Wednesday, August 26, 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Turun, Kapan Waktu Tepat Untuk Investasi Logam Mulia


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas baik di pasar global maupun di dalam negeri, untuk ketiga kalinya dalam pekan ini kembali kompak mengalami penurunan. Dengan kondisi demikian, kapan kah waktu yang pas untuk membeli emas baik untuk diversifikasi investasi maupun menambah pundi-pundi emas?

Seperti dilansir Bisnis.com, di pasar global pada hari ini (26/8/2020), pada pukul 14.34 WIB, harga emas spot tercatat terkoreksi 0,53 persen ke level US $ 1.917,98 per troy ounce . Adapun, harga emas Comex kontrak Desember 2020 turun 0,09 persen menuju US $ 1.921,4 per troy ounce .

Sementara itu harga emas batangan di dalam negeri keluaran keluaran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, pada hari ini turun Rp11.000 per gram menjadi Rp1.011.000 per gram. Menurut catatan Kontan.co.id , jika ditinjau dari tujuh hari lalu (19 Agustus 2020), harga emas Antam ini turun Rp47.000 per gram, dari harga sebelumnya Rp1.058.000.

Di sisi lain, harga pembelian kembali atau pembelian kembali emas Antam hari ini menjadi Rp907.000 per gram, turun Rp10.000 dibandingkan harga pembelian kembali kemarin.

Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Assad kenaikan harga emas yang sempat mengalami tren kenaikan harga, memang cukup menarik. Menurutnya, bagi investor emas khusus pemula, untuk tidak terburu-buru memburu emas.

Ia berpendapat, harga emas di dalam negeri yang sempat menembus Rp1 juta per gram, waktu yang tepat dijadikan momentum untuk naik ke atas. Malah, ia menyampaikan, justru lebih baik masyarakat menunggu harga emas mereda dulu sebelum akhirnya bisa naik lagi.

Tejasari menyampaikan satu hal yang perlu diingat jika seseorang ingin investasi emas adalah bahwa investasi emas itu sifatnya jangka panjang. Ia menggambarkan, kalau sekarang beli emas dengan harga tinggi, justru justru pas jual dalam waktu dekat, harganya bisa saja tidak sama.

Bagi yang ingin mempertimbangkan emas, sebaiknya juga memperhatikan doa yang berhubungan dengan emas khususnya batangan. Yakni harga beli emas dan harga jual kembali atau buyback emas.

Jangan sampai, karena tidak memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, investor emas jadi salah menghitung potensi untung dan rugi. Kembali, adanya potensi selisih harga jual dan harga beli, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang.

Secara jangka panjang tentu kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga beli dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.

CNBC Indonesia menyebutkan pergerakan harga emas tahun ini setelah mencapai record tertinggi di US $ 2.072,49 per troy ounce, kemudian langsung merosot. Tiga hari setelahnya, survei emas level US $ 1.863,66 per troy ounce , ambles lebih dari 10 persen.

Pada 2011, setelah gagal kembali ke atas US $ 1.800 per troy ounce , akhirnya memulai tren penurunan sejak Oktober 2012. Dalam tren penurunan tersebut CNBC Indonesia mencatat, titik yang dapat dicapai yakni US $ 1.045,85 per troy ounce pada 3 Desember 2015.

Artinya, jika dilihat dari record tertinggi hingga ke level terendah, harga emas dunia ambrol 45,54 persen dalam tempo empat tahun. Maka, jika sejarah tersebut berulang, setidaknya pergerakan saat ini sudah sangat mirip, emas hingga saat ini belum mampu kembali ke atas US $ 2.000 per troy ounce . Sehingga, CNBC Indonesia menyimpulkan, ada risiko amblesnya harga emas di depan mata.

Dibandingkan beberapa tahun lalu, harga emas emas pada tahun ini juga terlihat oleh dampak dari adanya pandemi penyakit virus corona (Covid-19). Kantor berita ini juga menyimpulkan, nasib emas saat ini akan ditentukan si virus corona, apakah berhasil diredam, ataukah akhirnya vaksin ditemukan sehingga semua perlahan kembali normal, atau malah semakin mengganas yang dapat dibawa ke resesi panjang.

Jika virus corona berhasil diredam bahkan dilenyapkan, perekonomian AS dan global tentunya perlahan-lahan akan bangkit. Sama seperti sebelumnya, The Fed atau Bank Sentral Amerika tentunya akan mengurangi quantitative easing (QE) hingga akhirnya mengubah suku bunga akan dinaikkan. Maka investor harus bersiap, risiko yang dapat terulang lagi.

