapkan bahwa kemenangan Trump akan melemahkan dolar AS dalam beberapa bulan mendatang.

Dia memperkirakan bahwa pelemahan dolar ini akan meningkatkan ekspor AS dan menciptakan lapangan kerja, yang pada gilirannya akan mendorong kenaikan harga aset seperti emas - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia