Friday, June 4, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Anjlok 36,6 Dolar AS Menyusul Penguatan 'Greenback'

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena data pekerjaan dan sektor jasa AS yang lebih baik dari perkiraan mengangkat dolar lebih tinggi.

Kondisi tersebut juga mendorong ekspektasi bahwa data ekonomi yang kuat dapat memicu kembali pembicaraan tapering (pengurangan pembelian obligasi) dari Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, anjlok 36,6 dolar AS atau 1,92 persen, menjadi ditutup pada 1.873,30 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu 2 Juni 2021, emas berjangka menguat 4,9 dolar AS atau 0,26 persen menjadi 1.909,90 dolar AS per ounce.

Emas berjangka turun tipis 30 sen atau 0,02 persen menjadi 1.905 dolar AS pada Selasa, setelah meningkat 6,8 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.905,30 dolar AS pada Jumat, dan merosot 5,3 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.898,50 dolar AS pada Kamis 27 Mei 2021.

Pasar AS tutup pada Senin untuk libur Memorial Day.

"Kami keluar dari kesulitan (ekonomi) di sini, data semakin baik, ada beberapa masalah inflasi yang dapat meredam banyak hal, tetapi kami telah berbelok," Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, mengatakan.

“Data yang lebih baik dari perkiraan telah membuat para pedagang bertahan. Mereka sedang mempersiapkan kemungkinan pernyataan dari Federal Reserve tentang tapering atau suku bunga yang lebih tinggi, meskipun tidak segera."

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,7 persen, membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS juga menguat - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : pikiranrakyat.com

 

Thursday, June 3, 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Naik Gegara Investor Lakukan Ini

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas bangkit dari penurunan sehari sebelumnya, kembali ke level tertinggi sejak awal Januari, hal ini karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun, sementara investor menunggu data ekonomi utama minggu ini yang akan menjelaskan prospek inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, menguat 4,9 dolar AS atau 0,26 persen menjadi ditutup pada 1.909,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka turun tipis 30 sen atau 0,02 persen menjadi 1.905 dolar AS per ounce. 

Emas berjangka meningkat 6,8 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.905,30 dolar AS pada Jumat, setelah merosot 5,3 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.898,50 dolar AS pada Kamis, dan menguat 3,2 dolar AS atau 0,17 persen menjadi 1.901,20 dolar AS pada Rabu.

Pasar AS tutup pada Senin untuk libur Memorial Day, pada titik ini, ini adalah antisipasi dari beberapa berita ekonomi yang keluar minggu ini ... yang akan meningkatkan kekhawatiran mengenai inflasi dan akan berdampak positif pada momentum di pasar emas," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Obligasi pemerintah relatif tenang mengingat berita inflasi, kata Sica, menambahkan bahwa momentum di pasar saham mencegah emas terus bergerak lebih tinggi.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun di bawah 1,60 persen, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga, sementara pasar saham melayang di dekat rekor tertinggi.

Investor sekarang menunggu data penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat untuk mengukur isyarat kebijakan moneter di waktu mendatang - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

Wednesday, June 2, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Tipis Terseret Data Ekonomi Positif Dan Yield Obligasi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas Antam pada Rabu (2/6) melemah Rp4.000 ke posisi Rp961.000/gram. Senada, harga buyback atau pembelian kembali turut turun Rp4.000 ke angka Rp871.000/gram.   

Perdagangan emas di situs Logam Mulia pada pekan lalu, didominasi penguatan. Hingga pada Sabtu, emas Antam ditutup menguat Rp3.000 menjadi Rp965.000/gram.

Emas pada Senin dan Selasa tidak bergerak atau masih menetap di posisi Rp965.000/gram, seperti hari Sabtu.

Harga emas Antam menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di level Rp1.058.000/gram pada Rabu.    

Di Pegadaian, pada Rabu, harga emas Antam dibanderol Rp998.000/gram dan Antam Retro Rp973.000/gram. Sementara, Antam Batik Rp1.154.000/gram dan emas cetakan UBS Rp971.000/gram.

Emas Antam yang melemah berbanding lurus dengan emas global. Dikutip dari Antara, di pasar global, harga emas sedikit melemah pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (2/6), dan menghapus keuntungan awal yang dibukukan investor.

Data manufaktur Amerika Serikat yang kuat dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah yang lebih tinggi mengurangi daya tarik logam kuning. Meski, emas masih bertengger di atas level psikologis US$1.900 per ounce.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 30 sen atau 0,02% menjadi US$1.905 per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat, emas berjangka terangkat US$6,8 atau 0,36% ke posisi US$1.905,30 per ounce.

Emas berjangka merosot US$5,3 atau 0,28% ke US$1.898,50 pada Kamis, setelah menguat US$3,2 atau 0,17% menjadi US$1.901,20 pada Rabu, dan melonjak US$13,50 atau 0,72% ke angka US$1.898 pada Selasa. Pasar AS tutup pada Senin untuk libur Memorial Day.

