Wednesday, May 5, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Berbalik Jatuh 15,8 Dolar, Terseret Greenback Yang Lebih Kuat

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tajam sehari sebelumnya, terseret dolar AS yang lebih kuat setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan suku bunga mungkin perlu naik.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, jatuh 15,8 dolar AS atau 0,88 persen menjadi ditutup pada 1.776 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka melonjak 24,1 dolar AS atau 1,36 persen menjadi 1.791,80 dolar AS.

Emas berjangka terkikis 60 sen AS atau 0,03 persen menjadi 1.767,70 dolar AS pada Jumat, setelah melemah 5,6 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.768,30 dolar AS pada Kamis, dan merosot 4,9 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.773,90 dolar AS pada Rabu.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Atlantic yang disiarkan Selasa  bahwa Federal Reserve mungkin harus menaikkan suku bunga untuk memastikan ekonomi tidak terlalu panas. Komentar Yellen menunjukkan kemungkinan perubahan dalam prospek itu.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas gagal untuk keempat kalinya dalam dua minggu menembus 1.800 dolar, yang telah menjadi kisaran teratas, memicu beberapa aksi ambil untung sebelum jatuh 20 dolar AS karena komentar Yellen yang tidak terduga,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam di BMO.

Yellen memiliki sejarah panjang dan konsisten sebagai seorang yang dovish di The Fed.”

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena angka ekonomi positif yang dirilis pada Selasa. Departemen Perdagangan AS melaporkan defisit perdagangan AS meningkat 5,6 persen ke rekor 74,4 miliar dolar AS, sebuah tanda bahwa ekonomi membaik dengan cepat.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS juga melaporkan bahwa pesanan pabrik AS meningkat 1,1 persen pada Maret.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 40,2 sen atau 1,49 persen menjadi ditutup pada 26,558 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 1,7 dolar AS atau 0,14 persen menjadi ditutup pada 1.231,8 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaramews.com

Monday, May 3, 2021

PT Rifan - Kinerja Bitcoin Unggul Dibayangi Harga Emas Yang Kembali Menguat


PT RIFAN BANDUNG - Bitcoin berhasil torehkan kinerja tertinggi dibandingkan instrumen investasi lain hingga April 2021. Namun, pandemi Covid-19 yang belum berakhir, bahkan semakin bertambah jumlah kasus positif di beberapa negara, membuat investasi safe haven seperti emas kembali diburu dan harganya naik dalam sebulan terakhir. 

Tercatat, harga bitcoin naik sekitar 95,94% secara year to date (ytd) hingga April. Kinerja tersebut jauh mengalahkan kinerja instrumen jenis lain di periode yang sama. Sebagai perbandingan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,28% ytd. Sedangkan investasi emas batangan justru merugi 13,78% mengacu pada harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).  

Investasi di obligasi negara juga merugi 0,54% ytd, mengacu pada pergerakan indeks INDOBeX Government Total Return. Namun, investasi di obligasi korporasi masih memberi cuan 2,99% mengacu pada pergerakan indeks INDOBeX Corporate Total Return. 

Chief Executive Officer Triv.id, Gabriel Rey mengatakan salah satu faktor yang membuat harga Bitcoin naik signifikan adalah rendahnya tingkat suku bunga Bank Indonesia serta penggelontoran stimulus. 

Kondisi tersebut membuat likuiditas pasar bertebaran hingga akhirnya masuk pada instrumen investasi yang mampu memberikan imbal hasil tinggi dibanding suku bunga deposito maupun yield US Treasury. 

"Begitu likuiditas uang di pasar sangat berlimpah, investor cenderung akan mencari risk appetite yang lebih tinggi, yaitu Bitcoin atau aset kripto lain," kata Gabriel, Jumat (29/4). 

Selama The Fed selalu mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah hingga 2022, Gabriel optimistis likuiditas pasar akan tetap melimbah dan harga bitcoin masih akan mengalami kenaikan yang signifikan. 

