Friday, August 30, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Melesat Tersengat Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024. Kenaikan harga emas didorong harapan kuat pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada September 2024. Adapun investor fokus pada data inflasi Amerika Serikat untuk informasi lebih lanjut tentang potensi besaran pemangkasan suku bunga. Demikian mengutip CNBC

Harga emas di pasar spot naik 0,91 persen menjadi USD 2.525,12 per ounce. Harga emas berjangka menguat 0,82 persen menjadi USD 2.558,60.

Pasar tampaknya memperkirakan pemangkasan suku bunga apa pun yang terjadi dan sekarang hanya tinggal pertanyaan seberapa besar pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan the Fed,” ujar Chief Market Analyst Gainesville Coins Everett Millman.

Ia menambahkan, harapannya saat ini setidaknya hingga pertemuan the Fed berikutnya. “Pasar emas mungkin akan sideways, tetapi tampaknya ada dasar dukungan yang kuat karena geopolitik,” kata Everett.

Hal ini seiring militer Israel menyatakan pasukannya telah menewaskan lima militant Palestina di Tulkarem. Adapun emas dipakai sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Data sebelumnya menunjukkan klaim pengangguran awal AS merosot pekan lalu. Departemen Tenaga Kerja AS menambahkan kalau tingkat pengangguran mungkin tetap tinggi pada Agustus.

Pekan lalu, Ketua the Fed Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga akan segera terjadi sebagai bentuk perhatian terhadap pasar kerja.

Pelaku pasar melihat peluang 65,5 persen untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September dan sekitar 34,5 persen kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih besar sekitar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Adapun investor sekarang mengamati indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau the Personal Consumption Expenditures (PCE), ukuran inflasi yang disukai the Fed.

Jika laporan inflasi positif, itu adalah argumen lain yang mendukung pemotongan suku bunga pada September dan akan mendorong harga emas naik,” ujar CEO Mind Money, Julia Khandoshko.

Di sisi lain,harga perak di pasar spot naik 1,2 persen menjadi USD 29,47. Harga platinum bertambah 1,6 persen menjadi USD 944,65 dan palladium mendaki 3,3 persen menjadi USD 977 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

Thursday, August 29, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Tergelincir Usai Sentuh Rekor Tertinggi

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia ditutup turun pada perdagangan kemarin. Investor tengah menantikan rilis sejumlah data ekonomi di Amerika Serikat (AS) sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.507,5/troy ons. Turun 0.71% dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Sepertinya pelaku pasar mengambil aksi profit taking setelah harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada 27 Agustus.  Dalam sebulan terakhir, harga emas juga sudah naik 5,28%.

Emas bahkan menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik tahun ini. Selama setahun ke belakang, harga sang logam mulia  melonjak 29,43%. Jadi, memang ada banyak keuntungan yang bisa dicairkan di emas, jika sudah membukukannya.

Selain itu, koreksi harga emas juga terjadi akibat penantian investor terhadap rilis data ekonomi terbaru di Negeri Paman Sam. Malam nanti waktu Indonesia, US Bureau of Economic Analysis akan melaporkan data pembacaan kedua terhadap pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2024.

Pada kuartal I-2024, produk domestik bruto (PDB) Negeri Elang Bondol tumbuh 1,4% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau secara quarter to quarter (qtq). Pada pembacaan pertama, ekonomi AS tumbuh 2,8% qtq pada kuartal II-2024.

Konsensus pasar memperkirakan, ekonomi AS pada kuartal II-2024 tumbuh 2,8% qtq dalam pembacaan kedua malam nanti. Tidak berubah dibandingkan pembacaan pertama.

Kemudian, besok malam waktu Indonesia, US Bureau of Economic Analysis juga akan merilis data Personal Consumption Expenditure (PCE). Ini adalah indikator inflasi yang menjadi preferensi bank sentral Federal Reserve.

Pada Juli, pasar memperkirakan laju inflasi PCE umum bisa mencapai 0,2% secara bulanan atau month to month (mtm). Lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,1% mtm dan jika terwujud maka akan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Adapun, inflasi PCE inti (core) pada Juli diperkirakan sebesar 0,2% mtm. Tidak berubah atau sama persis dengan bulan sebelumnya.

Data pertumbuhan ekonomi dan inflasi akan menjadi penentu bagi The Fed dalam merumuskan kebijakan moneter. Jika terkonfirmasi bahwa laju ekonomi dan inflasi melambat, maka penurunan suku bunga sudah tidak mungkin terelakkan lagi.

Mengutip CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% dalam rapat bulan depan adalah 62%. Sementara penurunan 50 bps ke 4,75-5% punya kemungkinan 38%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Wednesday, August 28, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Bisa Pecah US$3.200 Bila The Fed Pangkas Bunga Banyak

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Para investor dan trader emas di seluruh penjuru dunia sebaiknya bersiap. Ramalan terbaru harga emas dunia menyimpulkan, pemangkasan bunga acuan Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat (AS), dalam jumlah lebih banyak, berpotensi membawa harga emas di pasar global melampaui level US$3.000 per troy ounce.

Perhitungan Bloomberg berdasarkan analisis atas durasi empiris pelonggaran moneter The Fed sejak tahun 2000 silam, memperlihatkan, secara umum harga emas dunia cenderung melesat naik sebesar 6,3% untuk setiap pemangkasan Fed fund rate (FFR) sebanyak 25 bps.

Alhasil, dengan kini ada peluang bagi The Fed menurunkan bunga hingga 225 bps sampai akhir tahun 2025 nanti, ada potensi harga emas dunia akan menyentuh level US$3.229 per troy ounce. Skenario itu mensyaratkan inflasi AS terjaga rendah dan pasar tenaga kerja di negeri itu melemah sehingga memberi ruang bagi The Fed menurunkan bunga acuan cukup banyak. Analisis ini disampaikan oleh Cross-Asset Strategist Bloomberg Ven Ram, yang dilansir pagi ini.

Sebaliknya, bila laju penurunan bunga The Fed pada perjalanannya lebih moderat, harga emas dunia mungkin hanya akan bergerak di bawah titik puncak prediksi itu.

