PT RIFAN BANDUNG - Harga emas bangkit kembali pada perdagangan hari ini setelah menyentuh level terendah dalam sembilan bulan di sesi sebelumnya. Penguatan datang usai dolar Amerika Serikta (AS) melemah, selain itu daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi kembali memancar. Senin pukul 09.45 WIB, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 1.712,46 per ons troi, setelah mencapai level terendah sejak 8 Juni di US$ 1.686,40 per ons troi
Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 naik 0,7% menjadi US$ 1.709,90 per ons troi.
Keperkasaan emas datang setelah sentimen paket stimulus US$ 1,9 triliun lewat. Selain itu, penurunan indeks dolar AS turut membantu penguatan harga emas, kata ahli strategi DailyFX Margaret Yang.
Seperti diketahui, Senat AS pada hari Sabtu (6/3) mengesahkan rencana bantuan Covid-19 yang diinisiasi Presiden Joe Biden senilai US$ 1,9 triliun, dengan tagihan akhir termasuk US$ 400 miliar untuk pembayaran satu kali dan sebesar US$ 1.400 kepada warga AS.
"Inflasi pasti akan naik"
karena harga minyak dan logam dasar juga naik, kata Yang, menambahkan
bahwa beberapa cek individu juga bisa masuk ke dana yang diperdagangkan
di bursa investasi emas
untuk melindungi nilai terhadap inflasi di masa depan.
Dolar jatuh terhadap mata uang eksportir komoditas utama yang
meningkatkan taruhan pada negara-negara yang mau mendapatkan keuntungan
dari kenaikan harga minyak, logam, dan lainnya
barang.
Serupa, yield US Treasury tenor 10 tahun juga turun dari level puncak-nya lebih dari satu tahun pada hari Jumat, juga memberikan dukungan bagi harga emas.
"Emas telah dilemahkan oleh optimisme ekonomi yang ceria atas prospek pemulihan ekonomi yang kuat dan peningkatan yang lebih cepat dari yang diantisipasi imbal hasil obligasi," ujar Stephen Innes, kepala strategi pasar global Axi, mengatakan dalam sebuah catatan.
Namun," pasar (emas) mungkin telah jatuh terlalu tajam juga dengan cepat," tambahnya - PT RIFAN
Sumber : kontan.co.id