Sentimen lain yang mendukung kenaikan harga bitcoin maupun aset kripto lain juga datang dari proses pembentukan reksadana bitcoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat. Perusahaan keuangan yang maju untuk membuat aplikasi Exchange Traded Fund (ETF) bitcoin ini adalah Fidelity Investment asal AS. 

"Fidelity bukan perusahaan keuangan biasa dan memiliki kekuatan lobby yang kuat untuk merealisasikan ETF bitcoin ini," kata Gabriel. 

Jika rencana ETF bitcoin disetujui Gabriel mengatakan aliran dana masuk ke aset kripto ini akan deras baik dari investor institusi maupun ritel. "Investor ritel tidak perlu repot lagi memikirkan hal teknikal dan bisa mendapat eksposure ke bitcoin," kata Gabriel.  

Harga bitcoin, Gabriel proyeksikan mampu tembus ke US$ 100 per btc jika rencana pembentukan ETF bitcoin disetujui di tahun ini. "Presentase kemungkinan ETF bitcoin disetujui oleh SEC sangat tinggi di tahun ini," kata Gabriel. 

Namun, di satu sisi pandemi yang tidak kunjung usai bahkan terus bertambah jumlah kasus positifnya membuat kinerja emas jadi yang paling unggul di antara instrumen jenis lain selama  April. 

harga emas spot tercatat naik 3,81% secara bulanan ke US$ 1.772 per ons troi. Sementara, harga emas Antam naik 0,09%.  

Sebaliknya, harga bitcoin justru menurun 3,64%.  Sedangkan, kinerja pasar saham, obligasi, dan valuta asing kompak berada di bawah angka kinerja harga emas. 

Faisyal Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan pelaku pasar kini kembali memburu aset safe haven seperti emas karena khawatir pandemi yang kini semakin meluas memperburuk pemulihan ekonomi global. 

Selain itu, harga emas terangkat naik setelah dollar AS cenderung bergerak melemah akibat Jerome Powell Gubernur The Fed mengatakan akan mempertahankan kebijakan akomodatif. 

Namun, kenaikan harga emas saat ini Faisyal proyeksikan akan terjadi sementara. Hingga akhir tahun, Faiyal memperkirakan harga emas cenderung melemah karena data ekonomi AS yang dirilis lebih baik dari perkiraan pasar.  Vaksinasi yang berjalan lancar di Eropa juga memunculkan optimisme pada perbaikan ekonomi global. Faisyal memproyeksikan jika ekonomi global membaik di semester II 2021, maka investor akan kembali beralih ke aset berisiko.  

Tidak jauh berbeda, pergerakan harga emas Antam di semester II-2021 akan bergantung juga pada pemulihan ekonomi global dan harga akan cenderung menurun. Apalagi, jika dollar AS menguat setelah data ekonominya membaik.

Faisyal memproyeksikan harga emas spot akhir tahun berada di rentang US$ 1.500 per ons troi-US$ 1.600 per ons troi. Sementara, harga emas Antam berpotensi menurun ke Rp 850.000 per gram-Rp 950.000 per gram. 

Sementara di pasar valuta asing, poundsterling memimpin kinerja tertinggi bila dibandingkan dengan kinerja valuta asing lainnya. Secara ytd pasangan mata uang GBP/IDR menguat 4,91%.  

Faisyal mengatakan poundsterling menguat karena masalah Brexit sudah selesai. Selain itu, muncul spekulasi yang lebih optimis terhadap poundtserling setelah Inggris menjadi negara yang pertama kali melonggarkan kebijakan lockdown dan melakukan vaksin secara agresif. 

Namun, hingga akhir tahun, Faisal menilai mengoleksi dollar AS sebagai investasi jadi yang paling menarik. Penyebabnya, poundsterling tidak lagi menarik karena pasca lebih dari 100 hari sudah Inggris dan Uni Eropa bercerai, nyatanya kesepakatan perdagangan Brexit membuat banyak eskportir Inggris merugi.  

fundamental dollar AS lebih kuat. Fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada prospek ekonomi AS yang signifikan meskipun persoalan geopolitik masih menyelimuti. "Bahkan Powell mengatakan ekonomi AS memang sudah membaik meskipun suku bunga masih rendah," kata Faisyal. Terlebih ekonomi AS juga masih akan tersokong dari rancangan stimulus baru AS yang senilai US$ 1,8 triliun.   