Harga emas sepanjang tahun ini sudah melesat 22%, mencerminkan bahwa pasar saat ini sudah memperhitungkan pemangkasan 88 bps pemangkasan bunga The Fed.

Harga emas juga mencerminkan penurunan tingkat inflasi yang disesuaikan dengan tingkat imbal hasil AS, di mana untuk yield US Treasury 10Y telah turun 90 bps dari puncak kenaikan bunga The Fed yang terjadi pada Oktober lalu.

Harga emas dunia selama ini memang sensitif terhadap pergerakan nilai dolar. Indeks dolar AS tercatat sudah tergerus 5% pada kuartal ini di mana harga pada saat yang sama harga emas melesat hampir 9%.

Pergerakan harga emas membuktikan bahwa konveksitas dalam siklus bunga The Fed saat ini, menurut Ram. Hal itu tecermin dari ketangguhan harga emas mempertahankan nilainya pada 2022 lalu bahkan ketika The Fed menaikkan bunga hingga 425 bps. Sedangkan pada 2023, harga emas mencatat kenaikan 13% ketika The Fed masih mengerek bunga sebanyak 100 bps lagi.

Dengan histori itu, dimulainya siklus pemangkasan bunga The Fed akan membuat lonjakan harga emas semakin tak terbendung. Pada periode krisis 2007-2008 misalnya, harga emas naik 36%.

Begitu juga saat pandemi Covid-19 melanda, harga emas membukukan lonjakan kenaikan nilai sampai 25%. Bedanya dengan saat ini, potensi kenaikan harga emas mungkin akan lebih terkendali karena belum ada tanda-tanda krisis sistemik akan terjadi dalam waktu dekat - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Tuesday, August 27, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Catat Rekor Tertinggi, Investor Silahkan Pesta Pora

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia mencatatkan rekor harga tertinggi sepanjang masa  didukung oleh pelemahan dolar dan pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, yang memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga pada bulan September.

Berdasarkan data Refinitiv harga emas dunia di pasar spot pada perdagangan Senin ditutup di US$2.516,89 per troy ons, naik0,19% dari posisi sebelumnya. Penutupan ini adalah yang tertinggi sepanjang masa. Rekor sebelumnya di US$2.513,74 per troy ons pada perdagangan Selasa.

Rekor ini berpotensi dilanjutkan pada perdagangan hari ini. Pada pukul 5.40 WIB harga emas dunia bahkan sudah mencapai US$2.517,23 per troy ons.

Indeks dolar mencapai titik terendahnya dalam lebih dari satu tahun, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain sehingga meningkatkan permintaan.

Kepala Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed Jerome Powell dengan kuat mengisyaratkan kemungkinan pemotongan suku bunga AS, menunjukkan bahwa data ekonomi mendatang akan menentukan laju dan skala pemotongan tersebut, yang dapat meningkatkan permintaan investasi emas, kata analis UBS, Giovanni Staunovo.

Pada hari Jumat, Powell menyetujui dimulainya pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, mengatakan bahwa penurunan lebih lanjut di pasar tenaga kerja akan tidak diinginkan.

Para pedagang telah sepenuhnya memperhitungkan pemotongan bulan depan, dengan peluang 65% untuk pemotongan 25 basis poin (bp) dan 35% peluang untuk pemotongan 50 bp, menurut alat CME FedWatch.

Lingkungan suku bunga rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas yang tidak menghasilkan bunga.

"Pembelian oleh bank sentral terkait dengan mandat untuk membeli sejumlah emas tertentu dalam jangka waktu tertentu ... kekhawatiran akan sanksi, geopolitik, dan utang yang meningkat kemungkinan akan menjaga permintaan dari bank sentral tetap tinggi meskipun harga mencapai rekor tertinggi, menurut pandangan saya," kata Staunovo.

Permintaan emas di India selama musim perayaan mendatang diperkirakan akan tetap kuat karena pengurangan bea impor yang signifikan telah membuat harga lebih menarik, kata pejabat industri.

Permintaan emas di Tiongkok diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena konsumen menyesuaikan diri dengan harga yang lebih tinggi, kata pejabat industri - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

 

Monday, August 26, 2024

PT Rifan - Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi Setelah Pidato Powell

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas stabil mendekati rekor tertinggi setelah Gubernur bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan ekspektasi bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga bulan depan.

Logam mulia tersebut diperdagangkan dekat US$2,510 per ons setelah naik 1,1% pada Jumat (23/08/2024). Powell mengatakan "waktunya telah tiba" untuk beralih ke pelonggaran moneter di Jackson Hole, Wyoming pekan lalu dan juga menegaskan niatnya untuk mencegah pendinginan lebih lanjut dalam pasar tenaga kerja AS. Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya meningkatkan daya tarik emas, yang tidak membayar bunga, relatif terhadap obligasi pemerintah.

Logam mulia tersebut telah melonjak lebih dari 20% tahun ini dalam reli yang kuat yang sebagian didorong oleh optimisme bahwa The Fed semakin dekat dengan pivot yang sangat dinanti-nantikan. Permintaan safe-haven karena meningkatnya risiko geopolitik dan ketidakpastian menjelang pemilu AS pada November telah menambah optimisme, serta pembelian dari bank sentral dan konsumen Asia.

Harga emas spot stabil pada US$2,515,12 pada pukul 7:40 pagi di Singapura setelah menyentuh rekor tertinggi US$2,531,75 minggu lalu. Bloomberg Dollar Spot Index datar, setelah turun 1,2% minggu lalu. Perak sedikit berubah, sementara platinum dan paladium turun.

Ini adalah minggu dengan banyak perilisan data di AS, yang dapat mengubah ekspektasi tentang seberapa cepat suku bunga akan dipotong. Yang paling menonjol adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures price index/PCE) - ukuran inflasi pilihan The Fed - untuk Juli yang akan dirilis pada Jumat. Investor juga akan memantau meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, setelah Israel melancarkan serangan pendahuluan terhadap target Hizbullah di Lebanon selatan selama akhir pekan - PT RIFAN

Sumber : bloomberg

Friday, August 23, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Ambruk 1% Lebih, 3 Rekor Buruk Tercipta

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia ambruk menjelang simposium bank sentral Amerika Serikat A(S) The Federal Reserve (The Fed) yang akan diselenggarakan hari ini waktu AS.