Malah, jika virus corona masih 'menghantui' dunia hingga tahun depan, harga dunia datang kembali terbang tinggi, sebab QE kemungkinan akan dipertahankan dalam waktu yang panjang - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Tuesday, August 25, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Wall Street Cetak Rekor, Harga Emas Terjun Bebas

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas tergelincir dan semakin menjauh dari level US$2.000 per troy ounce di tengah optimisme penanganan virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat. Di sisi lain, Wall Street terus mendulang rekor tertinggi sepanjang masa.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka Comex untuk kontrak pengiriman Desember 2020 turun 0,11 persen ke posisi US$1.937 per troy ounce. Sementara itu harga emas di pasar spot naik tipis 0,10 persen ke posisi US$1.930,83 per troy ounce.

Level harga emas hari ini lebih rendah dibandingkan posisi pekan lalu yakni US$1.947 per troy ounce dan US$1.970,30 per troy ounce

Emas baru saja berkonsolidasi dengan indeks saham pada rekor tertinggi. Ini (emas) benar-benar membutuhkan katalis yang lebih besar, membutuhkan stimulus fiskal tambahan, perlu peningkatan inflasi, untuk benar-benar bergerak," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago seperti dikutip dari Antara.

Di sisi lain, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyetujui penggunaan darurat plasma darah pada pasien Covid-19. Berdasarkan laporan pemerintah Trump, plasma darah dapat mempercepat kandidat vaksin.

Sementara itu, pembicaraan antara Partai Demokrat dan Republik tentang undang-undang bantuan virus corona tetap macet. nalis Standard Chartered, Suki Cooper dalam sebuah catatan mengatakan pengembangan vaksin dan peningkatan data ekonomi menghadirkan hambatan jangka pendek bagi emas

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah meluncurkan langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk meringankan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Namun, hal itu itu juga mendorong kemungkinan peningkatan inflasi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.coma

Monday, August 24, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Berbalik Menguat 0,25% Ke Level US $ 1,945/Ons Troi

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG  - Harga emas berbalik menguat pada Senin (24/8) sore. Mengutip Bloomberg pada 16.03 WIB, harga emas di pasar spot ada di level US $ 1.945,34 per ons alias menguat 0,25%.

Sementara harga emas berjangka Comex untuk pengiriman Desember 2020 menguat 0,50% ke level US $ 1.956,80 per ons troi.

Sebelumnya harga emas memang cenderung melemah sejak sepekan lalu. Penguatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama lain menjadi salah satu penyebabnya.

"Penguatan lebih tinggi pada dollar AS telah memberikan tekanan pada emas," ujar David Madden, Analis Pasar CM seperti dikutip Reuters .

Harga emas juga tetap berada dalam jalur penurunan meski sejumlah data ekonomi dari berbagai negara masih menunjukkan tanda-tanda yang negatif - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Thursday, August 20, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tembus Rp 1 Juta, Ini Tipsnya Biar Cuan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sudah sejak dulu emas dikenal sebagai instrumen investasi yang menguntungkan. Namun di tengah harganya yang semakin tinggi apakah investasi itu masih menjadi pilihan?

VP Precious Metals Sales & Marketing Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Iwan Dahlan mengatakan bahwa berinvestasi emas tergantung pada cara investasi emas yang diterapkan, serta kebutuhan, mindset dan kemampuan masyarakat agar nilai emas itu sendiri tidak hilang.

Jadi saya sarankan punya tabungan yang tidak bergerak saya konversikan ke emas. Sehingga nanti pada saatnya dibutuhkan sangat terasa dampaknya, dia menambahkan bahwa pada dasarnya harga emas akan selalu naik, sehingga setiap saat pun merupakan waktu yang tepat untuk membeli emas.

Menurut dia, emas fisik (emas batangan, emas perhiasan, koin dinar), saham emas, Gold ETF (exchange traded fund, reksa dana yang bisa diperdagangkan di bursa dengan underlying emas), SGBs (ETF WisdomTree Physical Swiss Gold), emas digital juga menjadi ragam instrumen yang bisa dijadikan pilihan para investor untuk menjadikan emas sebagai aset investasi.

Sementara itu, untuk emas batangan murni memang masih dianggap memiliki return atau tingkat pengembalian investasi yang cukup tinggi ketimbang instrumen investasi lainnya

Namun demikian ada berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan saat menjadikan emas sebagai portofolio investasi di tengah tren kenaikan harga emas saat pandemi Covid-19 saat ini.