USD/IDR berpotensi bergerak di Rp 14.500-14.600 di akhir tahun ini.

Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama, Edbert Suryajaya, mengatakan, pasar saham dan obligasi kinerjanya tertinggal dari instrumen investasi lain karena mendapat beragam sentimen negatif.

Pertama, kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed karena perbaikan ekonomi AS yang cepat. Selain itu, pandemi yang belum kunjung usai juga menambah kekhawatiran kinerja pasar saham dan obligasi. 

Edbert memproyeksikan pergerakan pasar saham masih akan fluktuatif hingga semester II-2021. Di akhir tahun, Edbert memproyeksikan kinerja IHSG tetap berpotensi tumbuh ke level 6.500-6.600. 

Sementara, Edbert memproyeksikan kinerja pasar obligasi masih akan naik meski terbatas. Kenaikan kinerja terbatas karena ekspektasi penurunan suku bunga saat ini juga terbatas - PT RIFAN

Sumber :  kontan.co.id

Friday, April 30, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Makin Turun Ditekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas jatuh lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, tertekan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat di tengah sejumlah data ekonomi positif.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Juni di Divisi Comex New York Exchange, terpangkas USD5,6 atau 0,32% menjadi ditutup pada USD1.768,30 per ounce. 

Sehari sebelumnya, Rabu (28/4), emas berjangka juga merosot USD4,9 atau 0,28% menjadi USD1.773,90, setelah turun tipis USD1,3 atau 0,07% menjadi USD1.778,80 pada hari Selasa (27/4), dan naik tipis USD2,3 atau 0,13 persen menjadi USD1.780,10 pada hari Senin (26/4).

"Meningkatnya imbal hasil obligasi dan meningkatnya minat terhadap aset-aset berisiko merusak aset safe-haven logam mulia," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff. 

Ia melanjutkan, "Kami masih berada dalam tren kenaikan harga jangka pendek di grafik harian. Namun, tren kenaikan harga tersebut sekarang berada dalam bahaya .... Jika harga tidak dapat menembus di atas USD1.800, katakanlah dalam minggu depan atau lebih, maka harga mungkin akan bergerak menyamping menjadi lebih rendah."

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik ke tertinggi lebih dari dua minggu selama sesi tentang proposal Presiden AS Joe Biden sebesar triliunan dolar dalam pengeluaran baru dan data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS mengalami percepatan pada kuartal pertama - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com

 

 

Wednesday, April 28, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Tipis Menanti Hasil Rapat The Fed

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas bertahan di kisaran sempit dengan menetap sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik dari kenaikan tipis sehari sebelumnya, karena investor menunggu sinyal kebijakan dari pertemuan dua hari Federal Reserve AS yang akan berakhir Rabu waktu setempat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, turun tipis USD1,3 atau 0,07% menjadi ditutup pada USD1.778,80 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka naik tipis USD2,3 atau 0,13% menjadi USD1.780,10

Emas berjangka terpangkas USD4,2 atau 0,24% menjadi USD1.777,80 pada Jumat, setelah jatuh USD11,1 atau 0,62% menjadi USD1.782 pada Kamis, dan melonjak USD14,7 atau 0,83% menjadi USD1.793,10 pada Rabu.

Investor menghabiskan hari perdagangan dengan hati-hati menyesuaikan posisi mereka di logam mulia saat pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dimulai. 

Harapannya adalah bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini hingga 2024, memungkinkan inflasi berpotensi naik di atas angka kunci 2,0 persen, demi meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi untuk mengurangi dampak negatif COVID-19.