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, Kamis harga emas ambruk 1,14% ke angka US$2.483,29 per troy ons. Pelemahan ini membuat emas mencetak tiga catatan sekaligus. 
Pertama, harga penutupan kemarin merupakan yang terendah sejak 15 Agustus 2024 atau lima hari terakhir. Kedua, pelemahan sebesar 1,14% adalah yang terdalam sejak 5 Agustus 2024 atau 15 hari terakhir.
Ketiga, pelemahan menyeret emas ke bawah level US$ 2.500 untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir.

Harga emas sedikit merangkak naik pada hari ini, Jumat (23/8/2024) di mana pada pukul 06:08 WIB, harga emas berbalik menguat tipis 0,08% ke angka US$2.485,3 per troy ons.

Ambruknya harga emas dipicu oleh kembali menguatnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury. Indeks dolar menguat ke 101,508 pada perdagangan kemarin, menguat dibandingkan 101,039.

Imbal hasil US Treasury meningkat menjadi 3,86% dari 3,78%. Menguatnya dolar AS membuat konversi pembelian emas makin mahal sehingga membuat permintaan menurun. Sementara itu, emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga emas tidak menarik.

Kami melihat peningkatan pada imbal hasil  dan peningkatan pada indeks dolar... Emas telah melonjak luar biasa tiga sesi lalu. Emas mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa pekan lalu, jadi wajar bagi para trader untuk mengambil keuntungan dari pergerakan ini," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, kepada Reuters.

Fokus pasar sekarang beralih ke pidato Chairman The Fed Jerome Powell padaJumat di Simposium Ekonomi Jackson Hole. Pada  Rabu, risalah dari pertemuan The Fed pada 30-31 Juli menunjukkan bahwa para pejabat sangat condong mendukung pemangkasan suku bunga bulan depan.

Jika Ketua Powell dapat menyampaikan keyakinan lebih besar untuk pemangkasan suku bunga September, sinyal dovish tersebut harus memicu lonjakan lain untuk emas," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group, kepada Reuters.

Tahun-tahun sebelumnya, pejabat bank sentral sering membuat pernyataan yang memengaruhi pasar di pertemuan ini. Ketua Fed, Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara di simposium dan mungkin memberikan petunjuk mengenai ukuran pemotongan suku bunga AS yang diharapkan pada September 2024.

Untuk diketahui, berdasarkan survei CME FedWatch Tool, menunjukkan bahwa sekitar 75% pelaku pasar berekspektasi The Fed akan pangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bulan depan. Sedangkan sisanya yakni 25% memperkirakan terjadi penurunan suku bunga lebih dalam yaitu 50 bps.

Sebagai catatan, Simposium Jackson Hole ke-47 tahun ini mengusung tema ""Reassessing the Effectiveness and Transmission of Monetary Policy."Dalam simposium tersebut, para peserta yang hadir akan membahas isu-isu perekonomian dunia saat ini.

Acara ini menarik perhatian investor karena The Fed biasanya akan menyampaikan pidato formal dan wawancara yang dapat memberikan dampak yang cukup berat bagi pasar ke depan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia

 

 

Thursday, August 22, 2024

Rifan Financindo - Simak Ramalan Harga Emas Hari Ini, Saatnya Jual Atau Beli?

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.506,4/troy ons. Turun 0,25% dibandingkan hari sebelumnya.

Laju harga emas mengendur usai mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Namun dalam sepekan terakhir, harga aset ini masih naik 2,04% secara point-to-point.

Bagaimana proyeksi harga emas dalam waktu dekat? Apakah bisa turun lagi atau justru kembali mencatat rekor tertinggi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih mantap di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 64,34.RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu menjadi perhatian bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 90,57. Sudah di atas 80, tergolong jenuh beli (overbought).

Harga emas sudah melewati pivot point di US$ 2.508/troy ons. Dari sini, target support terdekat adalah US$ 2.497-2.483/troy ons.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.514/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.524/troy ons berpotensi menjadi target selanjutnya.

Arah Suku Bunga

Perhatian pasar pekan ini akan tertuju ke acara Jackson Hole Symposium. Dalam acara tersebut, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve Jerome ‘Jay’ Powell dijadwalkan memberi pidato.

Investor perlu mencermati ‘suasana kebatinan’ dan arah kebijakan moneter The Fed. Namun berdasarkan notula rapat (minutes of meeting) terbaru, sepertinya kemungkinan penurunan suku bunga acuan kian terkonfirmasi.

“Beberapa peserta melihat bahwa perkembangan terbaru data inflasi dan kenaikan tingkat pengangguran telah membuka peluang penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps). Mayoritas peserta berpendapat bahwa jika ke depan data yang ada terus sesuai dengan ekspektasi, maka akan menjadi layak (appropriate) untuk melonggarkan kebijakan moneter pada rapat selanjutnya,” sebut notula itu.

Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan 25 bps ke 5-5,25% bulan depan adalah 62%. Sementara probabilitas pengguntingan 50 bps menjadi 4,75-5% adalah 38%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Wayne Gordon, Commodities Strategist di UBS Global Wealth Management, memperkirakan harga emas akan naik jika suku bunga sudah benar-benar turun. “Harga emas bergerak menuju US$ 2.700/troy ons sekitar pertengahan 2025,” katanya, seperti dikutip dari Bloomberg News - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Wednesday, August 21, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Rekor Lagi, Bisa US$3.000/Troy Ons Di Pertengahan 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas ditutup naik pada perdagangan kemarin. Rekor baru pun tercipta.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.514,3/troy ons. Naik 0,42% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Harga sang logam mulia tengah menjalani tren positif. Dalam sepekan terakhir, harga naik 2,03% secara point-to-point. Selama sebulan  ke belakang, harga melesat 4,94%.

Pendorong utama kenaikan harga emas adalah kenaikan permintaan emas untuk investasi karena ekspektasi bahwa The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral AS) akan memulai pelonggaran moneter pada September,” kata Aakash Doshi, Head of Commodities untuk kawasan Amerika Utara di Citi Research, seperti diberitakan Bloomberg News. Doshi menambahkan, harga emas bisa mencapai US$ 2.600/troy ons pada akhir 2024 dan kemudian naik lagi menuju US$ 3.000/troy ons pada pertengahan 2025.

Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga acuan di Negeri Paman Sam sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 67,5%. Sementara kemungkinan penurunan 50 bps ke 4,75-5% adalah 32,5%.

Emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,38. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun investor perlu waspada karena indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).

Cermati pivot point di US$ 2.500/troy ons. Jika tertembus, maka target support US$ 2.490-2.475/troy ons bisa terkonfirmasi.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.525/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi menuju US$ 2.539/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Tuesday, August 20, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Mulai Terjun Bebas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas sedikit menurun tetapi tetap berada di dekat level tertingginya sepanjang masa. 

Berdasarkan data Refinitiv, pada hari ini, Senin pukul 19.10 WIB, harga emas tercatat di posisi US$ 2.493,23 per troy ons, jeblok 0,51% dibandingkan penutupan sebelumnya di US$ 2.507,28 per troy ons.

Harga emas sempat mencetak rekor penutupan tertinggi pada awal pekan lalu di US$ 2.472,25 per troy ons pada 12 Agustus 2024, dan terus meningkat hingga mencapai US$ 2.507,28 pada Jumat (16/8/2024). Meskipun terjadi penurunan kecil hari ini, tren jangka panjang masih mengindikasikan kekuatan dalam pergerakan harga emas.

Penurunan ini dianggap sebagai koreksi sementara, dengan ekspektasi bahwa faktor-faktor makroekonomi seperti pelemahan inflasi dan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan terus mendukung harga emas dalam jangka menengah hingga panjang.

Harga emas melemah pada Senin, namun tetap bertahan di sekitar level historis $2.500 per ons, setelah para trader melakukan aksi ambil untung menyusul lonjakan emas ke puncak tertinggi sepanjang masa pada sesi sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS bulan depan.

Harga emas spot turun 0,2% ke level $2.503,10 per ons pada pukul 07:24 GMT, sementara emas berjangka AS naik tipis 0,2% ke level $2.541,50 per ons.

Antusiasme terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September mendorong harga emas ke rekor tertinggi $2.509,65 pada Jumat lalu. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik dan tingginya permintaan bank sentral turut mendorong kenaikan harga emas lebih dari 20% sepanjang tahun ini.

Emas telah memburu level psikologis $2.500 selama beberapa bulan, dan kini setelah level tersebut tercapai, kita melihat aksi ambil untung yang wajar," kata Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade, kepada Reuters.

Pekan lalu, penjualan ritel AS yang kuat dan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan, bersama dengan data inflasi yang moderat, mengembalikan kepercayaan laju ekonomi AS.

Traders yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan, dan fokus kini beralih pada seberapa besar pemotongan tersebut. Menurut alat CME FedWatch, kemungkinan pemotongan 25 basis poin diperkirakan mencapai 75,5%.

Trader akan mengamati nada dan bahasa Jerome Powell di Jackson Hole pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait hal ini," tambah Waterer.

Pasar juga akan mencermati risalah pertemuan kebijakan The Fed pada Juli yang akan dirilis pada Rabu untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com, mengatakan bahwa perlambatan ekonomi AS, pemotongan suku bunga yang akan datang, imbal hasil yang lebih rendah, dolar yang lebih lemah, risiko geopolitik yang terus-menerus, dan permintaan bank sentral yang kuat akan mendorong harga emas naik dalam jangka panjang.

Beberapa bank di China telah diberikan kuota impor emas baru oleh bank sentral, dengan harapan permintaan yang bangkit kembali meskipun harga mencapai rekor tertinggi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

 

Monday, August 19, 2024

PT Rifan - Optimisme Kenaikan Harga Emas Dunia Masih Kuat

PT RIFAN BANDUNG - Emas belum menunjukkan sinyal penurunan harga. Alih-alih melemah, harga emas dunia justru akan meningkat beberapa kuartal ke depan.

Optimisme kenaikan harga emas ditunjukkan dengan posisi harga emas di pasar spot masih mencatat kenaikan 2,1% menjadi US$2.508,82/ons pada pukul 16:06 sore di New York, dilansir dari Bloomberg News, Sabtu.

Juga investor emas “biasanya lebih cenderung berpikir bahwa the Fed akan lebih agresif dalam hal akomodasi moneter,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities.

Harga dapat naik lebih jauh ke US$2.700 dalam beberapa kuartal mendatang, karena “makro/moneter dan bank sentral sedang menyelaraskan diri,” kata dia.

Sementara para spekulan justru kini meningkatkan taruhan net-bullish mereka pada emas berjangka Comex ke level tertinggi empat tahun pada pekan yang berakhir 13 Agustus, sebagaimana data Commodity Futures Trading Commission.

Pada sisi lain kepemilikan emas atas instrumen investasi ETF Spot di bursa telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah beberapa tahun mengalami arus keluar.

Trader pada hari Jumat waktu AS menilai data ekonomi terbaru menjadi petunjuk tentang prospek kebijakan Fed. Data menunjukkan pembangunan rumah baru di AS turun pada bulan Juli ke level terendah sejak setelah pandemi karena para developer properti merespons permintaan yang lemah. 

Ini “merupakan indikator lain bahwa resesi sedang dalam perjalanan,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. The Fed akan menurunkan suku bunga “dan melangkah lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya - PT RIFAN

Sumber : bloomberg

 

Friday, August 16, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Usai Turun 2 Hari Beruntun, Harga Emas Naik Terbatas

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas ditutup naik pada perdagangan kemarin. Kenaikan yang hadir setelah harga sang logam mulia turun 2 hari beruntun.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.454,8/troy ons. Naik 0,22% dibandingkan hari sebelumnya.

Kenaikan ini terjadi setelah harga emas turun 2 hari berturut-turut. Selama 2 hari tersebut, harga terpangkas 1,06%.

Oleh karena itu, membeli saat harga sudah murah (bargain buying) sepertinya jadi faktor kenaikan harga emas kemarin.