"Emas mengalami kemunduran kecil karena ekuitas AS terus menguat, imbal hasil obligasi mulai naik ... dan data manufaktur yang lebih baik," kata kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago, Phillip Streible.

Ia menambahkan, investor mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan mengurangi kebijakan lebih cepat dari yang diperkirakan.

Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei karena permintaan yang terpendam mendorong pesanan.

Institute for Supply Management yang berbasis di AS menempatkan indeks manufakturnya pada angka 61,2% pada Mei, meningkat 0,5 poin persentase dari angka April di 60,7% dan menunjukkan ekspansi sektor yang kuat dan pertumbuhan ekonomi AS pada Mei.

Indeks Manajer Pembelian Manufaktur AS dari IHS Markit yang disesuaikan secara musiman mencapai 62,1 pada Mei, naik dari 60,5 pada April. Peningkatan bisnis di antara produsen-produsen AS termasuk yang terkuat dalam 14 tahun sejarah indeks.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan acuan naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga.

Saham-saham global juga mencapai rekor tertinggi karena pasar mengabaikan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi.

Namun, memberikan dukungan untuk emas, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya merosot 0,2%, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.

Investor sekarang menunggu data ekonomi utama AS lainnya, dengan peristiwa penting angka penggajian (payrolls) AS yang akan dirilis pada Jumat (4/6).

"Tumpukan bukti menunjukkan kita telah mencapai momentum puncak ekonomi, meningkatkan risiko aliran lindung nilai inflasi ke emas bisa mulai mengering," ujar TD Securities, dikutip dari Reuters.

Namun, lanjut dia, jika inflasi memang bersifat sementara, maka pasar kemungkinan akan melihat periode kebijakan moneter sangat longgar yang berkepanjangan. Menunjukkan perkiraan pasar untuk kenaikan suku bunga Fed terlalu hawkish dan pada akhirnya harga emas dapat menguat lebih lanjut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 8,8 sen atau 0,31% menjadi US$28,102 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli juga naik US$17,3 atau 1,46% ke US$1.199,70 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Monday, May 31, 2021

PT Rifan - Harga Emas Dunia Menguat Di Atas Level 1.900 Dolar AS/Ounce


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berbalik arah dan berbalik positif pada perdagangan akhir pekan lalu.

Logam kuning itu bertengger kuat di atas level 1.900 dolar AS setelah data menunjukkan harga konsumen AS melonjak pada bulan April dan meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.

Harga emas di pasar spot emas naik 0,3 persen menjadi 1.902,27 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya turun sebanyak 0,8 persen. Ini berada di jalur untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut sebesar 1,1 persen.

Sementara itu emas di pasar berjangka AS ditutup naik 0,4 persen pada harga 1.905,3 dolar AS.

Harga konsumen AS meningkat dalam setahun hingga April, dengan ukuran inflasi yang mendasari melampaui target yang ditetapkan the Fed sebesar 2 persen.

Penolakan Federal Reserve untuk mengurangi program pembelian obligasi atau kenaikan suku bunga juga mendukung emas, meskipun resistensi psikologis di level 1.900 dolar AS dan dolar yang lebih kuat bertindak sebagai penekan.

Indeks dolar memangkas keuntungan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sedangkan imbal hasil AS turun tipis, diterjemahkan ke dalam pengurangan biaya peluang memegang emas batangan.

Gedung Putih meluncurkan proposal anggaran 6 triliun dolar AS yang akan meningkatkan pengeluaran untuk infrastruktur, pendidikan, dan memerangi perubahan iklim.

Harga logam mulia lainnya perak stabil di 27,86 dolar AS per ounce, platinum turun 0,2 persen menjadi 1.176,99 dolar AS, sementara paladium naik 0,8 persen menjadi 2.827,04 dolar AS - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Friday, May 28, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Aksi Ambil Untung Bikin Harga Emas Turun 0,28%

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun hingga USD5,3 per ouncer pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga emas pun kembali berada di bawah level psikologis USD1.900, karena investor melakukan aksi ambil untung setelah harganya mencapai posisi tertinggi kemarin.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange turun 5,3 atau 0,28% menjadi USD1.898,50 per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu, emas berjangka naik USD3,2 atau 0,17% menjadi USD1.901,20. 

Ekonomi AS berada di lintasan yang kokoh untuk pertumbuhan dan kekhawatiran inflasi telah sedikit surut karena Federal Reserve berhasil meyakinkan pasar bahwa itu memang hanya akan sementara," kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Jadi itu hanya jeda dari tren kenaikan baru-baru ini. Namun, kami tidak perlu terkejut melihat beberapa pemburu barang murah turun tangan untuk membeli saat penurunan harga di sesi nanti," sambungnnya. 