Investor emas akan mengawasi setiap indikasi dari Fed, apakah mereka memperkirakan inflasi berkelanjutan jangka panjang," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Pengakuan dan antisipasi inflasi, itu akan ada lebih banyak faktor yang dapat membantu emas menembus di atas level psikologis 1.800 dolar AS, Sica menambahkan.

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat mengikuti stimulus yang meluas, imbal hasil obligasi pemerintah yang tinggi tahun ini telah memperlemah daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Tidak ada perubahan kebijakan besar yang diharapkan dari pertemuan Fed yang berakhir pada Rabu waktu setempat, tetapi investor akan memperhatikan prospek ekonomi dari Ketua The Fed Jerome Powell.

Data ekonomi positif yang dirilis pada Selasa juga meredam emas. The Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen pada April naik menjadi 121,7, lebih baik dari perkiraan, dari 109,0 pada Maret dan merupakan yang terkuat sejak indeks berdiri di 132,6 pada Februari 2020.

Para analis telah memangkas perkiraan harga emas mereka, dengan banyak yang percaya bahwa kembalinya ke rekor tertinggi tahun lalu tidak mungkin terjadi karena ekonomi pulih.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 20,1 sen atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada USD26,41 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 4,3 dolar AS atau 0,35 persen menjadi ditutup pada 1.249,5 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  okezone.com

Tuesday, April 27, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Stabil Jelang Pertemuan The Fed, Paladium Perpanjang Rekornya


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil dalam kisaran yang relatif ketat pada hari Senin. Investor menunggu isyarat kebijakan dari pertemuan Federal Reserve (FOMC) pekan ini dan paladium yang mengalami defisit mencapai rekor tertinggi.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.778,50 per ons troi, setelah mencapai level terendah satu minggu di US$ 1.768,15. Sedangkan, harga emas berjangka AS ditutup 0,13% lebih tinggi pada US$ 1.780,1. 

Pasar (emas) hanya ingin melewati FOMC untuk melihat apa yang mereka katakan tentang inflasi sebelum benar-benar bergerak ke arah mana pun," kata Bob Haberkorn, senior market strategist di RJO Futures

Pedagang juga akan fokus pada prospek jangka panjang bank sentral AS tentang suku bunga dan "rencana tindakan mereka pada suku bunga jangka pendek," tambah Haberkorn.

Pertemuan Fed dua hari dijadwalkan akan dimulai pada hari Selasa, dengan perhatian investor terfokus terutama pada apa yang akan dikatakan Gubernur Fed Jerome Powell dalam konferensi pers pasca pertemuan pada hari Rabu. Dolar dan imbal hasil US Treasury stabil.

Bullion telah turun sekitar 6% sepanjang tahun ini, sebagian besar tertekan oleh kenaikan imbal hasil US Treasury.

"Penembusan di atas level US$ 1.800, bagaimanapun, mungkin memerlukan imbal hasil tenor 10 tahun untuk diperdagangkan di bawah 1,55%," kata analis di OCBC dalam sebuah catatan.

Sementara itu, paladium memperpanjang rekornya, naik 1,8% menjadi US$ 2.906,03 per ons troi setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sepanjang masa di $ 2.941.

Logam, yang digunakan dalam katalis pengurang emisi di mobil, telah meningkat sekitar 19% sepanjang tahun ini. 

Harga (paladium) menemukan penarik dari prospek defisit pasokan baru," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

"Ini (harga yang lebih tinggi) adalah hasil dari permintaan yang kuat dari industri otomotif karena peraturan emisi yang lebih ketat untuk mobil dengan mesin pembakaran ditambah dengan berkurangnya pasokan."

Di tempat lain, harga perak naik 0,5% menjadi $ 26,13 per ons troi dan platinum naik tipis 0,2% menjadi US$ 1.232,12 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

 

 

Monday, April 26, 2021

PT Rifan - Harga Emas & Dolar AS Turun, Investor Tunggu Keputusan Kebijakan Fed


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun tipis pada Senin petang meski dolar AS beranjak melemah dan investor menanti keputusan kebijakan Federal Reserve AS pada minggu ini.