Namun, kenaikan harga emas jadi terbatas karena perkembangan di Amerika Serikat (AS). Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, klaim tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir 10 Agustus tercatat 227.000. Turun 7.000 dibandingkan minggu sebelumnya dan menjadi penurunan selama 2 minggu beruntun.

Klaim 227.000 juga menjadi yang terendah dalam 5 pekan terakhir.

Kemudian, US Census Bureau mengumumkan penjualan ritel Negeri Adidaya pada Juli naik 1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm. Lebih tinggi dibandingkan Juni yang tumbuh 0,2% dan menjadi pertumbuhan tertinggi sejak Januari tahun lalu.

Data ini bak 2 sisi mata uang. Di satu sisi, investor lega karena rasanya ekonomi AS masih berdaya tahan, tidak akan resesi, tidak akan hard landing.

Namun di sisi lain, ekonomi AS yang masih kuat bisa membuat bank sentral Federal Reserve berpikir ulang untuk menurunkan suku bunga acuan secara agresif. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan 25 basis poin (bps) jauh lebih tinggi ketimbang 50 bps.

Kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps menjadi 5-5,25% pada September adalah 75%. Sementara probabilitas pengguntingan 50 bps ke 4,75-5% hanya 25%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 56,21. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang berada di zona bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 70,19. Menempati area beli (long) yang bahkan cukup kuat.

Cermati pivot point di US$ 2.456/troy ons. Dari sisi, target support terdekat ada di kisaran US$ 2.432-2.414/troy ons.

Sedangkan target resisten terdekat ada di rentang US$ 2.473-2.497/troy ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Thursday, August 15, 2024

Rifan Financindo - Bursa Asia Bersiap Untuk Penurunan Usai Rilis Data Inflasi AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Asia bersiap untuk mengalami beberapa kerugian pada Kamis pagi, setelah reaksi Wall Street yang cukup tenang terhadap data inflasi AS yang sejalan dengan ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Saham berjangka di Jepang dan Hong Kong turun, sementara saham berjangka di Australia naik dan kontrak AS sedikit berubah. S&P 500 ditutup naik 0,4% pada Rabu (14/08/2024), sementara Nasdaq 100 naik 0,1%, setelah harga konsumen inti tahunan - yang tidak termasuk biaya makanan dan energi - meningkat pada laju paling lambat sejak awal 2021 pada bulan Juli.

Data inflasi secara luas sejalan dengan ekspektasi dan memperkuat perkiraan untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve bulan depan. Pasar swap saat ini sepenuhnya memperhitungkan satu pemotongan 25 basis poin pada bulan September dan 100 basis poin pemotongan hingga akhir tahun. Hal ini menunjukkan keyakinan bahwa The Fed akan memberikan satu pemotongan 50 basis poin dalam tiga pertemuan The Fed yang tersisa di 2024.

Treasury berakhir padai Rabu (14/08/2024) dengan sedikit perubahan, seperti halnya indeks dolar, sementara yen melemah sedikit terhadap dolar untuk diperdagangkan pada 147 per dolar. Mata uang Jepang sedikit berubah pada awal Kamis. Imbal hasil 10 tahun Australia turun tipis dalam perdagangan awal.

Di Evercore, Krishna Guha mengatakan indeks harga konsumen (IHK) AS tidak sempurna, tetapi cukup bagus karena konsisten dengan data yang jinak pada ukuran inflasi pilihan The Fed. Selain itu, bank sentral telah menolak ketergantungan pada titik data, dan melihat prospek yang lebih luas dan keseimbangan risiko.

Ini sekarang adalah The Fed yang mengutamakan data tenaga kerja, bukan The Fed yang mengutamakan data inflasi, dan data tenaga kerja yang masuk akan menentukan seberapa agresif The Fed menarik pemotongan suku bunga," kata Guha.

Di Asia, data yang akan dirilis pada Kamis termasuk produk domestik bruto (PDB) di Jepang dan perdagangan Juli untuk Indonesia, sementara pasar di Korea Selatan dan India akan ditutup. Bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC) akan merilis data Fasilitas Pembiayaan Jangka Menengah, sementara harga rumah, penjualan ritel, dan angka produksi industri juga akan diumumkan.

Manajer hedge fund Michael Burry, yang bertaruh melawan pasar perumahan AS pada 2008, semakin meningkatkan sahamnya di Alibaba Group Holding Ltd meskipun memangkas portofolio ekuitasnya hingga setengahnya pada kuartal kedua.

Investor juga akan fokus pada reaksi lebih lanjut atas keputusan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk mundur dari pemilihan kepemimpinan Partai Liberal Demokrat yang berkuasa bulan depan. Langkah tersebut akan memicu "periode ketidakpastian politik yang sederhana," menurut Taro Kimura, Ekonom Senior Jepang untuk Bloomberg Economics. "Itu bukanlah prospek yang disambut baik untuk pasar mengingat kekacauan baru-baru ini di saham dan yen serta sorotan politik pada kenaikan suku bunga Bank of Japan (BOJ) bulan lalu."

Saham AS

S&P 500 memperpanjang kenaikannya menjadi hari kelima berturut-turut pada Rabu, rekor kemenangan terpanjang dalam lebih dari sebulan. Sebagian besar kelompok utama memperoleh keuntungan, dengan saham keuangan, energi, dan teknologi memimpin kenaikan. Dalam perdagangan akhir, Cisco Systems Inc naik pada perkiraan pendapatan yang solid.

Saham-saham raksasa teknologi beragam, dengan Nvidia Corp naik dan Alphabet Inc turun. "Indikator ketakutan" Wall Street - VIX - terus mereda, turun ke sekitar 16. Itu terjadi setelah lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membawa pengukur di atas 65 minggu lalu.

Gubernur The Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee mengatakan dia semakin khawatir tentang pasar tenaga kerja daripada inflasi, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News pada Rabu.

Di Nationwide, Mark Hackett mengatakan "menenangkan ketakutan makro" adalah salah satu faktor yang memberikan latar belakang yang lebih baik untuk ekuitas. Tekanan dari penurunan pasar adalah "ingatan yang memudar," katanya.