Iwan mengingatkan untuk membeli emas di tempat yang diakui secara internasional, sumber yang legal dan kualitas yang jelas, sehingga pada saat emas itu dibutuhkan harga jualnya tidak merugikan alias jatuh.

Jadi pastikan emas itu yang bagus dan berkualitas kadarnya yang pasti. Sehingga saat dibutuhkan tidak terlalu jatuh, pada perdagangan Rabu, harga emas produksi Antam atau yang dikenal dengan emas Antam kembali naik.

Harga emas Antam dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.058.000/batang di situs resmi logammulia.com. Harga itu naik Rp 8.000 atau 0,76% dibandingkan harga pada Selasa yang juga naik Rp 20.000.

Sementara itu, harga emas dengan berat 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 100.012.000/batang atau Rp 1.000.120/gram. Harga emas batangan 100 gram tersebut akhirnya kembali ke atas Rp 1 juta setelah sebelumnya tertahan di bawah level tersebut - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 

Sumber : cnbcindonesia.com

Wednesday, August 19, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Rabu Pagi, Pasar Fokus Notulen Rapat Fed

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali turun pada Rabu (19/08) pagi tapi tetap bertahan di sekitar level $ 2.000 per ons dan investor kini menunggu risalah rapat kebijakan terakhir Federal Reserve hari ini.

Harga emas berjangka turun 0,52% ke $ 2.002,65 per ons pukul 09.11 WIB dan XAU / USD turun 0,48% di $ 1.992,43 menurut data Investing.com. Malah, indeks dolar AS naik tipis 0,02% di 92.273

Menurut laporan Reuters Rabu (19/08) pagi, pergerakan itu muncul setelah rilis data positif perumahan di AS dan investor terus mencari tanda-tanda bahwa kebuntuan politik berkurangnya putaran stimulus baru untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi covid-19.

Sudah lebih 22,03 juta orang yang dilaporkan Covid-19 positif di seluruh dunia dan 774.989 telah meninggal dunia, menurut data laporan.

Ekspor negara Jepang turun 19,2% pada bulan Juli dari tahun sebelumnya, catat penurunan dua digit selama lima bulan berturut-turut, Data Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan.

Pasar akan menunggu rilis dari pertemuan risalah terbaru Fed pada pukul 1800 GMT yang dapat memberi lebih banyak petunjuk tentang proyeksi suku bunga mendatang.

Dari tanah air pagi ini, harga emas Antam (JK: ANTM ) naik Rp8.000 dari Rp1.050.000 pada Selasa kemarin menjadi Rp1.058.000 menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia hingga pukul 08.50 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  investing.com

Tuesday, August 18, 2020

PT Rifan - Warren Buffett Borong Saham Barrick Gold Corp, Dongkrak Harga Emas Melesat

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas batangan berkadar 24 karat di dalam negeri, keluaran salah satu produsen emas di dalam negeri yakni PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau Antam, pada hari ini naik tajam mencapai Rp20.000 per gram, menjadi Rp1.030.000 per gram. Kenaikan harga terjadi pada harga pembelian kembali atau pembelian kembali emas menjadi Rp946.000 per gram, naik Rp22.000 per gram.

Keluaran terbaru Antam baik harga beli maupun harga jual setiap harinya memang berbeda. Penentuan harga emas Antam mengacu pada harga emas global," kata Kunto, respons positif atas komoditas emas, tidak dapat dipungkiri yang disebabkan oleh yang bersifat safe haven , sehingga menjadi salah satu instrumen investasi yang paling diminati masyarakat," ia menyampaikan.

Harga emas global atau di pasar internasional ( spot ) pada perdagangan Selasa (18/8/2020) pukul 07.48 WIB seperti dilansir Bisnis.com , terkoreksi 0,06 persen atau 1,12 poin menjadi US $ 1.984,18 per troy ounce , sedangkan emas Comex kontrak Desember 2020 turun 0,31 persen atau 6,1 poin menuju US $ 1.992,6 per troy ounce .

Tapi, dalam waktu yang sama indeks indeks AS juga tercatat terkoreksi hingga 0,16 persen, atau 0,153 poin menjadi 92,698.

Harga emas spot ditutup melonjak 2,25 persen ke level 1.993,7 per troy ounce , seiring dengan sejumlah sentimen positif yang meningkatkan permintaan. Monex Investindo Futures dalam laporannya menyampaikan harga emas pada kemarin karena didukung oleh penurunan imbal hasil pengunduran dan dolar AS, meningkatkan daya pemerintah berharga berharga tersebut.