Harga emas berjangka turun tipis 0,04% ke $1.777,15 per troy ons pukul 13.28 WIB. Dolar AS, yang biasanya bergerak berbanding terbalik dengan emas, juga terus melemah 0,14% di 90,715 pukul 13.29 WIB.

Keputusan The Fed, yang akan diumumkan pada hari Rabu, diperkirakan akan mempertahankan kebijakan status quo. Namun, investor akan memantau jawaban Ketua Fed Jerome Powell untuk pertanyaan yang muncul apakah pasar tenaga kerja yang membaik dan vaksinasi COVID-19 yang meningkat dapat menyebabkan penarikan pelonggaran moneter.

Di Asia, Bank of Japan (BOJ) akan melansir keputusan kebijakannya sendiri pada hari Selasa.

Investor menyuntikkan $16,4 miliar ke dalam dana obligasi global dan $14,9 miliar ke dalam dana pasar uang untuk pekan terakhir 21 April menurut data Refinitiv Lipper. Investor juga menyoroti logam kuning safe haven seiring terus meningkatnya jumlah kasus COVID-19 global.

Di India, jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat dan pembatasan berikutnya membuat para pembeli emas menjauh.

Sementara itu, produksi emas di Zimbabwe juga turun sebesar 30% menjadi 3,98 ton pada kuartal I tahun 2021.

Juga di sisi pasokan, perusahaan pertambangan Newmont dan Barrick pada hari Jumat mengumumkan kemitraannya di Chili akan bekerjasama dengan masyarakat lokal untuk meningkatkan pengembangan proyek emas-tembaga Norte Abierto.

Pada logam mulia lainnya, harga perak turun 0,51% ke 25,942 dan platinum naik 0,36% ke 1.239,15. Palladium naik 0,55% ke 2.864,50 pukul 13.34 WIB tetapi tetap di bawah level rekor yang dicapai selama minggu lalu.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) stabil di level Rp933.000 hingga pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.26 WIB - PT RIFAN

Sumber : Investing.com

Friday, April 23, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Menuju Kenaikan Mingguan Ketiga Berturut Turut

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada hari Jumat. Bersiap untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut karena melemahnya dolar AS, penurunan imbal hasil US Treasury, dan penurunan pasar saham.

Menyusul rencana Presiden AS Joe Biden untuk menaikkan pajak capital gain mendorong investor untuk berbondong-bondong menuju emas batangan. 

harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 1.787,11 per ons troi pada 0135 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di US$ 1.797,67 pada hari Kamis. Logam mulia ini telah naik sekitar 0,6% sepanjang minggu ini. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$ 1.788,10 per ons troi.

Indeks dolar turun 0,1% terhadap para pesaingnya, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun berdetak lebih rendah di tengah berita bahwa Biden akan mengusulkan kenaikan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi, untuk mendanai sekitar US$ 1 triliun dalam perawatan anak, pendidikan pra-taman kanak-kanak universal, dan cuti berbayar bagi para pekerja. 

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah 13 bulan minggu lalu.

Swiss pada bulan Maret mencatat ekspor emas bulanan terbesar dalam 10 bulan karena melonjaknya pengiriman ke India sejak 2013, data bea cukai Swiss menunjukkan.

Bank sentral Uzbekistan akan melanjutkan penjualan emas ketika merasa harga logam mencapai puncaknya, kata wakil gubernur Behzod Khamraev kepada Reuters.

Permintaan perak global akan naik tahun ini ke level tertinggi sejak 2015, Silver Institute mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Kamis.

Palladium naik 0,1% menjadi US$ 2.840 per ons troi tetapi turun dari rekor US$ 2.891,50 yang dicapai pada hari Kamis. Banyak analis memperkirakan pergerakan lebih lanjut menuju US$ 3.000 per ons troi karena pembuat mobil meningkatkan pembelian logam, memperburuk kekurangan pasokan.

Di tempat lain, harga perak turun 0,3% menjadi US$ 26,10 per ons troi. Platinum sedikit berubah pada US$ 1.203,10 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co.id