Data inflasi telah cukup baik untuk memungkinkan The Fed mulai memangkas suku bunga pada bulan September, tetapi tidak memberi mereka alasan untuk memangkas secara agresif," kata Brian Rose di UBS Global Wealth Management. "Keputusan apakah akan memangkas 50 basis poin bukannya 25 basis poin biasanya dapat bergantung pada laporan tenaga kerja Agustus."

Rose juga mencatat bahwa data penjualan ritel hari Kamis (15/08/2024) adalah rilis penting lainnya karena risiko utama bagi skenario dasar soft landing adalah kemunduran dalam belanja konsumen.

Dalam komoditas, minyak kembali menguat dalam perdagangan awal setelah jatuh untuk sesi kedua pada Rabu. Harga emas stabil pada awal Kamis setelah dua penurunan harian untuk diperdagangkan sekitar US$2.447 per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

Wednesday, August 14, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terkoreksi Usai Sentuh Rekor Penutupan Tertinggi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Selasa usai menyentuh rekor penutupan tertinggi sehari sebelumnya, seiring rilis data inflasi harga produsen (PPI) Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) terkoreksi 0,29 persen pada Selasa ke level USD2.465,05 per troy ons. Pada Senin, emas ditutup menguat 1,68 persen ke USD2.472 per troy ons.

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) semalam melaporkan PPI Juli naik 0,1 persen dari Juni, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 0,2 persen secara bulanan, menurut Marketwatch.

PPI inti, yang tidak termasuk item yang volatile, tidak berubah dari bulan sebelumnya, sementara estimasi konsensus mengharapkan kenaikan 0,2 persen secara bulanan.

Data ini semakin meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga dari level tertinggi dalam 23 tahun pada pertemuan komite (FOMC) September mendatang seiring dengan penurunan inflasi mendekati target 2 persen.

Namun, rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) atau inflasi harga konsumen Juli pada Rabu akan sangat diperhatikan. Indeks tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi berada pada tingkat tahunan sebesar 3 persen.

Pandangan kami adalah bahwa kita mendekati awal siklus pemotongan suku bunga The Fed. Pasar memperkirakan pemotongan sebesar 100 basis poin pada 2024, dimulai pada September,” tulis analis ANZ Bank.

ANZ Bank menilai, pihaknya bagaimanapun mengharapkan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada 2024 dan total 200 basis poin dalam siklus pelonggaran tahun ini.

Pemotongan suku bunga biasanya positif untuk emas karena mengurangi biaya peluang memegang emas,” kata AZ Bank.

Dolar jatuh setelah rilis PPI, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,4 poin menjadi 102,74.

Imbal hasil (yield) Treasury juga turun, dengan obligasi bertenor 2 tahun AS terakhir terlihat membayar kupon 3,963 persen, turun 6,5 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 4,8 basis poin menjadi 3,86 persen - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

 

Tuesday, August 13, 2024

PT Rifan Financindo - Futures Emas Lebih Tinggi Sselama Sesi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Futures emas lebih tinggi selama sesi AS pada Senin, Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD2.510,70 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 1,51%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.418,80 dan resistance pada USD2.512,30.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,01% dan diperdagangkan pada USD102,94.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September naik 1,56% dan diperdagangkan pada USD28,02 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September naik 1,98% dan diperdagangkan pada USD4,07 per pon - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, August 12, 2024

PT Rifan - Ada Kabar Genting Dari AS, Gerak Emas Bisa Liar

PT RIFAN BANDUNG - Para pemilik emas harus bersiap dengan kemungkinan gejolak pasar karena beragam rilis data pekan ini. Terutama data penting yang jadi pertimbangan utama pengambilan keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed.

Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Jumat kemarin, harga emas ditutup naik 0,17% menjadi US$ 2.430,92 per troy ons.

Harga emas pekan ini diperkirakan akan bergerak penuh volatilitas di tengah beragam sentimen yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter bank sentral.

Data yang jadi tolok ukur utama The Fed dalam mempertimbangkan kebijakan suku bunganya akan dirilis pekan ini.

Inflasi konsumen dan inflasi inti konsumen pada Rabu (14/8/2024). Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS tahunan akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pad Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.

Sementara AS akan mengalami inflasi secara bulanan menjadi 0,2% setelah sebelumnya deflasi 0,1%. Inflasi inti AS diperkirakan akan menjadi 3,2% yoy dibanding bulan sebelumnya 3,3% yoy.

Dengan proyeksi tersebut, pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga akan terjadi pada pertemuan berikutnya yakni September.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar melihat peluang 51,5% untuk The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke 5,00%-5,25% pada pertemuan September.

Sementara 48,5% pasar melihat peluang The Fed memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin ke target 4,75%-5,00% pada pertemuan September.

Penurunan suku bunga akan menguntungkan emas yang tidak memiliki imbal hasil. Saat emas banyak peminat, harga akan turut terdongkrak.

Sementara itu, Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris "Rich Dad Poor Dad," memproyeksikan harga emas akan melonjak dari US$ 2.400 per troy ons menjadi US$ 3.300 per troy ons. Jika melihat harga saat ini, bisa jadi kesempatan karena emas sedang terkoreksi.

Kiyosaki meramalkan bahwa harga emas akan menguat jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS yang akan datang.

Dalam postingannya di platform media sosial X pada 23 Juli 2024, Kiyosaki mengungkapkan bahwa kemenangan Trump akan melemahkan dolar AS dalam beberapa bulan mendatang.

Dia memperkirakan bahwa pelemahan dolar ini akan meningkatkan ekspor AS dan menciptakan lapangan kerja, yang pada gilirannya akan mendorong kenaikan harga aset seperti emas - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

 

 

Friday, August 9, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Lebih Dari 1 Persen, Putus Tren Koreksi Berhari Hari

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia menguat signifikan pada perdagangan Kamis (8/8/2024), didorong oleh permintaan aset safe-haven yang kuat dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga yang signifikan dari bank sentral Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) pada September.

Menurut data pasar, pada Kamis, emas spot naik 1,86 persen ke USD2.423,90 per troy ons, mengakhiri penurunan lima hari beruntun.

Sementara, pada Jumat (9/8) pagi, pukul 06.41 WIB, logam mulia tersebut terkoreksi tipis 0,12 persen.