Harga logam mulia di pasar dunia juga mendapat dukungan dari Berkshire Hathaway Inc. BRK.A, perusahaan milik konglomerat Warren Buffett ini membeli 20,9 juta lembar saham Barrick Gold Corp, salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia.

Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities menyebutkan fakta Warren Buffett kini tertarik pada perusahaan yang membuat sentimen selera pelaku pasar terhadap emas semakin meningkat. Kenaikan harga emas di pasar global kemarin, sekaligus memangkas penurunan tajam emas pada pekan lalu.

Penilaian Daniel bukan tanpa alasan. Sebab jika bagi sebagian investor, emas adalah salah satu investasi yang menarik saat pasar mengalami volatile namun hal itu tidak sesuai bagi Warren Buffett. Dilansir Kontan, dalam sebuah pidatonya di Harvard pada 1998, Buffett berkata tidak ada hal yang bisa diributkan tentang emas. Dia melihat, nilai emas tidak lebih dari kemauan keras kepala kita untuk melindungi nilai.

Menurut Warren Buffett, emas itu malas dan tidak memiliki tempat dalam portofolio investor. Melansir The Motley Fool, dalam surat pemegang saham tahun 2011, Warren Buffett menyebut emas sebagai "aset tidak produktif". Dia mengatakan aset seperti emas tidak akan pernah menghasilkan apa-apa, tetapi dibeli dengan harapan pembeli akan membayar lebih banyak untuk mereka di masa depan.

Sejatinya bukan hanya masuknya Warren Buffett yang memborong saham perusahaan emas, yang mendongkrak harga sekaligus potensi terus naiknya harga emas global. Harga emas juga menguat seiring pelemahan dolar AS, hal itu nampak pada indeks dolar.

Per pukul 09.05 WIB, harga emas di pasar global naik 0,34 persen dari posisi tadi pagi ke US $ 1,992 per troy ounce. Dolar memang sempat menguat signifikan tapi kini indeks kembali berbalik arah ke level terendah dalam dua tahun.

Kenapa dolar AS berpengaruh kepada harga emas? Seperti diketahui, pada perdagangan emas, emas merupakan salah satu komoditas yang dibanderol dalam mata uang dolar AS. Makanya, saat dolar melemah, harga emas akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain dan bisa mendongkrak minat beli.

Meskipun aksi jual emas besar-besaran telah terjadi sejak April 2013, pandangan emas jangka panjang masih konstruktif. Dalam dua pekan belakangan ini, harga emas telah menunjukkan adanya perilaku risk aversion (menghindari risiko) yang biasanya menyebabkan fenomena flight to safety, salah satu pemicunya adalah investor jangka panjang mulai memilih emas untuk diversifikasi, "kata Analis Logam Mulia Standard Chartered Suki Cooper kepada Kitco News - PT RIFAN

Sumber : kitconews.com

Friday, August 14, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Jelang Perundingan Dagang AS Cina Akhir Pekan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melemah pada Jumat petang di tengah pertimbangan investor setelah logam kuning mencapai level tertinggi sepanjang masa tahun ini dan, harga emas berjangka makin turun 0,79% ke $ 1.954,80 per ons dan XAU / USD juga turun 0,37% di $ 1.946,51 sampai pukul 14.46 WIB menurut data Investing.com.

Menurut laporan yang dilansir Reuters Jumat (14/08) petang, pelemahan harga emas ini muncul setelah Departemen Keuangan AS membanjiri pasar dengan pasokan dan pembinaan nilai dolar untuk membendung penurunan yang terjadi baru-baru ini sehingga mengikis permintaan emas.

Tren emas juga mengabaikan data sentimen ekonomi konsumen utama Cina, yang tidak sesuai ekspektasi pasar, pasar terus mewaspadai kebuntuan politik paket stimulus lanjutan di Washington dan juga bakal menarik-menarik perundingan perdagangan AS-Cina pada 15 Agustus besok.

Harga emas telah meningkat lebih dari 28% tahun ini. Hal ini dipicu oleh kebijakan stimulus pemerintahan untuk mengurangi tekanan ekonomi dari pandemi covid-19 sehingga mendorong investor beralih ke emas sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Tren jangka panjang emas masih terbuka seiringnya USD, stimulus kebijakan seperti yang kami harapkan dan suku bunga tetap rendah atau negatif," analis Standard Chartered mengatakan dalam catatan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com