Data menunjukkan klaim pengangguran baru AS turun lebih dari yang diperkirakan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran AS turun 38.000 menjadi 406.000 hingga 22 Mei.

Sementara pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan pada kuartal pertama. Departemen Perdagangan AS membukukan produk domestik bruto AS yang direvisi pada 6,4% di kuartal pertama. 

Saat ini, investor sedang menunggu laporan konsumsi pribadi AS bulanan pada Jumat waktu setempat.

“Kami tidak memiliki banyak orang yang datang untuk membeli emas sekarang karena emas telah berlari selama dua bulan berturut-turut, secara statistik sudah overbought,” kata Kepala Pedagang US Global Investors, Michael Matousek.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 6,3 sen atau 0,23% menjadi USD27,94 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun USD21,1 atau 1,76% menjadi USD1.179,10 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

 

 

 

Thursday, May 27, 2021

Rifan Financindo - Emas Naik 3,2 Dolar, Tembus 1.900 Dolar Didukung Sikap "Dovish" Fed

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didorong oleh ekspektasi berlanjutnya sikap dovish - kemungkinan menunda kenaikan suku bunga - Federal Reserve AS, namun rebound dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS meredupkan daya tarik logam mulia dan membatasi kenaikannya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terkerek 3,2 dolar AS atau 0,17 persen menjadi ditutup pada 1.901,20 dolar AS per ounce. Emas menembus pertahanan teknis utama 1.900 dolar AS, dan mencetak penyelesaian pertama di atas angka 1.900 dolar AS sejak awal Januari.

Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka melonjak 13,50 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.898 dolar AS, setelah meningkat 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.884,50 dolar AS pada Senin, dan jatuh 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.876,70 dolar AS pada Jumat.

Kenaikan imbal hasil (obligasi pemerintah) AS dan penguatan dolar memberi beberapa alasan untuk sebagian investor keluar dari emas, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

"Tapi kami masih akan melihat harga emas terus naik dan level 1.950 dolar AS sepertinya merupakan tujuan jangka pendek," tambah Moya.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan berubah lebih tinggi, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara indeks dolar pulih dari posisi terendah, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Beberapa pejabat Fed telah menegaskan kembali komitmen mereka terhadap sikap kebijakan yang dovish, sementara wakil ketua Fed Richard, Clarida pada Selasa mengatakan mereka dapat mengekang berjangkitnya inflasi jika itu terjadi tanpa membuat pemulihan keluar jalurnya.
 

Dengan investor masih membunyikan alarm atas inflasi, minat institusional dalam kompleks logam mulia kemungkinan akan terus meningkat setelah arus keluar berbulan-bulan, memberikan kekuatan yang mengimbangi terhadap kekhawatiran tapering (pengurangan pembelian obligasi) untuk saat ini," kata TD Securities dalam sebuah catatan.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Pelaku pasar sekarang fokus pada produk domestik bruto, klaim pengangguran, dan data belanja konsumen AS minggu ini.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 17,9 sen atau 0,64 persen menjadi ditutup pada 27,877 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 3,3 dolar AS atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 1.200,20 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber  : antaranews.com

Tuesday, May 25, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Berkilau Lagi Di Tengah Pelemahan Dolar Dan Obligasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak lebih tinggi karena pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat mendukung daya tariknya.

harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi 1.882,83 dolar AS per ounce. Pekan lalu, emas spot mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di 1.889,75 dolar AS per ounce.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,4 persen menjadi 1.884,5 dolar AS per ounce.

Penurunan dolar dan imbal hasil US Treasury menjadi katalis yang mendukung emas, kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures, menambahkan penguatan pasar ekuitas memberikan penyeimbang.

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,2 persen. Imbal hasil US Treasury merosot ke level terendah dalam hampir dua minggu, mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga.

Investor menunggu sejumlah pernyataan sejumlah petinggi Federal Reserve pekan ini, apakah akan tetap berpegang pada kebijakan yang sabar. Investor juga menunggu data, termasuk produk domestik bruto, klaim pengangguran, dan barang tahan lama Amerika.

"Jika (data tersebut) keluar secara substansial lebih baik dari ekspektasi, itu mungkin akan menjadi bearish bagi emas, karena kemungkinan tapering (program pembelian obligasi) The Fed akan lebih cepat," kata Haberkorn, dia menambahkan jika data tersebut lebih buruk dari perkiraan, emas bisa diperdagangkan naik lebih cepat menuju 1.900 dolar AS.

Harga emas sangat kuat pada level ini. Ada banyak hal yang menakuti investor agar membeli emas, tetapi kita juga memiliki situasi di mana di Eropa, Amerika dan Kanada, vaksin mulai berdampak positif," kata Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group.

Di tempat lain, paladium anjlok 1,8 persen menjadi 2.734,45 dolar AS per ounce, perak naik 0,8 persen menjadi 27,75 dolar AS per ounce, dan platinum naik 0,7 persen menjadi 1.174,31 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com