Kepala operasional Allegiance Gold Alex Ebkarian mengatakan, dikutip Reuters, Kamis (8/8), “Apa yang diuntungkan dari emas adalah memberikan stabilitas lebih, dan semakin banyak investor yang melihat itu... ini adalah perpindahan dari aset berisiko ke aset safe-haven.”

Alex menambahkan, “Prospek emas tetap kuat, tetapi kita mengalami lebih banyak volatilitas, dan tergantung pada dampak pemotongan suku bunga. Jika The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 0,5 persen, kami memprediksi akan ada lonjakan yang lebih besar di pasar logam.”

Di sisi geopolitik, pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hezbollah pekan lalu meningkatkan kemungkinan serangan balasan oleh Iran terhadap Israel.

Emas dianggap sebagai lindung nilai (hedge) terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi serta cenderung berkembang di lingkungan suku bunga rendah.

Broker seperti J.P. Morgan, Citigroup, dan Wells Fargo memprediksi pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) oleh Fed pada September setelah rilis data pekerjaan AS pekan lalu.

Pasar memperkirakan peluang 72 persen untuk pemangkasan suku bunga The Fed 50 bps pada September, meningkat dari 70 persen pada Senin, menurut Alat FedWatch CME, dengan tambahan pemotongan yang diantisipasi pada Desember.

Data AS menunjukkan ada 233.000 klaim pengangguran awal pekan lalu, di bawah 240.000 yang diperkirakan oleh ekonom dan turun dari 250.000 pada pekan sebelumnya, mengurangi kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi terbesar di dunia.

Harga sempat emas jatuh sebanyak 3 persen pada Senin, terjebak dalam penjualan global yang dipicu oleh kekhawatiran resesi AS - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

 

Thursday, August 8, 2024

Rifan Financindo - Cek Proyeksi Harga Emas Hari Ini Sebelum Putuskan Jual Atau Beli

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.388,47/troy ons. Naik 0,15% dibandingkan hari sebelumnya.

Lalu bagaimana proyeksi harga emas terbaru? Apakah masih bisa naik atau malah terpangkas?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,46. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Namun indikator Stochastic RSI berada di 13,31. Di bawah 20, yang berarti sudah jenuh jual (oversold).

Dengan demikian, harga emas masih berpotensi menguat, Cermati pivot point di US$ 2.390/troy ons. Sebab jika tertembus, maka ruang penguatan ke rentang US$ 2.403-2.408/troy ons akan terbuka.

Adapun target support terdekat adala US$ 2.374/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun ke arah US$ 2.362/troy ons.

Sejak menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan lalu, laju harga emas melambat. Salah satu penyebabnya adalah bank sentral China (PBoC) yang berhenti melakukan aksi borong.

Bloomberg News memberitakan, PBoC sudah tidak lagi membeli emas dalam 3 bulan terakhir. Sebelumnya, PBoC selalu memborong emas selama 18 bulan berturut-turut.

Berdasarkan laporan resmi, kepemilikan emas PBoC tercatat 72,8 juta troy ons per akhir Juli. Tidak berubah selama 3 bulan ini.

Harga yang sudah mahal membuat berbagai bank sentral menahan diri untuk membeli emas. Bahkan otoritas moneter Singapura (MAS) mengurangi kepemilikan emas mereka sebanyak 12 ton pada Juni.

Dalam laporan World Gold Council, permintaan emas oleh bank sentral anjlok 39% pada kuartal II-2024 dibandingkan kuartal sebelumnya - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Wednesday, August 7, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Komoditas Tertekan Di Tengah Kekhawatiran Resesi AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Kekhawatiran terhadap resesi AS memicu aksi jual global di pasar ekuitas, Senin terhadap sejumlah komoditas, termasuk minyak, gas alam, logam, dan produk agrikultur, meski penurunannya bervariasi.

Harga komoditas terpukul dalam beberapa minggu terakhir, dipengaruhi oleh lesunya ekonomi China sebagai pembeli utama, dengan harga minyak mentah turun sekitar lima persen minggu lalu, harga tembaga mencapai level terendahnya dalam empat bulan di London Metal Exchange, dan harga jagung hampir menyentuh posisi terlemahnya sejak tahun 2020.

Komoditas telah mengalami tekanan penjualan sepanjang bulan lalu, yang berarti telah terjadi momentum crash (penurunan tajam) yang saat ini menghantam saham,” ujar analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Harga minyak mentah turun sekitar 1-1,5 persen pada Senin (8/5) dalam perdagangan yang fluktuatif. Penurunan ini lebih kecil dibandingkan indeks-indeks ekuitas utama yang terdampak kekhawatiran atas resesi AS. Potensi berkurangnya permintaan minyak juga diredam oleh stabilisasi harga di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Israel dan AS tengah bersiap menghadapi eskalasi yang semakin serius di Timur Tengah setelah Iran dan sekutunya, Hamas dan Hizbullah, bersumpah akan membalas Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas dan seorang komandan militer Hizbullah minggu lalu.

“(Faktor) geopolitik, misalnya kekhawatiran akan adanya gangguan pasokan dari Timur Tengah, dan tumbuhnya keyakinan bahwa OPEC tidak akan mengurangi pemangkasan (produksi) secara sukarela, menopang (harga) minyak dibandingkan dengan ekuitas,” ujar analis PVM, Tamas Varga, kepada kantor berita Reuters.

Harga tembaga anjlok lebih dari tiga persen ke posisi terendahnya dalam empat setengah bulan terakhir karena prospek permintaan yang memburuk di China dan AS, dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, sehingga memicu aksi jual logam yang digunakan untuk sektor kelistrikan dan konstruksi itu.

Harga emas terbaru turun 2,7 persen.

Harga emas relatif lebih baik daripada logam-logam lain ketika orang-orang khawatir akan resesi. Namun, emas juga akan berada di bawah tekanan karena orang-orang menjualnya untuk mempertahankan margin mereka di pasar-pasar lain,” ujar analis Liberum, Tom Price.

Aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas dunia dan pasar keuangan lainnya hari ini juga telah menekan harga gandum, jagung, dan kedelai karena adanya sentimen untuk menghindari risiko," ujar Matt Ammermann, manajer risiko komoditas StoneX - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

 

Tuesday, August 6, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Ikut Jatuh Terseret Ketakutan Resesi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia merosot lebih dari 1% pada perdagangan Senin dan terjabak dalam arus aksi jual pasar global. Aksi ini didorong oleh meningkatnya kekhawatiran ekonomi.

Pelemahan harga emas ini tetap terjadi meskipun sejumlah analis menyebutkan bahwa aksi jual ini hanya berlangsung sementara karena emas adalah instrumen safe haven.

Harga emas di pasar spot turun 1,6% menjadi USD 2.403,39 per ons. Sementara harga emas berjangka AS turun 1% menjadi USD 2.444,10 per ons.

Harga perak spot juga turun 4,9% menjadi USD 27,15 per ons .

Wall Street jatuh, karena kekhawatiran Amerika Serikat akan terjerumus ke dalam resesi menyusul data ekonomi yang lemah minggu lalu menyebar ke seluruh pasar global.

Aksi jual autokatalis platinum dan paladium juga mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas permintaan industri.

Platinum turun 4,4% menjadi USD 916,05 per ons dan paladium turun 3,4% menjadi USD 859,25 per ons setelah mencapai titik terendah sejak Agustus 2018.

Kedua logam tersebut digunakan dalam knalpot mesin untuk mengurangi emisi.

Keputusan Fed

Pasar sekarang memperkirakan bank sentral akan memangkas sebanyak 50 basis poin dalam pertemuan bulan September.

Meningkatnya ketegangan geopolitik dan harapan baru-baru ini untuk pemangkasan suku bunga Fed yang lebih besar akan menciptakan kondisi yang mendukung bagi emas batangan. Pada akhirnya, emas akan mampu mencetak rekor tertinggi baru setelah ketegangan mereda," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

 

Monday, August 5, 2024

PT Rifan - Futures Emas Lebih Tinggi Pada Masa Dagang Eropa

 


PT RIFAN BANDUNG - Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Eropa pada Jumat.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 1,54%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.391,60 dan resistance pada USD2.519,05.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,71% dan diperdagangkan pada USD103,46.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September naik 2,73% dan diperdagangkan pada USD29,25 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September naik 0,49% dan diperdagangkan pada USD4,10 per pon - PT RIFAN

Sumber : investing

Friday, August 2, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Tipis Setelah Dolar AS Perkasa

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melemah tipis pada perdagangan Kamis, 1 Agustus 2024 seiring kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) atau dolar AS setelah emas batangan mencapai level tertinggi dalam dua minggu pada awal sesi perdagangan.

Hal ini karena harapan penurunan suku bunga pada September 2024 dan permintaan aset safe haven  sehingga fokus beralih ke data penggajian nonpertanian AS yang rilis Jumat waktu setempat.

Harga emas spot turun sekitar 0,4 persen menjadi USD 2.438,32 per ounce pada pukul 18.03 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juli 2024 pada awal sesi perdagangan. Harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen menjadi USD 2.480,8.

Dolar AS menguat hingga 0,3 persen setelah jatuh pada hari sebelumnya seiring bank sentral terus mengguncang pasar uang. Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 2,4 persen menjadi USD 28,33. Harga platinum merosot 1,3 persen menjadi USD 963,05, dan palladium tergelincir 2,2 persen menjadi USD 904,71.

Sementara itu, bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga pada pertemuan Rabu, 31 Juli 2024. Ketua the Fed Jerome Powell menuturkan, suku bunga dapat dipangkas paling cepat pada September jika ekonomi AS mengikuti jalur yang diharapkan.

“Pasar sepenuhnya berpandangan kita akan alami pemangkasan suku bunga pada September, dan ada beberapa orang di pasar yang membicarakan kemungkinan pemangkasan suku bunga 50 basis poin dari the Federal Reserve,” ujar Head of Commodity Strategiest TD Securities, Bart Melek - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

 

Thursday, August 1, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas, Terbang Karena The Fed, Bisa Lanjut Reli Karena Iran

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia merangsek naik pasca pengumuman hasil pertemuan Federal Reserve (FOMC) yang memantik pasar dalam euforia.

Penguatan harga emas karena sentimen suku bunga bisa semakin melaju menyusul ketegangan yang meningkat di Timur Tengah pasca pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di Iran.

Harga emas di pasar spot di New York ditutup naik 1,53% tadi malam ke level US$2.447,60 per troy ounce, pasca Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan ada kemungkinan pemangkasan bunga acuan bisa dilakukan pada September.

Pagi ini, pada pembukaan pasar Asia, emas spot bergerak stabil di kisaran US$2.447,23 per troy ounce.

Sentimen penurunan bunga The Fed telah mengantarkan harga emas berulang memecahkan rekor. Namun, bulan Juli lalu akan menjadi bulan terbaik bagi emas, setelah Maret lalu.

Dalam perdagangan intraday kemarin, harga emas sempat menyentuh US$2.450,9 per troy ounce, mendekati level tertinggi sepanjang masa di posisi US$2.483,73 yang terjadi pada 17 Juli lalu.

Suku bunga yang lebih rendah akan menaikkan pamor emas lebih tinggi karena logam mulia ini merupakan aset investasi yang tidak memberikan imbal hasil.

Selama Juli ini, harga emas telah mencatat kenaikan 5,3%, kenaikan bulanan terbesar sejak Maret lalu.

"Bila kita melihat, misalnya, inflasi bergerak turun dengan cepat atau kurang lebih sesuai ekspektasi, pertumbuhan tetap cukup kuat dan pasar tenaga kerja konsisten dengan kondisi saat ini, maka saya kira penurunan suku bunga bisa jadi menjadi pembahasan pada pertemuan [FOMC] pada September nanti," kata Gubernur The Fed Jerome Powell.

Ketegangan Timteng

Harga emas bukan hanya akan diuntungkan bila bunga The Fed mulai turun. Ketegangan di Timur Tengah seiring pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, oleh Israel di Iran, telah memicu kenaikan tensi ketegangan di kawasan tersebut.

Iran dalam laporan yang dilansir oleh New York Times, menyatakan akan membalas perbuatan Israel tersebut dengan melakukan aksi serangan balasan. Ini membuat prospek perdamaian di Timur Tengah semakin jauh dari harapan.

Sumber : bloomberg